Minggu, 10 November 2013

EKONOMI SUMBER DAYA MANUSIA (*AMIN SINARJO GALERY)

BAB I
RAUANG LINGKUP SUMBER DAYA MANUSIA
Ilmu ekonomi ketenaga kerjaan adalah pengetahuan tentang pekerjaan dan keluaran di pasar tenaga kerja, lebih khusus lagi menekankan pada tingkah laku pekerja dan majikan dalam tanggapan insentif dan gajih (hubungan kerja) dan hal-hal lain seperti kondisi kerja, layanan insentif keduanya untuk memotivasi batas kepe,milikan individu, pokos ilmu ekonomi adalah pilihan dan tingkah laku yang impersoanal dan penerapan kelompok masyrakat luas.
Ekonomi sumberdaya manusia membicarakan; faktor yang mempengaruhi penyediaan tenaga kerja, faktor yang mempengaruhi permintaan, pasar tenaga kerja, alternatif kebijakan yang perlu di ambil.
1.1.EKONOMI POSITIF.
Ekonomi positif adalah suatu teori tentang yang mana masyrakat mengangap untuk menanggapi keuntungan dengan biaya negatif. Ekonomi positif adalah sebuah asumsi dalam teori ekonomi mikro yang berkenaan dengan suplay dan demand dalam hal ini berkenaan dengan faktor produksi man (sumberdya manusia) dan ketenaga kerjaan.
Dalam kerangka teori ini kita menggunakan dasar teoritis “keutungan yang optimal”. demand dan suplayer adalah kedua pihak yang saling mengharapkan keutungan yang optimal dalam setiap jalinan hubungan kerja. demand menghapkan imbalan dalam proses management dalam bentuk jasa sebagai hasil (profit/non profit). suplayer mengharapkan balas jasa kerja dalam bentuk hasil berupa insentif gajih (materil / non materil).

1.2.RATIONALITAS.
Rationalitas Adalah tingkat pengharapan dari demand dan suplayer yang berorentasi pada hasil berupa kepuasan.
Sekaligus sebagai perbandingan antara tingkat kinerja (pencapaian) dengan tingkat insentif kerja (gajih). Sehingga terbentuk penyesuian baik dari tingkat pencapaian maupun tingkat insentif atau prilaku suplayer ataupun prilaku demand. Dalam hal ini peran demand (management) memiliki peran dominan namun bukan berarti suplayer tidak memiliki hak atas kelanjuta hubungan kerja.
1.3.PENGERTIAN SDM DAN RUANG LINGKUP.
SDM merupakan usaha kerja atau jasa yang dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kemampuan untuk terlibat dalam proses produksi atau memberikan input yang bernilai ekonomis.
Studi yang berkenaan dengan SDM; 1). Perencanaan sumber daya manusia (humanresources planning), 2). Ekonomi ketenaga kerjaan (humanresources economics),  dan 3). Ekonomi kependudukan (populatioan economics).
Ada dua konsep yang di gunakan dalam ESDM yang pertama adalah konsep tenaga kerja dan konsep angkatan kerja.
1.4.PENDUDUK DAN TENAGA KERJA.
Penduduk mencakup sejumlah manusia yang berdomisili di suatu tingkatan regional maupun nasional yang dapat diketahui melalui kegiatan sensus yang melakukan aktivitas ekonomi, paling tidak konsumsi dikarenakan tidak semua orang memiliki kemampuan atau berkontribusi dalam aktivitas ekonomi distribusi dan produksi, Diketahui bahwa sejumlah penduduk belum tentu tanaga kerja.
Didalamnya mencakup dua komponem yaitu;
1). Angkatan kerja; tenaga kerja (aktif bekerja di usia kerja, penganguran) dan bukan tenaga kerja (Penyandang cacat, anak di bawah umur, usia lanjut/ bukan usia produktif 10-15 sm 65-70).
2). Bukan angkatan kerja; penerima penghasilan,ibu RT, pelajar/mahasiswa, dll.
1.5.ANGKATAN KERJA.
Angkatan kerja; Bekerja (employed), tidak bekerja (penganguran).
4 (empat) hal yang berkaitan dengan angkatana kerja;
1). Bekerja,
2). Pencari kerja,
3). Tingkat partisifasi angkatan kerja atau tingkat penawaran angkatan kerja dan tenaga kerja.
4). Profil tenaga kerja (umur, jeis kelamin, wilayah kota/desa, pendidikan).
BAB II
PASAR TENAGA KERJA
Pasar tenaga kerja adalah media yang mempertemukan pencari kerja dan lowongan kerja, sifat dari pasar tenaga kerja itu sendiri ditentukan oleh para pelaku tersebut, meskipun adanya pihak ketiga namun tingkat varibelitasnya lemah karena sebagai sub variabel.
Proses mempertemukan pencari kerja dengan lowongan kerja membutuhakan waktu yang cukup lama karena dihadapi pada berbagai kenyataan; pencari kerja memiliki tingkat pendidikan dan keterampilan kemampuan dan sikap personaliti yang berbeda namun pengusaha juga membutuhkan kompetensi yang sesuai tertentu dalam hal ini staffing, produktifitas, management, input dan ouput, teknologi serta pasar, sehingga menimbulkan proses seleksi, disisi lain pula setiap pelaku dihadapai pada masalah kekurangan informasi terhadap pekerjaan dan tenaga kerja.
2.1. PASAR TENAGA KERJA KENYATAAN DAN KECENDRUNGAN.
Pasar tenaga kerja sangat kompleks dalam mempertemukan semua pembelidan penjual tenaga kerja, pembeli (permintaan tenaga kerja)adalah seperti raja peranya sangat dominan, sedangkan penjual (suplayer) seprti pelayan, beberapa pelaku pasar bersikap pasif, beberapa perusahaan ataupun rumah tangga besikap kurang aktif terlibat dalam pasar tenaga kerja.
Daalm bebrapa kasus transaksi dalam pasar tenaga kerja tidak dibuat dalam konteks peraturan tertulis, karena sebagian besar transaksi perusahaan mengganti pekerja atau memperluas market share (pasar baru), perratuan tertulis umunya merupakan prosedur yang tidak mengikat dalam transaksi perusahaa, promosi jabatan dan pemberhentian. Pada saat pekerjaan pada pasar tenaga kerja stabil maka upah akan naik.
2.2. DINAMIKA PASAR TENAGA KERJA.
Daalam pasar tenaga kerja selain mempertemukan pekerja dan perusahaan juga melibatkan pihak ke tiga baik itu dariu dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan.
Penyediaan tenaga kerja sebagai faktor S yaitu rumah tangga yang menyediakan waktu berdasarkan tingkat upah, dalam hal ini jika tingkat upah bertambah maka tingkat waktu yang di alokasikan oleh rumah tangga untuk bekerja akan bertambah, namun pada suatu tingkat upah tertentu sebagai batas maksimal kesejahteraan rumah tangga justru mengurangi tingkat alokasi waktu untuk bekerja.
Permintaan tenaga kerja juga merupakan tingkat fungsi upah (efek upah), semakin tinggi tingkat upah akan semakin rendah permintaan tenaga kerja oleh perusahaan, Tiap perusahaan memiliki tingkat dan jumlah yang berbeda besar-kecilnya perusahaan, produksi, jenis usaha, penggunaan teknologi, dan kemampuan management.
Dalam ersfektif makro efek produksi juga sangat dominan, semakin tinggi tingkat konsumsi publik terhadap sutu komudity tersebut (dalam prosfenya) memaksa perusahaan dalam memperlua market share sehingga berdampak langsung pada penigkatan permintaan tenaga kerja, dalam hal ini juga sangat perpengaruh dari tingkat faktor produksi lain (teknologi), menyangkut jenis perusahaan padat karya atau pada modal.
2.3. AKTIVITAS-AKTIVITAS DALAM PASAR TENAGA KERJA.
2.3.1. Permintaan Tenaga Kerja.permintaan tenaga kerja berkaitan dengan kwalitas dan kwntitas tenaga kerja yang di butuhakan oleh perusahaan, kecendrungan tingkat upah sangat memmepgaruhi permintaan TK yang menimbulakan kecenrungan;
a. naiknya tingkat upah akan meningkatkan biaya produksi perusahaan (PC);
ada dua pilihan bagi perusahaan dalam menghindari PHK; 1). Memproduksi barang dibawah kualitas normal, 2). Memproduksi barang dibawah kuantitas permintaan atau, 3). Meningkatkan harga jual  sesuai dengan penigkatan biaya produksi. Namun perusahaan sangat mengaetahui bahwa pilihan ketiga sangat berpengaruh pada tingkat permintaan (perusahaan jelas tidak mau cnsumen mengurangi consumsi produknya apalagi jika jika beralih ke produk lain), kebijaksanaan mangement pemasaran sangat dibutuhkan disini.
b. apabila upah TK naik dan apabila harga paktor produksi modal tetap maka bisa di asumsikan bahwa peralihan industri padat karya ke industri padat modal akan terjadi, dan yang terjadi adalah investasi bukan permintaan TK. Namun pada efek ini juga akan menimbulkan permintaan namun dengan tingkat MPD akan mengalami penurunan yang singnifikan.
2.3.2. penawaran tenaga kerja.
            Penawaran tenaga kerja dipengaruhi oleh tingkat upah, disisi lain pengharapan upah, jenis dan jabatan sesorang yang berbeda-beda dalam mempengaruhi keputusan seseorang untuk bekerja yang tergantuk pada pemanfaatan waktu sesorang baik itu untuk bekerja maupun untuk bersantay, keputusan sesorang untuk bekerja juga di pengaruhi oleh tingkat kebutuhan dan tingkat pendapatan sebelum bekerja.
2.4. PASAR KERJA INTERN DAN EKTERN.
1. Pasar tenega kerja internal; diambil dari dalam perusahaan.
A. Keuntungan; a. Proses penarikan TK (Efesiensi biaya dan waktu), b. Kredibilitas tidak diragukan oleh pengusaha karena penarikanya berasal dari dalam.
B. Kekurangan; a. Proses penarikan TK tidak efektif karena Biasanya proses penarikan dari kedekatan bukan karena sesuai dengan kompetensi dan tuntutan management.
2. Pasar tenega kerja ekternal; diambil dari luar perusahaan.
A. Keuntungan; a. Proses penarikan TK lebih efektif karena menyaring banyak CTK dari luar.
B. Kekurangan; a. Kurang efesien biaya dan waktu.






2.5. PASAR TENAGA KERJA UTAMA DAN BIASA.
Primary Labour Market
Secondary Labour Market
1. Skala perusahaan besar
Skala perusahaan kecil
2. Management perusahaan yang baik
Management perusahaan yang kurang baik
3. Tingkat pendidikan dan keterampilan tngi
Pendidikan dan keterampilan kurang
4. Produktifitas tinggi
Produktifitas rendah
5. Upah tinggi
Apah rendah
6. Jaminan sos yang baik
Jaminan sosial kurang baik
7. Lingkungan kerj yang menyenangkan
Ling. Ker yang kurang menyenagkan
8. Disiplin kerja tinggi
Disiplin kerja rendah
9. Tingkat absensi rendah
Tingkat absensi tinggi
10. Jumlah perpindahan pegawai rendah
Jumlah perpindahan pegawai  tinggi
Pasar tenaga kerja terdidik
Pasar tenaga kerja tidak terdidik
1.  Produktivitas kerja tinggi
1. Produktivitas kerja rendah
2. Penghasilan kariawan tinggi
2. Penghasilan kariawan rendah
3.  Dikaitkan dengan jenjang pendidkan
3. Tdk Dikaitkan dengan jenjang pendidkan
4.  Elastisitas tenaga kerja kecil
4.  Elastisitas TK besar
5.  Motivasi kerja tinggi
5. Tingkat partisifasi kerja rendah



BAB III
PERMINTAAN TENAGA KERJA
Pengusaha Harus Membuat Pilihan Mengenai Input Pekerja Dan Input (Jenis Dan Jumlah) Dengan Metode Kombinasi Yang Tepat Agar Memperoleh Keuntungan Yang Maksimal, Jenis berhubungan dengan kualitas dapat berupa jabatan yang akan di tempatkan sesuai dengan kompetensi yang diinginkan, Jumlan dapat berupa komposisi TK yang dinginkan untuk sehingga mencapai tujuan yang diinginkan (forecast penjualan dan forecast produksi).
Dalam hal ini suplayer (RT) dan demand (perusahaan) secara konsisten memiliki tingkat pengharapan upah yang maksimal inilah yang perlu di cari kesepakatan, Namun pada umumnya peran “D” yang lebih dominan dalam menentukan tingkat upah sebagai akibat ratio antara DL dan SL tidak pernah 0. (DL:SL= >0).
Sehingga kebijakan perusahaanlah yang diharapkan dengan tetap pada pertimbangan DL adalah deviden demend yang dapat memberikan nilai ekonomis (positif) bagi perusahaan, menghitung tambahan output dengan respon input yang memperhatikan tingkat marginal physical product dan laba dari laba (akun rill dan akun nominal).
3.1. PERMINTAAN TENAGA KERJA DI PERUSAHAAN.
Fungsi produksi memperlihatkan hubungan yang terjadi antara berbagai input faktor produksi dan output perusahaan, dalam kondisi tertentu, semakin banyak kombinasi input faktor produksi modal dan tenaga kerja akan semakin banyak ouput yang dihasilkan.
Hubunga input dan output perusahaan tentu tergambarkan oleh garis melengkung (isoquan), yang memyang mengambarkan penambahan kombinasi TK dan modal untuk memproduksi sejumlah output yang sama. Artinya peningkatan input positif di respon negativ berdasarkan Marginal peningkatan output sampai pada kondisi peningkatan input tidak dissrepon dengan pergerakan output.
3.2. KEBIJAKSANAAN MANAGEMENT SUMBERDAYA MANUSIA.
Management sumber daya manusia merupakan perencanaan SDM yang di sebut perencanaan ketenaga kerjaan pada tingkat organisas/perusahaan. Perencanaan ketenaga kerjaan regioanl dan nasional baru bisa dilakukan apabila memiliki kualitas manajement ketenagakerjaan yang baik, dipihak lain management SDM hanya berhasil baik apabila perncanaan mengikuti pemahaman masyrakat disekitanya, termaksud pemahaman sosial, budaya dan ekonomi.
Keberhasilan suatu perusahaan antara lain di tentuakan oleh pemberdayaan SDM yang di miliki secara tepat, dan ini kemungkinan terwujud apabila managent melihat karyawan sebagai manusia seutunya.
Siklus management sumber daya manusia; Tantangan Lingkungan ekternal, rencana organisasi, rencana SDM staffing dan kompensasi/motivasi menyangkut persedian SDM yang menghasilkan output, penilaian hasil kerja, hasil kerja berupa laba, kompensasi berupa insentif dan satffing, yang pada setiap sub sistem terdiri berbagai aktivitas sebagai berikut;
1.      tantangam dari lingkunga luar yaitu lingkungan ekonomi, pasar, pemerintah dan masyrakat.
2.      Perencanaan tenaga kerja yaitu perusahaan perlu menyusun data base mengenai jumlah dan kualifikasi tiap karyaawan (data ini bagi proses seleksi dan penempatan TK).
3.      Pengembangan daevaluasi; pendekatan personal, pendidikan dan pelatihan.
4.      Balas jasa berupa kompensasi dan motivasi tergantung hasil kinerja dan kerja (output dan laba).
5.      Hubungan industrial berupa hubungan karyawan.
3.3. PROYEKSI KEBUTUHAN SUMBER DAYA MANUSIA.
Proyeksi kebutuhan SDM sangat erat kaitanya dengan peramalan kondisi perusahaan kedepanya yang sangat tergantung  dengan lingkungan ekonomi, bisnis (internal dan ekternal) dan pasar yakni berhubungan dengan; Persedian SDM sekarang, Forecast S dan D SDM, Rencana pengembangan dan perkembangan kompetensi dan kecakapan TK/CTK, Proses pengawasan dan evaluasi TK dalam memberikan laba atau DEVIDEN LABOUR.
Diharapkan dengan adanya proyeksi SDM agar meningkatkan efektifitas dalam hal output maupun laba perusahaan dalam proses produksi yang berkelanjutan, sehingga tidak terjadi kelebihan “permintaan” TK dari “kebutuhan” perusahaan. Menyangkut efektifitas Tk dan kwantitas TK.
Teknik penentuan permintaan labour; Analisis kecendrungan (trand anlisis), mengkaji kecendrungan TK selama lima tahun terakhir, Analisis ratio analisis perbandingan antara beberapa faktor misalkan volume penjualan dan jumlah TK yang di perlukan pada saat itu, Analisis korelasi hubungan statistik antara dua variabel.
Menghindari masalah Pembengkakan biaya TK dikarenakan kebijakan upah agar tidak terjadi PHK dan proses produksi; Adanya identifikasi tantangan yang mempengaruhi permintaan baik asfek internal dan ekternal perusahaan, Pertimbangan akurasi forecasting kebutuhan TK.
Mengatasi adanya tuntutan kenaikan upah; Menuntut produktifitas kerja TK, menaikan harga jual, mengurangi jumlah  TK, ataupun kombinasi kebijakan.
3.4. PERMINTAAN HUMAN RELATION.
Pengertian; Hubungan yang menguntungkan antara dua tau lebih orang dalam management atau organisasi dalam mencapai tujuan bersama. Hubungan ini harus dibina dalam rangka meningkatkan harapan pekerja, pengetahuan, pendidikan, pengaruh pemerintah dalam pendidikan TK, praktek management, praktek organisasi, praktek bisnis, prakter lidersif, penigkatan etos kerja, visi dan misi serta motivasi kerja, kompetitifitas TK.
Bentuk human relation; individu to individu, group to group, individu to group and to individu, individu to ogranisasi/, group to organisasi/, individu to self.
Peranan kepemimpinan dalam human relation; motivasi/sugesti, komunikasi dan sikap sebagai strategi dan seni lidersif.
3.5. SISTEM PERENCANAAN TENAGA KERJA
Sistem Perencanaan Tenaga Kerja Meliputi Kegiatan Investasi Persedian SDM, perkiraan SL dan DL TK dimasa yang akan datang, perncanaan pengisian lowongan melalui penarikan TK, seleksi, penempatan, dan pengembangan TK. Empat kegiatan pokok; inventarisasi (analisis manfaat TK), forecasting tenaga kerja, penyusunan rencana penmpatan TK, pengendalian dan evalusi serta pengembangan.
3.6. PENARIKAN TENAGA KERJA.
Penarikan tenaga kerja dapat dilakukan melalui sumber internal dan ekternal:
Sumber internal; dari dalam perusahaan, teman-teman pegawai perusahaan.
Sumber ekternal; lamaran langsung, dept tenaga kerja, lembaga pendidikan, periklanan.
3.7. ANALISIS URAIAN SPESIFIKASI JABATAN.
Uraian jabatan dan spesikfikasi kerja merupakan sarana agar perencanaan SDM lebih akurat dalam menentukan kualitas TK yang dibuthkan: Analisis jabatan, uraian jabatan, spesifikasi jabatan, staffing schedule, sampai pada tahap penarikan TK.
3.8. METODE PENATIKAN TK.
Iklan atau advertensi, kantor penempatan CTK, rekomandasi dari kariawan lama, lembaga pendidikan, lambaga pendidikan, lamaran masuk, nepotisme, leasing/otreacing.
3.9. SELEKSI CALON TK
Langkah-langkah dalam memilih karyawan dapat di analisi dengan bentuk ratio:
Melalui tahapan; surat lamaran, test, wawancara, percetakan surat-surat referensi, pemeriksaan kesehatan, wawancara terakhir, keputusan penerimaan dan penolakan.
3.10.ORENTASI DAN PENEMPATAN.

Program orentasi meliputi; pengenalan organisasi lebih mendalam, hak dan kewajiban, perkenalan, tugas-tugas yang akan dilakukan, dan penempatan berdasarkan surat keputusan ataupun mencakup pengembangan pengalaman, pengetahuan, yang menunjang elektabilitas dan pleksibilitas serta efektifitas dan produktifitas kerja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar