Minggu, 10 November 2013

MATERI PERMINTAAN DAN PENAWARAN ekonomi dasar (general economics)

BAB II
PERMINTAAN DAN PENAWARAN
A. Permintaan ( D )
Hubungan terbalik antara jumlah barang yang diminta dengan harga, artinya jika terjadi kenaikan harga maka akan diikuti dengan penurunan jumlah barang yang diminta ( ceteris paribus ).
Ceteris paribus adalah beberapa faktor yang dianggap mempengaruhi, diabaikan atau tidak berubah.
Berikut faktor yang mempengaruhi permintaan selain harga, yaitu :
1.      Selera dan preferensi, mempunyai hubungan yang positif, artinya jika selera dan preferensi meningkat maka pada tingkat harga yang sama akan terjadi kenaikan kurva permintaan.
2.      Harga dari barang lain yang berhubungan, artinya jika barang tersebut adalah barang substitusi maka kenaikan kenaikan harga barang substitusinya menyebabkan terjadinya kenaikan kurva permintaan. Tetapi jika barang tersebut komplementer maka menyebabkan terjadinya penurunan kurva permintaan.
3.      Perubahan harga pada masa yang akan datang, jika harga meningkat pada masa yang akan datang ( ceteris paribus ) maka menyebabkan kurva permintaan bergeser kekanan atas.
4.      Perubahan pendapatan, maka menyebabkan bergesernya kurva permintaannya juga, artinya setiap harga tertentu terjadi perubahan jumlah permintaan.
5.      Perubahan jumlah konsumen, jika jumlah konsumen semakin banyak maka kurva permintaan akan bergeser ke kanan atas.
Berikut gambar kurva untuk faktor – faktor diatas :
P                                                                                         Qd1: kurva permintaan awal
                                                                                           Qd2: kenaikan kurva permintaan
                                                                                           Qd3: penurunan kurva permintaan

                                                                  
                                                                               Qd2
                                                                   Qd1
                                                       Qd3
                                                                                           Q
B. Kurva permintaan pasar
Permintaan pasar adalah gabungan dari permintaan beberapa individu, sebagai contoh permintaan jeruk oleh 3 individu yaitu A,B,dan C denagn pendapatan sebesar Rp. 10.000.000. Jika digambarkan dalam bentuk tabel maka dapat digambarkan sebagai berikut :
NO
P
Qa
Qb
Qc
å abc
A
1000
90
85
95
270
B
2000
80
75
85
240
C
3000
70
65
75
210
D
4000
60
55
65
180
E
5000
50
45
55
150

Jika digambarkan dengan kurva maka :
         P
6000-                      åQabc
5000-                                        E
4000-                                              D
3000-                                                      C
2000-                                                             B
1000-                                                                    A
0                 50        100      150      200      250      300      Qd
C. Penawaran ( S )
Hubungan lurus antara jumlah barang yang ditawarkan dan harga, artinya jika terjadi kenaikan harga maka akan diikuti dengan kenaikan jumlah barang yang ditawarkan ( ceteris paribus ).
Berikut faktor yang mempengaruhi kurva penawaran selain harga, yaitu :
1.      Perubahan teknologi, adanya perbaikan teknologi akan menyebabkan proses produksi menjadi lebih efisien sehingga pada harga yang sama dapat diproduksi jumlah –yang lebih besar. Kurva bergeser kekanan.
2.      Perubahan dari harga sumber daya yang relevan, adanya penurunan harga sumber daya akan menyebabkan ongkos produksi menurun sehingga kurva penawaran akan bergeser kekanan
3.      Perubahan dari harga barang alternatif yang mempergunakan sumber daya yang sama, jika harga barang A naik maka penggunaan sumber daya untuk barang A naik, sehingga sumber daya yang dipergunakan untuk memproduksi barang  B menjadi berkurang, akibatnya kurva penawaran bergeser ke kiri.
Berikut kurva dari faktor yang mempengaruhi penawaran :
P
                                                                                           S1: kurva penawaran awal
                                                                                           S2: kurva penawaran meningkat
                                                                                           S3: kurva penawaran menurun


       S3             S1           S2
                                                                               Q
Keseimbangan Permintaan dan Penawaran
Diartikan terjadinya kesesuaian antara jumlah yang ditawarkan dengan jumlah yang diminta pada tingkat harga tertentu. Untuk mengetahui titik keseimbangannya dapat ditemukan dengan mengunakan perbandingan persamaan antara Qd=Qs atau dengan gambar kurva serta pedekatan tabel.
Contoh pendekatan tabel  :
P
Qd
Qs
1000
300
100
2000
200
200
3000
100
300
 Analisis : pada harga Rp 2000, permintaan dan penawaran akan suatu produk sama ( ekuilibrium ) yaitu dengan jumlah 200 unit.
Contoh pendekatan kurva :
         P                               
3000                                         D
2000                             E
1000                                          S
       0          100      200      300      Q
Analisis : titik keseimbangan terjadi pada E dengan harga Rp 2000 dan permintaan dan penawaran sebesar 200 unit.

Contoh pendekatan persamaan Qd=Qs :
Terlebih dahulu kita harus mengetahui persamaannya, hal ini dapat  diketahui dengan cara :
Menentukan persamaan permintaan ( D ) :
P – P1 = Q – Q1
P2 - P1   Q2-Q1
   P – 1000     =     Q - 300
2000 – 1000        200 - 300     
P – 1000 = Q – 300
    1000       -100
-100P + 100.000 = 1000Q – 300.000
-1000Q = 100P – 400.000
         Qd = -0,1P + 400
Menentukan persamaan penawaran ( S ) :
P – P1 = Q – Q1
P2 - P1   Q2-Q1
   P – 1000     =     Q - 100
2000 – 1000        200 - 100     
P – 1000 = Q – 100
    1000       100
100P – 100.000 = 1000Q – 100.000
-1000Q = -100P
         Qs = 0,1P
Titik keseimbangan :
                   Qd = Qs
-0,1P + 400 = 0,1P
          -0,2P = -400
                 P = 2000  sedangkan Q = 0,1( 2000 ) = 200
Analisis : jumlah kesembangan permintaan dan penawaran terletak pada jumlah 200 unit pada harga Rp. 2000.
E. Surplus Konsumen dan Surplus Produsen
Surplus konsumen
Didefinisikan sebagai keuntungan yang diperoleh konsumen karena membayar harga yang lebih rendah dari harga yang dapat mereka bayar.
Surplus produsen
Didefinisikan sebagai keuntungan yang diperoleh produsen karena memperoleh harga yang lebih tinggi dari harga produsen bersedia untuk menjual.
F. Ceiling Price dan floor price
Ceiling price adalah harga tertinggi yang berlaku atau yang ditetapkan oleh pemerintah tetapi masih lebih rendahdari harga keseimbangan, tujuannya untuk menolong konsumen.
Berikut grafik ceiling price pada saat gagal panen :
P                                         ss              ss1        

 


h                                         h
                                           a                  b                   cp
                                                                               dd
                                                                              dd1

 


                                                                                           Q
Analisis : saat gagal panen maka keseimbangan terjadi pada harga yang tinggi ( karena permintaan lebih besar dari penawaran ) sehingga pemerintah perlu menetapkan harga yang berlaku masih tetap dibawah harga keseimbangan. Jika fungsi permintaandd dan fungsi penawaran ss maka titik keseimbangan adalah h, jika ceiling price yang ditetapkan oleh pemerintah setinggi cp akan kita temukan kelebihan permintaan sebesar ab. Untuk mengatasi hal ini pemerintah dapat menambah supply beras sehingga kurva penawaran akan bergeser menjadi ss1, atau penjatahan sistem kupon yang berarti konsumen mendapatkan lebih sedikit dengan bergesernya kurva permintaan menjadi dd1.
Floor price didefinisikan sebagai harga terendah yang ditetapkan oleh pemerintah tetapi masih lebih tinggi dari harga keseimbangan yang berlaku, dengan tujuan untuk menolong produsen.
Berikut grafik ceiling price pada saat musim panen :
P                                                



c                                         f                        z                               fp
                                          
d                                    h               g         
                                                                              
                                                                             




                                        a             s                                               Q
Jika sekarang musim panen dimana produksi berlimpah maka keseimbangan akan terjadi pada titik yang sangat rendah yaitu : titik g. Harga ini jauh dari harapan sehingga pemerintah perlu menetapkan harga setinggi fp. Pada tingkat harga demikian maka jumlah yang diminta oleh konsumen menjadi lebih rendah yaitu sebesar oa. Disini terjadi kelebihan penawaran sebesar as. Untuk mengatasi kelebihan ini maka pemerintah dapat melakukan melauli dua cara yaitu :
1.      Kelebihan penawaran dibeli pemerintah, atau
2.      Pemerintah memsubsidi harga jual setinggi g-fp sehingga kelebihan penawaran dapat dinikmati oleh konsumen.
Jika cara pertama yang dilakukan maka jumlah yang dibayar konsumen sebesar oacf sedangkan pembelian oleh pemerintah sebesar aszf. Jika cara kedua yang dipakai maka jumlah yang dibayar konsumen sebesar osdg, sedangkan pengeluaran pemerintah ( berupa subsidi untuk konsumen ) sebesar gzcd. Antara cara satu dan dua jika dibandingkan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.      Bagi produsen penerimaannya akan sama
2.      Bagi konsumen cara dua tentu lebih disukai
3.      Bagi pemerintah besarnya jumlah dikeluarkan tergantung dari elastisitas permintaan.
Jika permintaan bersifat elastis, maka lebih disukai oleh pemerintah ( lebih sedikit dikeluarkan ) dengan menggunakan cara subsidi. Sebaliknya jika permintaan bersifat inelastis maka cara yang dipakai adalah pembelian kelebihan ( baningkan daerah cdhf dengan ahgs, jika cdhf lebih besar maka berarti biaya subsidi lebih besar.
Dibayar konsumen  = odgs                           Dibayar konsumen  = odgs                           
Subsidi pemerintah = cdgz ( cdhf + fhgz )   +          Subsidi pemerintah = cdgz ( cdhf + fhgz )   +
Diterima produsen  = oszc                            Diterima produsen  = oszc
G. Prinsip Umun Tentang Analisis Permintaan dan Penawaran
Pada bagian ini kita akan perhatikan beberapa aplikasi dan perluasan dari analisis permintaan idan penawaran dasar. Aplikasi ini memfokuskan pada dampak intervensi pemerintah pada keseimbangan pasar. Campur tangan yang umum adalah pajak.
Pajak dalam hal ini dilambangkan dengan T
Berikut rumus untuk menentukan besarnya pajak :
  tk = Pt – Pe                     Tk = tk (Q)          tr = t – tk          Tp = tp (Q)          T = ( tk + tr ) (Q)
tk  = besarnya pajak perunit yang dibayar konsumen
tr   = besarnya pajak perunit yang dibayar produsen
Tk =            total pajak yang harus dibayar konsumen
Tr  = total pajak yang harus dibayar produsen
T   = total pajak yang diterima pemerintah
Contoh :
Diketahui persamaan : Pd = 20 - Q dan Ps = 5 + 2Q serta keseimbangan sebelum pajak ( 15 ; 5 ) dan pajak sebesar Rp 2 / unit.
Tentukan :
1.      Harga dan jumlah keseimbangan setelah pajak
2.      Besarnya pajak perunit & total yang harus dibayar konsumen & produsen
3.      Total pajak yang diterima oleh pemerintah
4.      Kurva sebelum pajak dan sesudah pajak
Jawab :
1.      Pd = 20 - Q + 2                   Ps = 5 + 2Q + 2
      Qd = Qs
        22 – Q  =  7 + 2Q
     -3Q = -15
        Q = 5
P = 22 – Q
P = 22 – 5
P = 17
Jumlah keseimbangan antara D dan S adalah pada jumlah 5 unit dengan harga Rp 17
2.      Besar pajak perunit & total yang harus dibayar konsumen & produsen adalah
tK = Pt – Pe
tK = 17 – 15 = Rp 2 ( konsumen )
tP = t – tK
tP = 2 – 2 = Rp 0 ( produsen )
TK = tK (Q)
TK = 2 (5) = Rp 10 ( konsumen )
TP = tP (Q)
TP = 0 (5) = Rp 0 ( produsen )
3.      Total pajak yang diterima oleh pemerintah
T = ( tK + tP ) (Q)
    = ( 2 + 0 ) (5) = Rp 10 ( pemerintah )
4.      Kurva : Pd=0 (0;20)&(20;0), Ps=0 (0;-2,5)&(5;0)
         P           Pdt= 0 (0;22)&(22;0), Pst=0 (0;-3,5)&(7;0)
    22
           20
   18                         Et
   16                          E
   14
   12          Pst                  Ps                  Pd                  Pdt
   10
8
6
4
2
      2    0       2        4          6          8          10        12        14        16        18        20        22Q
            2
            4
      
H. Analisis Cobweb
Dipergunakan untuk mengetahui bagaimana keseimbangan pasar terjadi pada barang – barang produksi pertanian. Sebagaimana diketahui barang pertanian mengalami keterlambatan waktu untuk menyesuaikan diri dengan permintaan di pasar, hal ini terutama sekali disebabkan oleh kuatnya pengaruh lingkungan iklim dan sebagainya. Jadi dalam analisis cobweb kita melihat produksi di tahun muka sangat tergantung pada harga yang terjadi pada saat ini, sehingga dapat kita tuliskan :
Qdst               = f(Pt-1)
Qdst   = jumlah yang ditawarkan pada tahun t
Pt-1    = harga pada tahun t-1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar