Senin, 30 September 2013

MAKALAH TIPE-TIPE PERKEMBANGAN EKONOMI

TIPE-TIPE PERKEMBANGAN EKONOMI
MATA KULIAH PEMBANGUNAN EKONOMI
DOSEN IZHAR SALIM
MAKALAH
Disusun Oleh:
AMIN SINARJO (NIM. F31111008)
DKK.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI KOPERASI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2013/2014

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul: ”TIPE-TIPE PERKEMBANGAN EKONOMI”.
Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini masih dari jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan tepat waktu dan oleh karenanya, penulis dengan kerendah hati menerima dan meminta keterlibatan serta kesediaan pembaca memberikan masukan, saran dan usul dalam proses verifikasi makalah ini dan bagi penulis khususnya.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.







Pontianak, 29 September 2013



Penulis


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................................................................(i)
KATA PENGANTAR..................................................................................................................(ii)
DAFTAR ISI................................................................................................................................(iii)
LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................................................(
BAB I.PENDAHULUAN............................................................................................................(1)
A.    Latar Belakang..................................................................................................................(1)
B.     Permasalahan Dan Sub Masalah.......................................................................................(1)
C.     Tujuan Penelitian...............................................................................................................(1)
D.    Manfaat Penelitian.............................................................................................................(2)
E.     Raung Lingkup Penelitian.................................................................................................(2)
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................................(4)
A.    Tipe perkembangan...........................................................................................................(4)
B.     Ekonomi............................................................................................................................(4)
BAB III. METODE PENELITIAN.............................................................................................(5)
A.    Metode Dan Teknik Pengumpulan Data..........................................................................(5)
BAB IV. PEMBAHASAN..........................................................................................................(6)
A.    Perkembangan Ekonomi Di Negara Barat “Pembangunan Secara Sepontan” (Spontaneous Development).............................................................................................(6)
B.     Perkembangan Ekonomi Jepang “Pembangunan Yang Di Dorong” (Induced Development)....................................................................................................................(8)
C.     Perkembangan Ekonomi Rusia “Perkembangan Yang Dipaksakan” (Forced Development)....................................................................................................................(9)
D.    Perkembangan Ekonomi Di Neegara Sedang Berkembang............................................(10)
BAB V. PENUTUP....................................................................................................................(13)
A.    Kesimpulan......................................................................................................................(13)
B.     Saran................................................................................................................................(13)
1.      Saran kritis.................................................................................................................(13)
2.      Saran perbaikan.........................................................................................................(14)

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................(15)
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Di dunia ini segala sesuatu mengalami suatu perubahan, tidak terkecuali perekonomian dinamika ekonomi inilah yang menyebakan pertumbuhan, perkembangan dan kemajuan bahkan adapula yang stagnasi, resesi dan krisis yang berkepanjangan.
Dalam konteks Perkembangan ekonomi di Negara satu dengan Negara yang lain memiliki tipe-tipe yang berbeda. Perbedaan tersebut terjadi karena berbagai faktor, diantaranya faktor sumberdaya alam, kapital dan teknologi. Bagi Negara maju faktor kapital dan teknologi memang lebih berperan dalam membentuk tipe perkembangan ekonomi, namun faktor sumberdaya alam seperti sector pertanian juga bias dimanfaatkan sebagai pendorang pembangunan ekonomi sehingga dalam masalah ini Negara-negara maju lebih mudah dalam pencapaian tipe-tipe perkembangan ekonomi.
Rentetan historis kejayaan dan perkembangan ekonomi yang telah dicapai Negara-negara didunia tidak serta merta dapat ditiru oleh Negara-negara sedang berkembang. Walaupun ada beberapa aspek yang bersamaan, tetapi pada dasarnya berbeda, baik keadaan maupun tujuanya. Oleh karena itu, timbul suatu permasalahan bagaimana Negara-negara berkembang mampu menyaingi perkembangan ekonomi di Negara-negara maju, inilah yang membuat kajian historis sekiranya perlu untuk di lakukan agar dapat memfilterisasi kebijakan-kebijakan dalam pengembangan ekonomi yang berwawasan sosial kedepanya.
B.    Rumusan Masalah Dan Sub Masalah
1.      Bagaimana tipe-tipe perkembangan ekonomi?
2.      Masalah apa saja yang dihadapi dalam pembangunan ekonomi?
3.      Adakah peran pemerintah dalam pembangunan ekonomi?
4.      Opsi apa saja yang diambil pemerintah dalam pembangunan ekonomi?
5.      Seperti apa pembangunan ekonomi yang baik?
C.    Tujuan
1.      Tujuan khusus penyusunan makalah dengan tata tulis ilmiah ini merupakan sebagai pelaksanaan tugas mata kuliah “Ekonomi pembangunan”.
2.      Tujuan umum dalam hal ini Penulis juga berharap agar makalah ini dapat dijadikan landasan tioritis dan bahan pertimbangan dalam penelitian selanjutnya serta peningkatan wawasan teman-teman mahasiswa dan masyrakat pada umumnya.
D.    Manfaat
1.      Manfaat teoritis
a.       Dari segi ilmiah penulis tentunya berharap makalah ini dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan sosial dalam hal ini ekonomi serta Dapat digunakan sebagai landasan dalam penelitian ilmiah yang sejenis.
b.      Secara umum penulis juga berharap makalah ini dapat meningkatkan pengetahuan kita tentang “perkembangan ekonomiyang diimplementasika dalam mempengeruhi efektifitas kebijakan-kebijakan ekonomi kedepanya.
2.      Manfaat praktis
a.       Manfaat bagi peneliti sekiranya agar dapat menjadi bekal berupa pengalaman dan pengetahuan serta wawasan dalam penyelesaian tugas-tugas kuliah kedepanya.
b.      Manfaat bagi teman-teman mahasiswa, penulis berharap agar sekiranya dapat di jadikan bacaan yang menambah wawasan.
E.     Ruang Lingkup Penelitian
1.      Variabel penelitian
Suharsimi Arikunto (2010:161) berpendapat bahwa; “variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian dari suatu penelitian”. (huruf miring dari penulis), sedangkan menurut Sugiyono (2011:38) menyatakan bahwa; “variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari sehigga memperoleh informasi tentang hal itu kemudia di tarik kesimpulanya”. (huruf miring dari penulis)
Berdasarkan dua pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan mengenai variable penelitian merupakan satu atau lebih objek dalam permasalahan yang menarik untuk dipelajari dan didalami untuk diuji dan ditarik kesimpulanya dengan prosedur ilmiah yang ada untuk mempersiapkan alternatif pemecahan masalanya.
Ruang ligkup penelitian ini mengacu pada dua variabel meliputi;
a.       Variabel independen
Sugiyono (2011:39) menyatakan bahwa “variabel indevenden sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa indonesia sering di sebut sebagai variabel bebas yang merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahanya atau variabel devendent” (huruf miring dari penulis).
Adapun yang menjadi variabel independent (X) dalam penelitian ini adalah; “Tipe-tipe Perkembangan” sebagai (X1).
b.      Variabel devenden (variabel terikat)
Sugiyono (2011:39) menyatakan bahwa “variabel dependen sering di sebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa indonesia sering disebut variabel terikat atau variabel yang di pengaruhi oleh variabel bebas” (huruf miring dari penulis)
Adapun yang menjadi variabel dependent (Y) dalam penelitian ini adalah; “Ekonomi” (Y1).






















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.    Tipe Perkembangan
Perkembangan (Development) merupakan suatu proses, perkembangan ini adalah proses yang bersifat kualitatif dan berhubungan dengan kematangan yang ditinjau dari perubahan yang bersifat progresif serta sistematis di dalam (Akhmad Sudrajat : 2008)
Jadi dapat di simpulkan bahwa tipe perkembangan adalah corak yang muncul menjadi karakteristik sebagai akibat dari perkembangan dalam suatu dinamika.
B.     Ekonomi
M. Manulang: Pengertian ekonomi menurutnya adalah suatu ilmu yang memelajari masyarakat dalam usahanya untuk mencapai kemakmuran, yaitu keadaan dimana manusia dapat memenuhi kebutuhannya dari segi pemenuhan barang maupun jasa.
Paul A. Samuelson: Ekonomi merupakan cara-cara yang dilakukan oleh manusia dan kelompoknya untuk memanfaatkan sumber-sumber yang terbatas untuk memperoleh berbagai komoditi dan mendistribusikannya untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
Jadi berdasarkan pengertian di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa ekonomi adalah ilmu sekaligus pengetahuan tentang tata cara memenuhi kebutuhan dalam memanfaatkan sumberdaya alam yang terbatas secara berkelanjutan dan berwawasan linkungan.
C.     Kesimpulan
Tipe perkembangan ekonomi adalah upaya untuk melakukan pendekatan ilmiah mengunakan kajian-kajian historis dengan segala klasifikasi dan karakteristik perkembangan ekonomi dalam melakukan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan kedepanya.











BAB III
METODE PENELITIAN
A.    Metode Dan Teknik Pengumpulan Data
Adapun metode yang dipakai oleh penulis dalam rangka pengkajian ilmiah ini merupakan metode historis penulis juga tidak menyangkal bahwa terdapat kutipan-kutipan para ahli yang merupakan bagian dari metode bibliografi dengan maksud agar lebih releven, jadi dapat disimpulkan metode yang di pakai penulis merupakan metode historis sebagai metode pokok yang didukung oleh metode bibliografi sebagai metode penunjang.
















BAB IV
PEMBAHASAN
Tipe perkembangan ekonomi yang telah dicapai Negara-negara di dunia tidak dapat begitu saja ditiru oleh Negara-negara sedang berkembang. Walaupun ada beberapa aspek yang bersamaan, tetapi pada dasarnya berbeda, baik keadaan maupun tujuanya. Gambaran dari tipe-tipe perkembangan ekonomi antara lain:
A.    Perkembangan Ekonomi Di Negara Barat “Pembangunan Secara Sepontan” (Spontaneous Development)
Keadaan yang statis pada abad pertengahan disebabkan oleh faktor-faktor non ekonomis. Faktor-faktor tersebut diantaranya:
1.      Akumulasi capital yang didasarkan atas pinjaman yang berbunga terlarang karena alasan agama dan pinjaman hanya untuk konsumsi bukan produksi.
2.      Struktur masyarakat didasarkan atas agama dan paham feodal bukan atas nilai matriil dan ekonomis.
3.      Produksi dibatasi dan diatur yang berhubungan dengan kualitas dan harga yang disebabkan karena konsumen masih bersifat lokal dan tidak cukup tersedia transportasi.
Perkembangan perdagangan baru mulai meluas setelah adanya perang salib dan itupun hanya di daerah Mediteranian saja di daerah lainya belum memperbaiki keadaan ekonominya karena adanya angggapan bahwa:
1.      Kegiatan ekonomi belum merupakan usaha yang penting karena yang dianggap penting adalah usaha kesenian dan artistic.
2.      Kekayaan bukanlah hal yang penting tetapi kemiskinan dan penderitaan malah diangggap dapat menaikkan derajat.
3.      Belum atau tidak adanya pengertian akan adanya kemungkinan kemajuan.
Namun,anggapan-anggapan tersebut dapat dirubah oleh Renaisssance, dimana orang mengubah asio ( pikir ) yang mendoronng perkembangan ilmu pengetahuan untuk kemajuan teknologi. Akhirnya reformasi ini sedikit demi sedikit dapat mendobrak hal-hal yang dapat menghalangi adanya perkembangan ekonomi.
Faktor-faktor yang mendorong perkembangan ekonomi antara lain:
1.      Adanya penemuan-penemuan didaerah baru,
2.      Kenaikan produktivitas dibidang pertanian.
Pada mulanya ± abad yang lalu, perubahan ekonomi sangat lambat hal ini disebabkan karena sulitnya mengubah cara pikir terutama orang pedalaman. Tapi tak lama kemudian perubahan-perubahan mulai tampak terlihat dengan semakin banyaknya pengusaha dan terdapatnya perubahan politik pemerintah
Periode perkembangan yang pesat mulai terjadi di Eropa Barat dengan adanya revolusi Inggris pada akhir abad XVIII. Penemuan-penemuan baru dibidang teknologi dalam industri dan pertanian. Perkembangan yang pesat dalam investasi permulaan industrialisasi adalah adanya akumulasi capital class entrepreneur yang memperoleh keuntungan dari perdagangan luar negeri.
Salah satu faktor perkembangan terpenting untuk perkembangan ekonomi yang sangat pesat ialah adanya kemajuan dibidang transportasi. Jadi transportasi mendorong produksi industri dan pertanian untuk pasar nasional dan internasional. Perkembangan tersebut diperlancar dengan adanya kebebasan berusaha. Perkembangan ini berjalan dengan cepat samapi perang Dunia I. Konsentrasi pendapatan ada pada klass entrepreneur. Pendapatan pada umumnya tidak dikonsumsi tetapi diinvestasikan kembali. Keadaan ini mengakibatkan akumulasi perkembangan yang pesat dalam produksi, produktivitas, perdagangan luar negeri, dan pendapatan nasional.
Jadi perkembangan ekonomi di Negara barat pada permulaan memang lambat yang prosesnya memang tidak dapat diduga tanpa petunjuk  dan hanya kadang-kadang dibantu oleh pemerintah. Modernisasi pertama dapat menaikkan hasil produksinya sehingga dapat mensupply bahan makanan dan tenaga kerja disektor industri. Akhirnya, kemajuan sebagian hasil teknologi dapat dilihat dari kenaikakan produksi untuk pasar dalam kenaikkan produksi dalam pasar dalam negeri dan luar negeri.
Sumber dari perkembangan ini berasal dari class entrepreneur yang menanamkan kembali keuntunganya, menyebabkan tabungan dalam negeri yang makin meningkat investasi serta diimbangi dengan perluasan pasar yang cepat terutama menguntungkan bagi industri yang memproduksi secara massal.
B.     Perkembangan Ekonomi Jepang “Pembangunan Yang Di Dorong” (Induced Development)
Perkembangan ekonomi di negara-negara Barat dipimpin dan dibiayai oleh sektor swasta. Jepang mengalami perkembangan ekonomi yang diatur dan dipimpin oleh pemerintah dengan menggunakan kelas feodal sebagai alat dan dengan bantuan pemerintah menjadikan kelas tersebut sebagai kelas wiraswasta. Perkembangan ekonomi ditujukan untuk memodernisasi dan memperkuat kedudukan militer, politik, dan organisasi ekonomi untuk menanggulangi pengrongrongan dari Barat. Jadi kekuatan merupakan tujuann pokok pembangunan ekonomi. Struktur social dan system yang lama serta ketaatan kelas rendah terhadap pemerintahnya.
Jepang tidak mempunyai revolusi harapan yang menaik (revolution of rising expectation). Untuk masa yang lama penduduk  tetap mempunyai tingkat konsumsi yang rendah. Penduduk pada umumnya taat dan disiplin, sehingga memudahkan perencanaan pemerintah Jepang pada waktu itu belum mengalami kelebihan penduduk. Politik pembangunan ekonomi betul-betul direncanakan dan dilaksanakan sehingga berhasil merealisiasi tujuan seperti memodernisasi dan mengadakan ekspansi ekonomi.
Pemerintah memelopori dalam mengadakan investasi baik dalam sektor industri dan perbankan. Pajak-pajak sangat mendorong untuk mengerjakan tanah secara efisien, dan ternyata produksi pertanian menanjak dari tahun 1773-1900. Free entreprice (usaha bebas) dianggap sebagai metode yang paling efisien dalam memodernisasi perekonomian. Pemerintah mengambil inisiatif (prakarsa) dalam perkembangan industri. Investasi besar-besaran baik dibidang transpor maupun dibidang industry dasar (besi-baja) oleh pemerintah adalah menyiapkan jalan untuk investasi swasta. Pemerintah memelopori pula dibidang perbankan dan pertanian. Bank-bank tidak ragu-ragu member pinjaman jangka panjang.
Usaha-usaha swasta dengan cepat dapat mengikuti jejak pemerintah. Pendidikan diperluas dengan bantuan pemerintah. Jepang merupakan contoh negara yang diperintah oleh kaum feudal yang telah menyesuaikan diri dibawah pimpinan pemerintah ke perekonomian kapitalis. Berhasilnya perkembangan ini juga karena faktor psikologi dimana penduduk tetap disiplin dan taat kepada pemerintah. Pemerintah mengambil peranan yang sangat penting  dan sektor swasta mengikutinya dan kemudian dapat mengambil alih usaha pemerintah. Biaya-biaya pembangunan dirasakan berat terutama oleh golongan yang berpendapat rendah seperti petani dan buruh.
C.     Perkembangan Ekonomi Rusia “Perkembangan Yang Dipaksakan” (Forced Development)
Eropa dan Jepang meskipun ada bedanya dalam proses perkembangan tapi pada dasarnya mempunyai kesamaan yaitu keduanya berdasar pada perusahaan suwasta dan milik swata. Sedangkan perkembangan perekonomian Rusia didasarkan pada pemilikan dan pengawasan pemerintah seluruhnya. Pada revolusi 1917 Partai Komunis Rusia belum mempunyai blue print (rencana) untuk perkebangan. Politik perekonomian dalam 10 tahun pertama tampak adanya kurang persiapan. Dengan sistem ini keadan perekonomian menjadi mundur, produksi di sektor industri dan pertanian turun, sehingga terjadi bahaya kelaparan pada tahun 1911- 1922. Tahun 1921 diadakan Kebijaksanaan Ekonomi Baru (New Economic Policy). Ini merupakan suatu perubahan, dengan diperkenalkan sistem perekonomian campuran.  Sedangakn negara tetap mengawasi dan menguwasai sektor-sektor strategis Vital, yaitu semua mekanisme berskala besar, industri pertambangan, perbankan, dan monopoli perdagangan luar negeri. Di bawah sistem ini perekonomian menjadi baik kembali seperti pada tingkat produksi semula.
Perubahan politik yang dimenangkan oleh stalin terhadap Trosky, maka ekonomi juga mengalami perubahan. Rencana lima tahun bertujuan untuk mengubah struktur perekonomian yang bersifat pertanian menjadi industri. Tujuan lain dicapai dengan kolektivikasi aset dengan tujuan terutama hendak menghilangkan halangan-halangan yang disebabkan oleh adanya kepala batu petani perorangan yang telah menjadi kaya di bawah kebijakan ekonomi baru. Industri terjadi pada periode antara tahun 1927 – 1940 di mana investasi ke sektor industri sebesar 28 – 30% dari pendapatan nasional. Dan 80% dari investasi tersebut di arahkan ke industri barang-barang kapital. Akibat produksi barang-kapital lebih besar di banding barang-barang konsumsi Rencana Pembangunan 5 tahun dimulai tahun 1927/1928. Perkembangan ekonomi di negara-negara Barat lambat dan membutuhkan sumber-sumber kapital besar serta pengetahuan teknis yang masak. Kedua faktor tersebut (kapital dan teknologi) relatif lebih sedikit di negara-negara sedang berkembang. Perkembangan di Jepang lebih cepat karena semangata kebangsaannya, dan semangat tersebut terdapat pula di negara sedang berkembang. Sedangkan di Rusia perkembangan yang pesat di sektor industri terutama industri berat dicapai dengan penekanan tingkat konsumsi.
D.     Perkembangan Ekonomi Di Neegara Sedang Berkembang
Masalah yang dihadapi oleh negara yang sedangberkembang sebenarnya telah dipersoalkan sejak selesainya perang dunia II. Untuk menyelesaikan masalah tersebut maka diharuskan untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya masalah tersebut kemudian diselidiki perspektif sejarah bagaimana masalah itu dipersoalkan.
1.      Asal mula ekonomi dualistis ( dual economy )
Unsur pemikiran pokok yang secara implisit terkandung dalam teori-teori perubahan struktural dan secara eksplisit telah dinyatakan dalam teori ketergantungan internasional adalah gagasan adanya sebuah dunia bermasyarakat ganda (a world of dual society). Dualisme (dualism) merupakan konsep yang menunjukkan adanya jurang pemisah yang kian lama terus melebar antara negara-negara kaya dan miskin. Pada dasarnya ada empat elemen kunci sebagai berikut:
(a). Di setiap tempat dan konteks, selalu saja ada sejumlah elemen “superior” dan sekaligus elemen “inferior”. Elemen-elemen tersebut hadir secara bersamaan (berkoeksistensi) dalam waktu dan tempat yang sama. Inilah hakekat dari konsep dualisme.
(b). Koeksistensi tersebut bukanlah suatu hal yang bersifat sementara atau transisional, melainkan sesuatu yang bersifat baku, permanen, atau kronis. Artinya, elemen yang superior memiliki kekuatan untuk mempertahankan superioritasnya, sedangkan elemen yang inferior tidaklah mudah untuk meningkatkan posisinya.
(c). Kadar superioritas dan inferioritas dari masing-masing elemen tersebut bukan hanya tidak menunjukkan tanda-tanda akan berkurang, tetapi bahkan meningkat.
(d). Hubungan saling keterkaitan antara elemen-elemen yang superior dengan elemen-elemen lainnya yang inferior tersebut terbentuk dan berlangsung sedemikian rupa sehingga keberadaan elemen-elemen superior sangat sedikit atau sama sekali tidak membawa manfaat untuk meningkatkan elemen-elemen inferior. (Todaro: 1999, 100-101)
Pada akhir abad 19, negara industri meluaskan kekuasananya hampir ke seluruh dunia. Semua negara di Asia kecuali Jepang, Afrika serta Amerika Latin menjadi daerah koloni negara-negara Barat dan USA. Mula-mula mereka datang untuk berdagang,  tetapi kemudian memperoleh kekuasaan. Dengan demikian mereka dapat memperoleh lebih banyak bahan mentah. Adapun cara yang dipakai adalah memaksa petani menanam tanaman yang mereka butuhkan. Hasilnya harus dijual kepada penjajah dengan harga yang telah ditentukan. Hal ini menekan produksi pertanian bahan makanan.
Produksi serta ekspor utama negara berkembang adalah produksi primer, yaitu bahan makanan dan bahan mentah. Semua kesgiatan perekonomian ditujukan untuk ekspor, sehingga kebutuhan dalam negeri tidak diperhatikan. Kian lama ekspor hanya mengenai beberapa bahan yang dibutuhkan penjajah saja, yang kadang kala hanya satu jenis dan jumlahnya tidak banyak. Keadaan ini mengganggu stabilitas perekonomian karena sangat terpengaruh oleh fluktuasi harga pasar dunia.
Pada masa itu perekonomian negara sedang berkembang terpadu dengan perekonomian negara barat. Investasi di negara berkembang oleh negara barat ditujukan untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Investasi yang ditujukan untuk pasar sangat sedikit. Hal ini agar perekonomian negara sedang berkembang tergantung pada negara penjajah. Akibat dari politik tersebut permintaan efektif tidak ada, dikarenakan oleh rendahnya produktivitas dan penghasilan. Keseganan untuk investasi dikarenakan oleh kebanyakan investasi tersebut berasal dari swasta yang memilih proyek yang menguntungkan dan produksinya dapat dijual ke pasar dunia. Kemudian keuntungan yang diperoleh ditransfer ke negeri investor.
Jadi sifat pokok negara sedang berkembang adalah ekonomi dualistis, yaitu industri ekspor yang terpadu dengan perekonomian dunia, dan kegiatan yang masih mempunyai tingkat subsisten(pertanian tradisional dan kerajinan).  (Irawan, Suparmoko: 2008, 246-248)
2.      Periode antara perang dunia I dan II “Turunnya kekuasaan barat
Dampak perang dunia I dan II bagi negara berkembang adalah:
(a). Menaikkan permintaan bahan mentah industri dan makanan dari negara sedang berkembang.
(b). Pengurangan ekspor barang konsumsi ke negara sedang berkembang.
(c). Hal tersebut mendorong negara berkembang untuk melaksanakan industrialisasi. Dengan tujuan supaya tidak tergantung lagi pada luar negeri, agar mampu menampung pengangguran.
3.      Periode sesudah perang dunia II “ perkembangan Internasional”
Setelah perang dunia II terjadi perubahan pandangan tentang perkembangan ekonomi.Negara maju menyadari bahwa perkembangan ekonomi merupakan tujuan penting. Maka dari itu mereka menarh perhatian terhadap negara sedang berkembang. Negara berkembang mengimpor barang konsumsi dan barang capital untuk keperluan perang dengan pembelian secara kredit. Untuk membantu negara sedang berkembang negara maju membentuk IBRD ( international bank for reconstruction and development ) untuk mendorong investasi di negara tersebut. Kemudian dibentuk FAO ( food and agricultur organization ) dan ITO    ( international trade organization ). Kedua badan dibentuk dengan memiliki tujuan yang menguntungkan bagi negara yang sedang berkembang.
Setelah perang dunia II berakhir keadaan negara berkembang tidak mengalami kemajuan karena devisa yang dimiliki oleh negara berkembang sedah tidak banyak lagi manfaatnya. Hal tu disebabkan karena harga barang impor dari Amerika naik sehingga pembangunan ekonomi mengalami kelambatan. Keadaan ekspor produksi primer mengalami penurunan. Karena adanya persaingan dari bahan-bahan sintesis. Selain itu, adanya proteksi di negara maju sehingga dasar tukar dinegara berkembang makin lemah. Bantuan untuk negara sedang berkembang itu ada tetapi jumlahnya tidak sesuai yang dibutuhkan. Bantuan  berupa capital saja bagi negara berkembang tidaklah efektif tanpa diimbangi dengan faktor-faktor lain seperti keterampilan manusia dan kemampuam memimpin karena faktor ini sangat kurang dinegara berkembang.








BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
       Keberhasilan Perkembangan ekonomi sebagian besar tergantung pada pemecahan beberapa masalah pokok yaitu akumulasi kapital dan penggunaan maksimal dari sumber daya manusia dan sumber daya alam yang tepat guna untuk meningkatkan serta memperbaiki produksi barang dan jasa.
B.     Saran
1.      Saran Kritis
      Penulis tentunya juga berkesempatan dalam mengkritisi arah kebijakan dan regulasi pembangunan ekonomi indonesia yang lebih mengarah pada perekonomian kapitalis, mungkin bisa ditebak apa yang diinginkan pemerintah adalah peningkatan daya saing indonesia dalam menghadapi era perdagangan bebas baik secara kwalitas maupun kuantitas produksi, saya ambilakan contoh jangan jauh-jauh di asia tengara saja indonesia masih kualahan bersaing dengan singapore, malaysia, thailand, dan bahkan vietnam, Bagaimana mungkin negara sebesar dan sekaya kita masih impor (pakai produk dari mereka), Sekarang apa yang bisa kita banggakan dari kebijakan ekonomi kita yang seperti sekarang? Pemerintah bisa saja bangga dengan pertumbuhan ekonomi indonesia yang selama 5 tahun terakhir bercokol diatas angka 5% dan berita terakhir detik.financial.com meyatakan pertumbuhan ekonomi indonesia tercatat terbesar kedua di antara negara-negara angota G20 serentak pertanyaan dan interupsi berhamburan menghampiri menlu Marty Natalegawa dan staf menko perekonomian yang menghadiri pertemuan itu dan hampir semuanya megarah pada “bagaimana indonesia melakukannya”.
      Tapi itu tidak bisa dijadikan bukti didepan seluruh rakyat indonesia tentang pembanguna ekonomi kita, itu baru layak di katakan sebagai peluang  karena sebagian besar produktifitas perekonomian kita hanya ditopang dan ditunjang oleh arus dana asing atau investasi fortopolio yang disebabkan logarnya regulasi dan kebijakan hutang luar negeri kita, padahal itu merupakan hutang pemerintah maupun swasta baik pinjaman lunak maupun pinjaman berjangka, ataupun dari menghijaunya bursa efek indonesia (BEI) yang mengangkat citra IHSG, dengan saham dan emiten pertambangan (logam dan energi) yang dikuasai perusahaan multi nasional dengan prosentase ekspor yang tinggi kenegara asalnya.
      Sekarang kemana Koperasi kita, kemana BUMN kita, kanapa semuanya dikuasai swasta, alangkah baiknya apabila ekonomi kita kembali ditegaskan arah kebijakanya dengan konsep pemerataan ekonomi demi meminamalisasi kesenjangan sosial dan mensejahterakan seluruh rakyat indonesia sampai pada tingkat akar rumput.
2.      Saran Perbaikan
      Dalam kotak saran ini penulis mengajak pembaca terlibat dalam proses perbaikan makalah ini. Sebagaimana yang penulis sadari, Dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik pada penelitian, penulisan, materi maupun penyajianya. Namun demikian, penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan tepat waktu dan oleh karenanya penulis dengan rendah hati menerima dan berharap keterlibatan pembaca dengan bersedia memberikan masukan, saran dan usul sebagai langkah verifikasi dan perbaikan makalah ini kedepanya karena pembuatan makalah inipun tidak lebih dari sebagai sumbangsih terhadap kemajuan ilmu pengetahuan.












DAFTAR PUSTAKA
Buku referensi
Media online
Detik.finance.com, Okezone.com, Viva.news.com
Blog dan link