Minggu, 10 November 2013

RINGKASAN MATERI TEORI EKONOMI MAKRO (*Pendekatan Terintegrasi)

Topik-topik yang dibahas pada mata kuliah ini meliputi :
1.      Analisis Permintaan dan penawaran
2.      Preferensi Utulity
3.      Pilihan Konsumen
4.      Teori Permintaan
5.      Teori Input dan Produksi
6.      Teori Biaya
7.      Teori penentuan harga faktor produksi
8.      Struktur dan Komposisi Pasar
9.      Game Teori dan Perilaku Stratejik
A. TEORI PERMINTAAN (DEMAND)
Teori permintaan menerangkan tentang ciri hubungan  antara jumlah permintaan dan harga. Berdasarkan ciri hubungan antara permintaan dan harga dapat dibuat grafik kurva permintaan 
Permintaan adalah kebutuhan masyarakat / individu terhadap suatu jenis barang.
factor-faktor yang mempengaruhi permintaan sebgai berikut:
1. Harga barang itu sendiri
2. Harga barang lain
3. Pendapatan konsumen
4. Cita masyarakat / selera
5. Jumlah penduduk
6. Musim / iklim
7. Prediksi masa yang akan dating
 
 Hukum permintaan ( The Law of demand)
;”Pada hakikatnya makin rendah harga suatu barang maka makin banyak permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya, makin tinggi harga suatu barang maka makin sedikit permintaan terhadap barang tersebut”
Dari Hypotesa di atas dapat disimpulkan, bahwa:
1.              Apabila harga suatu barang naik, maka pembeli akan mencari barang lain yang dapat digunakan sebagai pengganti barang tersebut, dan sebaliknya apabila barang tersebut turun, konsumen akan menambah pembelian terhadap barang tersebut.
Kenaikan harga menyebabkan pendapatan riil konsumsn berkurang, sehingga memaksa konsumen mengurangi pembelian, terutama barang yang akan naik harganya.
Pengaruh Faktor bunga harga terhadap permintaan
2.      Harga barang lain
Hubungan suatu barang dengan barang lain dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) golongan:
a. Barang pengganti / barang subsidi, yaitu apabila suatu barang dapat menggantikan fungsi barang lain. Contoh : Miyak tanah dan gas Harga barang subsidi dapat mempengaruhi permintaan  terhadap barang yang digantikannya.
b. Barang pelengkap / Complementer, yaitu apabila suatu barang selalu digunakan secara bersama. Cintoh : gula dan kopi
c. Barang yang tidak saling berhubungan Contoh : kapal terbang dengan sandal jepit.
3.  Pendapatan Konsumen
Berhubungan pendapatan konsumen akan menimbulkan perubahan permintaan terhadap berbagai jenis barang.
Jenis barang dapat dibedakan menjadi 2 (Dua) macam, yaitu :
1. Barang normal, yaitu barang yang permintaannya akan meningkat apabila pendapatan konsumen naik Barang mewah / barang lux, barang kebutuhan sehari-hari.
2. Barang inferior / barang bermutu rendah, yaitu barang yang diminta konsumen berpenghasilan rendah, apabila pendapatan konsumen tersebut naik maka permintaan terhadap barang inferior akan menurun karena mereka beralih pada barang berkualitas baik.
4.      pola distribusi pendapatan
Jika Pemerintah menaikan pajak pada orang kaya, untuk menaikan pendapatan yang berpenghasilan rendah, maka corak permintaan barang berubah.
5.      Cita rasa masyarakat / selera
Perubahan cita rasa masyarakat akan merubah dan berbeda permintaan terhadap suatu barang. 
6.      Jumlah Penduduk
Pertambahan penduduk akan diikuti oleh adanya kesempatan kerja. Dengan demikian akan merubah daya beli masyarakat,  selanjutnya akan menambah permintaan berbagai barang. 
7.      Prediksi masa yang akan datang
Jika konsumen memprediksi atau adanya indikasi akan adanya kenaikan harga suatu barang dimasa yang akan datang, maka permintaan terhadap barang tersebut meningkat.

B. TEORI PENAWARAN (SUPPLY)
Adanya permintaan masyarakat terhadap suatu barang belum memenuhi syarat terjadinya transaksi di dalam pasar, maka perlu adanya penawaran dari produsen / penjual (promosi).
Keinginan para penjual dalam menawarkan barang ada berbagai tingkat harga ditentukan oleh beberapa factor penting, yaitu:
1. Harga barang itu sendiri
2. Harga-harga barang lain
3. Biaya produksi
4. Tujuan perusahaan
5. Tingkat produksi yang digunakan
Hukum penawaran adalah suatu pernyataan yang menjelaskan tentang sifat hubungan antara harga suatu barang dan jumlah barang tersebut ditawarkan pada penjual. Hukum penawaran pada dasarnya menyatakan bahwa semakin tinggi harga suatu barang, semakin banyak jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya semakin rendah harga suatu barang semakin sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan. Pengaruh bukan harga terhadap penawaran
a. Harga barang lain 
Barang subtitusi maupun complementer akan mempengaruhi suatu barang yang dibutuhkan masyarakat. Jika harga barang import naik masyarakat cenderung untuk membeli barang buatan dalam negeri. sehingga mendorong produsen dalam negeri untuk menambah produksinya, maka penawaran harga tersebut meningkat. b. Biaya produksi Jika biaya untuk memperoleh faktor  produksi tinggi, maka perusahaan akan rugi, bahkan akan menutup perusahaannya, sehingga barang yang diproduksinya akan menurun.
c. Tujuan Produksi
Setiap perusahaan mempunyai tujuan memeksimumkan keuntungan, sehingga perusahaan menggunakan kapasitas produksinya secara maksimal, tetapi menggunakan pada tinggkat kapasitas yang memaksimumkan keuntungan sehingga penawaran akan kecil.
d. Tingkat Teknologi
Kemajuan teknologi akan mengakibatkan:
- Produksi akan bertambah cepat
- Biaya produksi semakin rendah, keuntungan akan bertambah.
 Dengan demikian  kemajuan teknologi cenderung menaikan penawaran.
C. KESEIMBANGAN PASAR (EQUILIBIRIUM)
Keseimbangan pasar, adalah jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen sama dengan jumlah barang yang diminta oleh konsumen pada suatu tingkat harga tertentu.
D. ELASTISITAS
Konsep elastisitas memiliki peranan panting dalam menganalisa masalahmasalah bisnis. Banyak keputusan bisnis yang diambil dengan keputusan
elastisitas, seperti elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran.
a. Elastisitas permintaan (Elasticity of  Domed)
Selama hukum permintaan berlaku bagi produk yang dihasilkan, maka jika perusahaan menentukan harga barang terlalu tinggi , maka perusahaan itu akan kesulitan mencapai tingkat penjualan tinggi. Menurut hukum permintaan, semakin tinggi harga, maka jumlah permintaan akan barang tersebut akan sedikit. Dalam menentukan kebijakan harga pokok produk yang  dihasilkan, perusahaan tersebut harus mampu mengenali karakteristik permintaan harga pasar terhadap barang produk yang dihasilkan. Factor- factor. Yang mempengaruhi permintaan:
1. Harga produk, konsumen mau dan mampu membeli produk dengan jumlah yang banyak pada tingkat harga yang lebih rendah.
2. Harga produk lain yang berhubungan . Perubahan harga produk lain yang memiliki hubungan saling mengganti mempengaruhi permintaan pasar produk dengan arah yang berlawanan.
3. penghasilan Konsumen, kenaikan penghasilahn konsumen mengakibatkan daya beli konsumen meningkat dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan pasar terhadap barang produk.
4. Selera dan preferensi Konsumen, peningkatan selera  dan preferensi konsumen terhadap suatu produk akan meningkatkan permintaan pasar terhadap produk tersebut.
5. Harapan Konsumen  mempunyai harapan bahwa masa yang akan datang akan terjadi kenaikan harga, atau kenaikan pendapatan konsumen, atau kelangkaan produk tersebut dipasar akan mendorong konsumen membeli produk tersebut akan lebih banyak.
6. Jumlah konsumen, Permintaan pasar merupakan penjumlahan dari permintaan individual. Dengan demikian, semakin banyak konsumen, akan jumlah permintaan pasar terhadap barang produk tersebut akan semakin banyak pula.
Bentuk- bentuk Ealastisitas Permintaan :
 
(i)Elastisitas tidak sempurna
(ii)Elastis  sempurna
Jenis Elastisitas Dimand
1. Price Elasticity of Demand (Elastisitas Harga dari permintaan)
Yaitu jumlah barang yang diminta yang diakibatkan oleh harga barang tersebut.
Cd = ∆Q  : ∆P
          Q     P   
     =   ∆Q  . P       
                      ∆P     a
                 = -4  . 6+5
                 = -4 . 11 . 11 . 2, 1 
                     1    20  5         5
2. Income Elastisitas Of  Demand (Elastisitas pendapatan dan penawaran)
     Cm =∆Q  :  ∆m
                       Q        m 
                     ∆Q   x  m       
             
Cm > 1 Barang mewah, Cm < 1 Barang primer, Cm = Barang imperior.

3. Cross Elastisitas Of Dimand
Elastisitas silang dari permintaan yaitu mengukur jumlah  barang X yang
diminta yang diakibatkan harga barang Y.
Jika C, X, Y + maka barang X, Y yaitu barang subtitusi
Jika C, X,Y – maka barang X, Y yaitu barang Komplementer
6 5 8  12P Q
∆m        Q
Bentuk Elastisitas Penawaran
Pengaruh elastisitas terhadap penawaran
Total Revenu = Total Sales  = P. Q
1. Permintaan elastis
a. Harga naik
b. Harga turun
TR = P.Q  10 x 150 = 1500
OP x OQ = OPI. AQI
Setelah harga naik TRI = OP2  OP2 = OP2 bQ2 12 x 100 = 1200
TR > TRI  =  hasil penjualan menurun
TR < TRI
2. Permintaan in clastis  (kebutuhan pokok)
a. Harga naik
b. Harga turun
R = OPI . OQI = OPI . XQI  = 100
TRI = OPI . OQ2 = OP2 . Q2 = 180
Ketika harga naik TR < TRI
Cs > 1 - elastisitas Cs < in  elastisitas Cs = in  uniter elastis
Hasil penjualan meningkat
3. Permintaan uniter elaslisitas
Ketika harga naik maka hasil penjualan tetap.
D. TEORI PERILAKU KONSUMEN
Teori tingkah laku konsumen dapat dibedakan dalam dua macam pendekatan
yaitu:
1. Pendekatan nilai guna (Untiliti) Kardinal atau sering disebut dengan teori nilai subyektif: dianggap manfaat atau kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen dapat dinyatakan secara kuantitif
2. Pendekatan nilai guna ordinal atau sering juga disebut analisis Kurva indeference: manfaat yang diperoleh masyarakat darimengkonsumsikan barang-barang tidak kuantitif.
A. Teori nili guna (Untiliti)
Teori ekonomi kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh seorang dari mengkonsumsikan barang-barang dinamakan nilai guna  atau untiliti. Kalau kepuasan itu semakin tinggi maka semakin tinggi nilai guna atau
b untilitinya. Nilai guna dibedakan diantara dua pengertian:
1. Nilai guna total: jumlah seluruh kepuasanyang diperoleh dari mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu
2. Nilai guna marginal : pertambahan ( atau pengurangan) penggunaan suatu unit barang tertentu.  
B. Analisis kurva kepuasan sama
Secara histories, teori nilai guna (untiliti) merupakan teori yang lebih dahulu dikembangkan untuk menerangkan kelakuan individu dalam memilih barang-barang yang akan dikonsumsinya. Analisa ini dikenal sebagai analisisa kepuasan sama, yang meliputi penggambaran dan macam kurva, yaitu kurva kepuasan sama dan garis anggaran pengeluaran.
Kombinasi barang yang mewujudkan kepuasan sama Gabungan barang Makanan Pakaian Tingkat penggantian marginal antara pakaian
Keadaan A, B, C, D, E, dan F masing-masing memberikan kepuasan yang sama besarnya maka dikatakan konsumen bersikap “indifference” yaitu bersikap tak acuh dalam membuat pilihan. Dengan demikian kurva kepuasan sama dapat didefinisikan sebagai suatu kurva yang akan memberikan kepuasan yang sama besarnya. Garis angaran pengeluaran Garis anggaran pengeluaran (budget line) yang menunjukan berbagai gabungan barang-barang yang dapat dibeli oleh sejumlah pendapatan tertentun. Syarat mencapai kepuasan sama Seorang konsumen akan mencapai kepuasan yang maksimum apabila ia mencapai garis anggaran pengeluaran menyinggung kurva kepuasan sama. 
  KESIMPULAN
Dari hasil rangkuman di atas maka dapat kita simpulkan sebagai berikut :
1.  Dalam konsep dan tujuan mikro ekonomi ada 3 yang perlu dipahami yaitu :
- Masalah kelangkaan
- Kebutuhan Masyarakat
- Stabilitas harga
2. Dalam menjaga kestabilan perekonomian ada beberapa factor dalam suatu
permintaan yaitu :
- Faktor harga barang itu sendiri
- Harga barang lain
- Pendapatan konsumen
- Cita rasa masyarakat
- Musim
- Jumlah penduduk
- Prediksi masa yang akan datang
3. Untuk memperoleh kepuasan atau kenikmatan dalam  mengkonsumsi barang ada
dua pengertian yaitu :
- Nilai guna total
- Nilai guna marginal
Bentuk Elastisitas Penawaran
Pengaruh elastisitas terhadap penawaran
Total Revenu = Total Sales  = P. Q
1. Permintaan elastis
a. Harga naik
b. Harga turun
TR = P.Q  10 x 150 = 1500
OP x OQ = OPI. AQI
Setelah harga naik TRI = OP2  OP2 = OP2 bQ2 12 x 100 = 1200
TR > TRI  =  hasil penjualan menurun
TR < TRI
2. Permintaan in clastis  (kebutuhan pokok)
a. Harga naik
b. Harga turun
R = OPI . OQI = OPI . XQI  = 100
TRI = OPI . OQ2 = OP2 . Q2 = 180
Ketika harga naik TR < TRI
Cs > 1 - elastisitas Cs < in  elastisitas Cs = in  uniter elastis.




BAB I
PERMINTAAN DAN PENAWARAN
A. Pengertian, Hukum, Kurva dan Teori Permintaan
a. Permintaan (Demand)
Permintan adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan ertentu dan dalam periode tertentu. Beberapa Penentuan Permintaan Permintaan seseorang atau suatu masyarakat kepada suatu barang ditentukan oleh faktor-faktor,diantaranya :
1. Harga barang itu sendiri   (Px)
2. Harga barang lain    ( Py)
3. Pendapatan konsumen   (Inc)
4. Cita rasa     (T)
5. Iklim     (S)
6. Jumlah penduduk    (Pop)
7. Ramalan masa yang akan datang  (F)
Persamaan :
b. Hukum Permintaan (the low of demand)
Hukum permintaan pada hakikatnya merupakan suatu hipotesis yang menyatakan :
“Hubungan antara barang yang diminta dengan harga barang tersebut dimana hubungan berbanding terbalik yaitu ketika harga meningkat atau naik maka jumlah barang yang diminta akan menurun dan sebaliknya apabila harga turun jumlah barang meningkat.
(Qd = F.(Px, Py, Ine,T,S, Pop,F)
c. Daftar Permintaan
Daftar permintaan ialah suatu tabel yang memberi gambaran dalam angka-angka tentang hubungan antara harga dengan jumlah yang diminta masyarakat. Ia menggambarkan  besarnya permintaan yang ada pada berbagai tingkat harga. 




Contoh:
P (HARGA)
Q (QUANTITY)
100                  2000
200                  1500
300                  1000
400                   500
500                       0
Kurva Permintaan
Kurva Permintaan dapat didefinisikan sebagai :
“Suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang  diminta para pembeli.”
Kurva permintaan berbagai jenis barang pada umumnya menurun dari kiri ke kanan  bawah. Kurva yang demikian disebabkan oleh sifat hubungan antara harga dan jumlah yang diminta yang  mempunyai sifat hubungan terbalik. 
34 d. Teori Permintaan
Dapat dinyatakan :
“Perbandingan lurus antara permintaan terhadap harganya yaitu apabila permintaan naik, maka harga relatif akan naik, sebaliknya bila permintaan turun, maka harga relatif akan turun.” Gerakan sepanjang “dan perubahan kurva permintaan
a. Gerakan sepanjang kurva permintaan Perubahan sepanjang kurva permintaan berlaku apabila harga barang yang diminta menjadi makin tinggi atau makin menurun. Pergeseran kurva permintaan
Kurva permintaan kan bergerak kekanan atau kekiri apabila terdapat
perubahan – perubahan terhadap permintaan yang ditimbulkan oleh faktorfaktor bukan harga, sekiranya harga barang lain, pendapatan para pembeli dan berbagai faktor bukan harga lainnya mengalami perubahan, maka perubahan itu akan menyebabkan kurva permintaan akan pindah ke kanan atau ke kiri. Kiri  Kanan
B. Pengertian, Hukum, Kurva dan Teori Penawaran
a. Penawaran (Supply)
Penawaran adalah banyaknya barang yang ditawarkan oleh penjual pada suatu pasar tertentu, pada periode tertentu, dan pada tingkat harga tertentu. Penentuan – penentuan Penawaran Keinginan para penjual dalam menawarkan barangnya pada berbagai tingkat harga ditentukan oleh beberapa faktor.
Yang tepenting adalah :
1. Harga    P       Q
2. Harga barang lain   Px        Qy
3. Biaya faktor produksi  FP     cost        π       Qs
4. Teknologi   T      cost       π       Qs
5. Tujuan perusahaan
6. Ekspektasi (ramalan)
Secara matematis
Qs = F  (Px, Py, Fp, T1 ............... )
Persamaan penawaran   Qs = a + bp
b. Hukum Penawaran
Hukum penawaran pada dasarnya mengatakan bahwa :
“Semakin tinggi harga suatu barang, semakin banyak  jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya, makin rendah harga suatu barang, semakin sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan.”
d. Daftar Penawaran
Daftar penawaran yang gambaran yang menunjukan jumlah penawaran pada berbagai tingkat harga.
Kurva Penawaran
Kurva penawaran dapat didefinisikan sebagai :
“Yaitu suatu kurva yang menunjukkan hubungan diantara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang ditawarkan”.
- Kalau penawaran bertambah diakibatkan oleh faktor-faktor di luar harga, maka supply bergeser ke kiri atas.
- Kalau berkurang kurva supply bergeser ke kiri atas
- Terbentuknya harga pasar ditentukan oleh mekanisme pasar
Contoh :           
c. Teori Penawaran
Yaitu teori yang menerangkan sifat penjual dalam menawarkan barang yang akan dijual.
Gerakan sepanjang dan pergeseran kurva penawaran Perubahan dalam jumlah yang ditawarkan dapat berlaku sebagai akibat dari pergeseran kurva penawaran.
BAB II
ELASTISITAS PENAWARAN DAN PERMINTAAN
A. ELASTISITAS PERMINTAAN
a. Macam-macam elastisitas permintaan
1. Price elasticity of demand (harga permintaan)
Adalah mengukur perubahan jumlah barang yang diminta
yang diakibatkan oleh perubahan harga barang tersebut.
Persamaan :
Contoh :
Ed > I  Elastis
Ed < I  In Elastis
Ed = I  Uniter
Ed = 0  tidak Elastis sempurna
Ed = ~  Elastis sempurna
3.      Income Elasticity Of Demand (pendapatan dari permintaan) Adalah mengukur perubahan jumlah barang yang diminta yang diakibatkan oleh perubahan pendapatan konsumen.
Persamaan :
Contoh :
em ≥ I    Barang mewah
I > em > O  Barang primer
em = (-)    Barang inferior (bermutu rendah)
3. Cross Elasticity of Demand
Adalah mengukur perubahan jumlah X yang diminta yang diakibatkan oleh perubahan harga barang Y.
Persamaan :
Ex1y (+)  x1y  substitusi
Ex1y (-)  x1y  komplementer
 Mewah
 Primer
 Inferior Contoh :
 X Y
P 5 10 5 10
Q 10 8 7 5
Ex1y = -2 . 15 = -1  komplementer
BENTUK ELASTISITAS PERMINTAAN
Elastis sempurna E = O
Tidak elastis sempurna E = ~
Elastis  E > 1
In elastis  E < 1
Uniter E =1 Faktor penentu elastisitas permintaan :

 Tingkat kemampuan barang-barang lain untuk mengganti barang yang bersangkutan.


 Persentasi pendapatan yang akan dibelanjakan untuk  membeli barang tersebut.


 Jangka waktu didalam mana permintaan itu dianalisa.

JENIS ELASTISITAS PERMINTAAN
a. Elastisitas permintaan silang
Adalah koefisien yang menunjukkan sampai dimana besarnya perubahan permintaan terhadap suatu barang apabila  terjadi perubahan terhadap harga barang lain.
Besarnya elastisitas silang (Ec) dapat dihitung berdasarkan kepada rumus berikut :
Ec = Persentasi perubahan jumlah barang X yang diminta Persentasi perubahan harga barang Y
b. Elastisitas permintaan pendapatan
Adalah koefisien yang menunjukkan sampai dimana besarnya perubahan permintaan terhadap suatu barang sebagai  akibat daripada perubahan pendapatan pembeli. Besarnya elastisitas permintaan pendapatan (Ey) dapat ditentukan menggunakan rumus berikut :
Ey = Persentasi perubahan jumlah barang yang diminta
Persentasi perubahan pendapatanB. ELASTISITAS PENAWARAN
a. Elastisitas penawaran
Adalah mengukur responsif penawaran sebagai akibat perubahan harga.Koefisien elastisitas penawaran Koefisien elastisitas penawaran dapat dihitung menggunakan rumus berikut :
Es = Persentasi perubahan jumlah barang yang ditawarkanPersentasi perubahan harga
BENTUK ELASTISITAS PENAWARAN
C. Perilaku Konsumen (Teori Nilai Guna / Utility)
Konsep dasar : menjelaskan tentang konsumen mendayagunakan sumber daya yang ada dalam rangka memuaskan keinginan / kebutuhan dari suatu atau beberapa produk. Pendekatan teori perilaku konsumen ada dua macam, yaitu :
1. Teori utility cardinal
2. Teori utility ordinal
1. Teori utility cardinal
Tokoh-tokohnya adalah Gossen, Walres, Jevons
Memberikan penilaian subjektif akan pemuasan kebutuhan dari suatu barang
Tinggi rendahnya suatu barang tergantung pada subjek yang memberikan penilaian
Teori ini berupaya untuk mengkuantifikasikan kepuasan  Pendekatan matematik
a. Daya guna diukur dalam satuan uang   penambahan uang untuk menambahkan unit yang dikonsumsi.
b. Daya guna marginal dari uang tetap   nilai suatu uang dalam satuannya adalah sama, tanpa pandang statusnya.
( elastis uniter ) c. Additivitas  utility total adalah keseluruhan konsumsi dari barang        
Xi
 -  Xn  U = U ( X1) + (X2) + .... (Xn + 1) 
d. Daya guna bersifat indefenden   daya guna barang X1 tidak dipengaruhi oleh mengkonsumsi barang lain.
e. Periode konsumsi berdekatan dan dengan jumlah yang sama.
Contoh :
Orang minum air. Air gelas pertama nilainya lebih tinggi dibanding dengan jelas berikutnya. Jenis nilai guna dalam teori utility cardinal :
1. Total utility
Adalah keseluruhan nilai guna (kepuasan) yang diperoleh seseorang sebagai akibat mengkonsumsi barang X.
2. Marginal utility 
Adalah  tambahan kepuasan yang diperoleh seseorang sebagai akibat dari menambah satu unit barang untuk memenuhi kepuasannya.
Contoh :
Kepuasan total dan marginal dari mengkonsumsikan unit barang X. Konsumsi (X) Kepuasan Total Kepuasan Marginal
2. Teori utility ordinal
Tokoh-tokoh adalah : Hikeks & Allen
Mengukur kepuasan dalam konsumsi dengan berdasarkan urutan kepuasan, misalnya : rendah, sedang, dan tinggi
Dalam penilaiannya menggunakan kurva indifference Asumsi dasa teori utility ordinal
a. Rasionalitas artinya konsumen akan berusaha meningkatkan atau memilih tingkay kepuasan yang tinggi.
b. Konveksitas artinya bentuk kurva indiference cembung dari titik origin dari sumbu absis dan ordinat.
c. Nilai guna tergantung pada jumlah barang yang dikonsumsi
d. Transivitas artinya konsumen akan menjatuhkan pada  pilihan yang terbaik dan bebeberapa pilihan
e. Kurva indifference tidak boleh bersinggungan atau saling berpotongan.

Kepuasan Maksimum Konsumen
Syarat kepuasan maksimum dapat tercapai bila marginal utilitas barang X  dibanding dengan harganya sama dengan marginal utilitas barang Y dibandingkan dengan harga. Notasi matematisnya adalah :
MU (x) = MU (y) = 1
    Px            Py
Budget line   Kepuasan maksimum dibatasi oleh anggaran atau  dana yang dimiliki. Efek Substitusi dan Pendapatan Seorang konsumen dapat mengubah jumlah konsumsi barang X dan / Y apabila harga dan / atau pendapatannya berubah, maka berpengaruh pada perubahan  kurva :
1. Harga barang X berubah da Y tetap 
(Efek substitusi dan pendapatan)
(Efek substitusi dan pendapatan dengan barang Y berubah)
3. Perubahan pendapatan harga barang X dan Y tetap (Perubahan pendapatan dengan harga barang X dan Y tetap)
BAB V
TEORI PRODUKSI DAN BIAYA PRODUKSI
5.1 Teori Produksi Dapat dibedakan menjadi
1) One input Variable (Satu faktor berubah)
Q = f   ( L )
2) Two Input Variable (dua faktor berubah)
Q = f  ( L , K )
The Law Of The Determinishing Return (LDR) (Hukum pertumbuhan hasil yang semakin menurun) Bunyinya :
“ Apabila faktor produksi variabel dapat diubah pada mulanya produksi total akan semakin banyak, tetapi sesudah mencapai tingkat tertentu pertambahan produksi semakin berkurang dan akhirnya menjadi negatif.”
5.2 Isoquant (Kurva Produksi Sama)
Adalah kurva yang menggambarkan gabungan antara tenaga kerja dan modal yang menghasilkan satu tingkat produksi tertentu.
Q1 Karakteristik Kurva Produksi Sama
1. Cembung terhadap titik original
2. Tidak saling berpotongan
3. Daerah yang relevan berproduksi adalah daerah yang  berkecondongan Negatif.
4. Semakin tinggi menjauhi titik 0 menunjukan total produksi semakin tinggi pula.
5.3 Isocost
Adalah kurva yang menggambarkan gabungan faktor produksi tenaga kerja dan modal untuk menggunakan sejumlah biaya tertentu.
5.4 Biaya Produksi
Adalah semua pengeluaran yang dilakukan perusahaan  untuk memperoleh faktorfaktor produksi dan menciptakan produk yang diproduksi perusahaan tersebut.
Konsep biaya :
- Jangka pendek
TC = TFC + TVC
- Jangka panjang
TC = TVC
Dimana :
TC (Total Cost) Biaya Total
TFC (Total Fixed Cost)Biaya Tetap Total
TVC (Total Variable Cost) biaya berubah total
 Biaya Tetap Total (TFC)
Adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi (input) yang tidak dapat diubah jumlahnya.
Contoh : Membeli mesin, mendirikan bangunan pabrik. Biaya berubah total (TVC)
aDalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya.
Contoh : Tenaga Kerja 
 Biaya Total (TC)  Adalah keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan.

Elastisitas permintaan mengukur seberapa besar kepekaan perubahan jumlah permintaan barang terhadap perubahan harga. Ketika harga sebuah barang turun, jumlah permintaan terhadap barang tersebut biasanya naik —semakin rendah harganya, semakin banyak benda itu dibeli. Elastisitas permintaan ditunjukan dengan rasio persen perubahan jumlah permintaan dan persen perubahan harga. Ketika elastisitas permintaan suatu barang menunjukkan nilai lebih dari 1, maka permintaan terhadap barang tersebut dikatakan elastis di mana besarnya jumlah barang yang diminta sangat dipengaruhi oleh besar-kecilnya harga. Sementara itu, barang dengan nilai elastisitas kurang dari 1 disebut barang inelastis, yang berarti pengaruh besar-kecilnya harga terhadap jumlah-permintaan tidak terlalu besar. Sebagai contoh, jika harga sepeda motor turun 10% dan jumlah permintaan atas sepeda motor itu naik 20%, maka nilai elastisitas permintaannya adalah 2; dan barang tersebut dikelompokan sebagai barang elastis karena nilai elastisitasnya lebih dari 1. Perhatikan bahwa penurunan harga sebesar 1% menyebabkan peningkatan jumlah permintaan sebesar 2%, dengan demikian dapat dikatakan bahwa jumlah permintaan atas sepeda motor sangat dipengaruhi oleh besarnya harga yang ditawarkan.
koefesien
Elastisitas
n = 0
Inelastis sempurna
0 < n < 1
Inelastis
n = 1
Elastis uniter
1 < n < ∞
Elastis
n = ∞
Elastis sempurna
Untuk barang-barang normal, penurunan harga akan berakibat pada peningkatan jumlah permintaan. Permintaan terhadap sebuah barang dapat dikatakan inelastis bila jumlah barang yang diminta tidak dipengaruhi oleh perubahan harga. Barang dan jasa yang tidak memiliki subtitusi biasanya tergolong inelastis. Permintaan terhadap antibiotik, misalnya, dikatakan sebagai permintaan inelastis karena tidak ada barang lain yang dapat menggantikannya. Daripada mati terinfeksi bakteri, pasien biasanya lebih memilih untuk membeli obat ini berapapun biayanya. Sementara itu, semakin banyak sebuah barang memiliki barang subtitusi, semakin elastis barang tersebut.
meskipun permintaan inelastis sering diasosiasikan dengan barang "kebutuhan," banyak juga barang yang bersifat inelastis meskipun konsumen mungkin tidak "membutuhkannya." Permintaan terhadap garam, misalnya, menjadi permintaan inelastis bukan karena konsumen sangat membutuhkannya, melainkan karena harganya yang sangat murah.
[sunting]Definisi matematis
Rumus yang dapat digunakan untuk menghitung koefesien elastisitas permintaan adalah
atau menggunakan kalkulus differensial:
atau bisa juga:
dimana:
 = harga
 = jumlah
 = jumlah permintaan
 = harga permintaan
 =   - 

 =   -  .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar