EKONOMI SUMBERDAYA MANUSIA
(SDM)
PRODUKTIVITAS
1. Produktifitas comunity
(organisasi, management dll)
Dalam rangka mengetahui
tingkat keberhasilan perusahaan atau organisasi, maka sudah selayaknya
perusahaan atau organisasi bersangkutan melakukan pengukuran produktivitas
kerja. Pengukuran produktivitas kerja merupakan alat manajemen yang penting di
semua tingkatan ekonomi. Secara regional,sektoral maupun nasional serta global
produktivitas kerja menunjukkan kegunaannya dalam membantu mengevaluasi penampilan, perencanaan, kebijakan pendapatan, upah dan
harga melalui identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi
pendapatan, membandingkan sektor-sektor ekonomi yang berbeda untuk menentukan
tingkat pertumbuhan suatu sektor atau ekonomi, mengetahui pengaruh perdagangan
internasional terhadap perkembangan ekonomi.
Pengukuran produktivitas
terutama digunakan sebagai sarana manajemen untuk menganalisa dan mendorong efisiensi produksi, manfaat lainnya adalah
untuk menentukan target, dan kegunaan praktisnya sebagai patokan dalam
pembayaran upah karyawan. Kriteria yang dipakai untuk melakukan suatu
pengukuran produktivitas kerja lebih mudah dilakukan apabila diketahui jenis
bidang pekerjaan yang akan diukur produktivitasnya. Pengukuran produktivitas
tenaga kerja merupakan sesuatu yang menarik, sebab mengukur hasil-hasil tenaga
kerja manusia dengan segala masalah-masalah yang bervariasi. Pengukuran produktivitas tenaga kerja dapat
dicari dengan rumus (Card, 2006):
Produktivitas tenaga kerja = output yang dihasilkan/sumber daya yang
dikonsumsi. Dari pengertian pengukuran produktivitas kerja diatas, maka
pengukuran produktivitas kerja dihitung dengan melihat kuantitas produk yang dihasilkan tiap karyawan per satuan waktu.
Menurut Syarif (Adhanari, 2005) tujuan diadakannya pengukuran produktivitas adalah
untuk membandingkan hasil :(1) Pertambahan produksi dari waktu ke waktu ; (2)
Pertambahan pendapatan dari waktu ke waktu ; (3) Pertambahan kesempatan kerja
dari waktu ke waktu ; (4) Jumlah hasil sendiri dengan orang lain ; (5) Komponen
prestasi sendiri dengan komponen prestasi utama orang lain.
Manajemen Sumber Daya Manusia. Produktivitas merupakan nisbah atau
rasio antara hasil kegiatan (output, keluaran) dan segala pengorbanan (biaya)
untuk mewujudkan hasil tersebut (input, masukan) (Kussriyanto, 1984, p.1).
Input bisa mencakup biaya produksi (production cost) dan biaya peralatan
(equipment cost). Sedangkan output bisa terdiri dari penjualan (sales),
earnings (pendapatan), market share, dan kerusakan (defects) (Gomes,1995,
p.157).
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran
perusahaan dalam mencapai tujuannya. Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik dalam
organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Peningkatan produktivitas
kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian, 2002, p.2). Oleh karena
itu tenaga kerja merupakan faktor penting dalam mengukur produktivitas. Hal ini
disebabkan oleh dua hal, antara lain; pertama, karena besarnya biaya yang
dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya yang terbesar untuk
pengadaan produk atau jasa;
kedua, karena masukan pada faktor-faktor lain seperti modal (Kussriyanto, 1993,
p.1).
Menurut Anoraga dan Suyati, (1995, p.119-121)
produktivitas mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis,
filosofis dan sistem. Sebagai konsep ekonomis, produktivitas berkenaan dengan
usaha atau kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna
untuk pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya.
Sebagai konsep filosofis, produktivitas mengandung pandangan hidup dan sikap mental yang selalu berusaha untuk
meningkatkan mutu kehidupan dimana keadaan hari ini harus lebih baik dari hari
kemarin, dan mutu kehidupan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Hal
inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan mengembangkan diri. Sedangkan
konsep sistem, memberikan pedoman pemikiran bahwa pencapaian suatu tujuan harus
ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-unsur yang relevan sebagai sistem.
Dapat dikatakan bahwa produktivitas adalah
perbandingan antara hasil dari suatu pekerjaan karyawan dengan pengorbanan yang
telah dikeluarkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Sondang P. Siagian bahwa
produktivitas adalah: “Kemampuan memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari
sarana dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan output yang optimal
bahkan kalau mungkin yang maksimal.”
Banyak hasil penelitian yang memperlihatkan bahwa
produktivitas sangat dipengaruhi oleh faktor: knowledge, skills, abilities,
attitudes, dan behaviours dari para pekerja yang ada di dalam organisasi
sehingga banyak program perbaikan produktivitas meletakkan hal-hal tersebut
sebagai asumsi-asumsi dasarnya (Gomes, 1995, p.160).
Pengertian lain dari produktivitas adalah suatu konsep
universal yang menciptakan lebih banyak barang dan jasa bagi kehidupan manusia,
dengan menggunakan sumber daya yang serba terbatas (Tarwaka, Bakri, dan
Sudiajeng, 2004, p.137).
Menurut Manuaba (1992) peningkatan produktivitas dapat
dicapai dengan menekan sekecil-kecilnya segala macam biaya termasuk dalam
memanfaatkan sumber daya manusia (do the right thing) dan meningkatkan keluaran
sebesar-besarnya (do the thing right). Dengan kata lain bahwa produktivitas
merupakan pencerminan dari tingkat efisiensi dan efektivitas kerja secara total
(Tarwaka, Bakri, dan Sudiajeng, 2004, p.138).
Menurut Sinungan, (2003, p.12), secara umum
produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata maupun fisik
(barang-barang atau jasa) dengan masuknya yang sebenarnya. Produktivitas juga
diartikan sebagai tingkatan efisiensi dalam memproduksi barang-barang atau
jasa-jasa. Produktivitas juga diartikan sebagai:
a. Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b. Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan
masukan yang dinyatakan dalam satuan-satuan (unit) umum.
Ukuran produktivitas yang paling terkenal berkaitan
dengan tenaga kerja yang dapat dihitung dengan membagi pengeluaran oleh jumlah
yang digunakan atau jam-jam kerja orang.
B. Pengukuran Produktivitas Tenaga Kerja
Pengukuran produktivitas tenaga kerja menurut system
pemasukan fisik perorangan/perorang atau per jam kerja orang diterima secara
luas, namun dari sudut pandangan/ pengawasan harian, pengukuran-pengukuran
tersebut pada umumnya tidak memuaskan, dikarenakan adanya variasi dalam jumlah
yang diperlukan untuk memproduksi satu unit produk yang berbeda. Oleh karena
itu, digunakan metode pengukuran waktu tenaga kerja (jam, hari atau tahun).
Pengeluaran diubah ke dalam unit-unit pekerja yang biasanya diartikan sebagai
jumlah kerja yang dapat dilakukan dalam satu jam oleh pekerja yang terpercaya
yang bekerja menurut pelaksanaan standar.
Karena hasil maupun masukan dapat dinyatakan dalam
waktu, produktivitas tenaga kerja dapat dinyatakan sebagai suatu indeks yang
sangat sederhana = Hasil dalam jam-jam yang standar : Masukan dalam jam-jam waktu.
Untuk mengukur suatu produktivitas perusahaan dapatlah
digunakan dua jenis ukuran jam kerja
manusia, yakni jam-jam kerja yang harus dibayar dan jam-jam kerja yang
dipergunakan untuk bekerja. Jam kerja yang harus dibayar meliputi semua jam-jam
kerja yang harus dibayar, ditambah jam-jam yang tidak digunakan untuk bekerja
namun harus dibayar, liburan, cuti, libur karena sakit, tugas luar dan sisa
lainnya. Jadi bagi keperluan pengukuran umum produktivitas tenaga kerja kita
memiliki unit-unit yang diperlukan, yakni: kuantitas
hasil dan kuantitas penggunaan masukan tenaga kerja (Sinungan, 2003, p.24-25).
Menurut
Wignjosoebroto, (2000, p.25), produktivitas secara umum akan dapat
diformulasikan sebagai berikut:
Produktivitas =
Output/input(measurable)+ input (invisible).
Invisible input
meliputi tingkat pengetahuan, kemampuan teknis, metodologi kerja dan pengaturan
organisasi, dan motivasi kerja.
Untuk mengukur
produktivitas kerja dari tenaga kerja manusia, operator mesin, misalnya, maka
formulasi berikut bisa dipakai untuk maksud ini, yaitu:
Produktivitas = total
keluaran yang dihasilkan
Tenaga Kerja jumlah
tenaga kerja yang dipekerjakan Di sini produktivitas dari tenaga kerja
ditunjukkan sebagai rasio dari jumlah keluaran yang dihasilkan per total tenaga
kerja yang jam manusia (man-hours), yaitu jam kerja yang dipakai untuk
menyelesaikan pekerjaan tersebut. Tenaga kerja yang dipekerjakan dapat
terdiri dari tenaga kerja langsung ataupun tidak langsung, akan tetapi biasanya
meliputi keduanya.
2. Produktifitas
individu
Setiap orang ingin hidupnya produktif. Tapi,
bagaimana mereka tahu bahwa hidupnya sudah produktif atau belum? Apalagi jika
kita memliki USAHA / BISNIS, pasti kata produktif adalah skala nomor satu.
Berikut tips sederhana cara mengukur produktivitas.
1. Buat aktivitas harian yang Anda
anggap paling penting untuk menunjang kebutuhan pokok hidup Anda.
2. Buat pula parameter dari apa yang
Anda ingin capai. Misalnya Anda ingin melakukan 10 aktivitas penting. Maka
parameter yang Anda buat, setiap satu aktivitas yang dilakukan dengan baik
diberi skor 10%, kalau 8 aktivitas yang Anda kerjakan dengan baik, maka nilai
Anda 80%
3. Buat buku raport diri, dan isi
setiap hari. Evaluasi dimalam hari untuk mengukur tingkat produktivitas Anda.
Untuk menyusun
perbandingan-perbandingan ini perlulah mempertimbangkan tingkatan daftar
susunan dan perbandingan pengukuran produktivitas. Paling sedikit ada 2 jenis
tingkat perbandingan yang berbeda, yakni produktivitas total dan produktivitas
parsial.
1. Produktivitas Total adalah perbandingan antara total
keluaran (output) dengan total masukan (input) persatuan waktu. Dalam
penghitungan produktivitas total semua faktor masukan (tenaga kerja, kapital,
bahan, energi) tehadap total keluaran harus diperhitungkan.
Prouktivitas Total =
2. Produktivitas parsial adalah perbandingan dari keluaran
dengan satu jenis masukan atau input
persatuan waktu, seperti upah tenaga kerja, kapital, bahan, energi, beban
kerja, dll.
Prouktivitas
Parsial =
Output yang digunakan Efektivitas Produktivitas =
pelaksanaan tugas
Input yang dipergunakan Efisiensi penggunaan
sumber-sumber daya
Efektivitas
Efisiensi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar