RESUME KEWIRAUSAHAAN;
“WANITA WIRAUSAHA”
DI SUSUN OLEH;
KELOMPOK
3 (TIGA)
NAMA;
AMIN
SINARJO (F31111OO8)
NURHAQ
AINUN NAI’IMI (F31111004)
USMAN
(F31111O24)
MATA KULIAH : KEWIRAUSAHAAN
DOSEN : BAMBANG G.S
ROGRAM STUDI FKIP
EKONOMI BKK KOPERASI
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2012/2013
WANITA WIRAUSAHA
1.
Pembahasan
Prihal mengenai wanita wirausaha mungkin bukan sekedar
membicarakan prosfek namun lebih kepada perang fsikologi dari diri wanita itu
sendiri, yang menyangkut pilihan hidup: antara Berkarier atau wirausaha
adalah 2 pilihan yang layak dipikirkan dalam perkembangan ekonomi dan
bisnis pada saat ini. Namun
sebaiknya, tetapkan berdasarkan kemampuan agar tidak mengorbankan kehidupan dan
masa depan. Setiap orang pasti memiliki rencana dalam
hidupnya.
Salah satunya, tentang bagaimana ia akan
menikmati hari tua kelak. Alternatif yang bisa dipilih? Dengan mengumpulkan
cukup simpanan dana pensiun atau memiliki usaha sendiri yang cukup menghidupi.
Namun adakalanya, tidak perlu menunggu hari
tua untuk memulai usaha sendiri. Beberapa orang memutuskan untuk memiliki usaha
sendiri ketika masih diusia produktif. Mana yang lebih tepat?
Kesulitan mendorong wirausaha wanita juga diakui oleh - Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi)
Kabupaten Banyumas, menyatakan kesulitan mencetak wirausaha dari kalangan
wanita. Padahal, wirausaha itu mampu menekan angka pengangguran dan urbanisasi
pascalebaran.
"Jumlah wirausaha
wanita masih sedikit, terutama mereka yang berusia remaja," kata
Sekretaris Iwapi Banyumas, Sri Aningsih, siang tadi (2/9).
Dia mengaku kesulitan yang
dialami Iwapi mencetak wirausaha muda dari kalangan wanita karena sebagian dari
mereka tidak memiliki jiwa wirausaha. "Mereka susah menjadi wirausaha
kalau tidak memiliki hasrat untuk berwirausaha," imbuh dia.
Padahal, sambubg dia, Iwapi
bekerjasama dengan Dinperindagkop kerap menggelar pelatihan dan pembinaan
tentang wirausaha. "Tapi tetap saja ilmu yang diperoleh tidak dijalankan.
Ini kembali lagi kepada individunya," katanya.
Di Banyumas, para pengusaha
wanita yang masuk pada keanggotaan Iwapi jumlahnya mencapai ratusan orang. Dari
jumlah itu sebagian besar merupakan wanita yang sudah berkeluarga atau kalangan
ibu-ibu. Sedangkan dari kalangan remaja jumlahnya sangat sedikit.
"Kalau dirata-ratakan
kemungkinan tidak mencapai 10 persen dari jumlah anggota," ujar dia.
Kendati demikian, pengurus
Iwapi Banyumas tetap fokus pada program pembinaan dan pelatihan kiat-kiat berwirausaha.
"Kami selalu bekerjasama degan Dinperindagkop untuk program-program Iwapi.
Kami harap kedepannya wanita Banyumas bersedia untuk memulai berwirausaha jadi
tidak ramai-ramai ke luar kota atau menjadi pekerja kantoran," papar Sri
Aningsih. (PURWOKERTO, suaramerdeka.com)
1.
Dorongan R.A kartini (Prof. Dr. H. Buchari Alma, Kewirausahaan, alfabeta. Jakarta 2010)
Wirausaha wanita
mungkin bukan sesuatu yang asing lagi karena pada masa sudah gencar di
bicarakan, RA.kartini adalah
toko utama yang mengembangkan wirausaha khusus wanita diungkapkan oleh
DR.Suparman suhamijaya (1980:96) sesungguhnya ibu kartini telah merintis
pendidikan mandiri wanita sejak beliau berumur 16 tahun yaitu tahun 1893 . buktinya termuat didalam
kumpulan surat-suratnya yang dibukukan dengan judul ”Door Duisternis Tol Licht’’. Penekanan dari surat-surat RA.kartini
adalah perlunya kepercayaan pada diri sendiri
Karya tulis ibu Kartini tidak hanya sebagai sumber
inspirasi bagi wanita belanda tetapi juga sumber inspirasi jutaan wanita dunia
terutama perancis, belgia
dan amerika . ibu kartini memikirkan suatu pendidikan menuju indenpendent career, tidak saja bagi
wanita tetapi juga bagi pria. Ibu kartini tidak hanya memperjuangkan pendidikan
sekedar keterampilan kerumahtanggaan, tetapi lebih dari itu, ibu kartini
berjuang untuk dilaksanakannya pendidikan
berdikari. Bahwa ibu kartini sangat memperhatikan bidang bisnis terbukti dari usahannya dalam membantu keuangan
dan pemasaran wood carving, texstile
weaving, dyieng works in gold and coppar and tortoise shell.
Semasa dipingit selama 4 tahun yang semula dijalaninya
dengan penuh kepedihan dan keprihatinan, namun kemudian berbalik bersyukur dan
memanfaatkan waktu untuk belajar sendiri. Bahkan bahasa Prancis pun dilakukan
dengan cara belajar sendiri. Kita menarik pelajaran betapa ibu Kartini dengan
cara berprihatin mensyukuri waktu, belajar mengenal penderitaan untuk di jadikan suatu modal mengejar suatu
kemajuan.
2.
Prosfek wirausaha
wanita
Sekarang ini dibalik kemajuan ekonomi dan
bisnis, dunia usaha kembali menjadi sorotan karena kompleksitas kebutuhan
adalah tuntutan yang harus segera di penuhi oleh usaha-usaha dalam mengagkat
perekonomian nasional baik berupa pendapatan perkapital (middle income) maupun
menyediakan lapangan kerja.
Sudah banyak kemajuan kita lihat dari berbagai
bidang. Wanita-wanita indonesia sudah mampu memasuki lapangan kerja seperti di
bidang kesehatan, perdagangan, keamanan, perhubungan, keuangan dan perbankan. Kita jumpai pula dalam bidang bisnis, yang lebih dikenal dengan
istilah wanita pengusaha, yang
mendirikan wanita yang berwirausaha. Mereka mendirikan asosiasi , yaitu Ikatan
Pengusaha Wanita Indonesia (IWAPI)
Bahkan
baru-baru ini berdasarkan rilis media, Indonesia
berada di peringkat ketiga dalam pertumbuhan usaha kecil dan menengah (UKM)
yang dimiliki oleh wanita di negara-negara Asia Pasifik, Timur Tengah, dan
Afrika, dengan tingkat pertumbuhan 8.1%. Sementara Vietnam menempati posisi
teratas dengan dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 42.5% , Sementara posisi
kedua ditempati oleh negara tetangga kita, Malaysia yang mengalami pertumbuhan
9.7%.
Para wanita di negara-negara berkembang tersebut dinilai
lebih banyak terjun ke dunia kewirausahaan dibandingkan dengan di negara-negara
maju seperti Selandia Baru, Australia dan Jepang. Hal ini tercantum dalam Master Card Report terbaru berjudul Women-Owned SMEs in Asia/Pacific, Middle
East and Africa: An Assessment of the Business Environmenta (UKM yang
dimiliki oleh Wanita di Asia/Pasifik, Timur Tengah dan Afrika: Sebuah Penilaian
dari Lingkungan Usaha).
Dalam rilis yang diterima Kontan, beberapa sebab pertumbuhan
ini kemungkinan adalah sedikitnya kesempatan kerja bagi wanita, kebutuhan untuk
menambah penghasilan keluarga, atau keinginan untuk memiliki fleksibilitas
sebagai ibu rumah tangga namun tetap mendapatkan penghasilan. UKM yang dimiliki
wanita dianggap vital, terutama karena mereka lebih memilih untuk mempekerjakan
wanita, dengan keikutsertaan wanita yang lebih besar dan penggunaan tenaga
kerja yang lebih baik.
Laporan ini juga mengandung analisis komperatif dari
lingkungan usaha di 24 negara di Asia/Pasifik, Timur Tengah dan Afrika disandingkan
dengan kinerja UKM yang dimiliki wanita di negara-negara tersebut, menawarkan
penilaian dasar atas besarnya pencapaian dari UKM ini. Data-data berikut
digunakan untuk menilai lingkungan usaha di mana UKM ini beroperasi.
(KOMPAS.com) - "Peran wanita
pengusaha semakin penting dalam menggerakkan ekonomi. Sebanyak 40-50 persen
bisnis di pasar-pasar yang sedang berkembang dimiliki oleh kaum wanita,"
terang Tom Aaker, kandidat CEO, Standard Chartered Indonesia, dalam temu media,
beberapa waktu lalu. Hal ini menunjukkan bahwa wanita memiliki daya dan penting
dalam perkembangan ekonomi, dan harus terus ditingkatkan.
Lebih lanjut, data dari Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia
menyatakan, saat ini terdapat lebih dari 400.000 orang pengusaha wanita sektor
formal memimpin usaha mulai dari unit usaha kecil, menengah, hingga perusahaan
besar. Namun, tidak bisa berbangga diri sampai di sini saja, kita masih harus
terus berbenah diri, karena masih banyak wanita yang sebenarnya mampu lebih
mengembangkan kemampuan wirausahanya, hanya saja banyak yang tersandung
kendala.
(Dr Ir Irma Alamsyah
Djaya Putera, M.Sc), Staf Ahli Kementerian Pemberdayaan Perempuan &
Perlindungan Anak (KPPPA), salah satu kendala utama yang menyebabkan wanita
enggan memulai berwirausaha adalah keterbatasan informasi. Keterbatasan
informasi dan pengalaman membuat wanita kurang percaya diri untuk mau bergerak
dan berwirausaha. Termasuk pula kekurangan profil untuk dicontoh, terbatasnya
akses untuk pendidikan keuangan, serta kepercayaan diri untuk memulai dan
mengembangkan usaha mereka sendiri. Problem ini memerlukan upaya yang besar
dari berbagai pihak, seperti bank untuk membantu mengedukasi dan mengajak
wanita agar mau berwirausaha.
Salah satu bank yang mencoba untuk membantu perkembangan
wanita berwirausaha adalah Standard Chartered Bank. Bank yang sudah berdiri di
Indonesia sejak tahun 1843 ini meluncurkan sebuah situs berisi informasi yang
didedikasikan khusus untuk wanita berwirausaha. Situs
www.standardchartered.com/sme-banking/resourcecentre/ berupaya menyediakan
edukasi dan interaktif untuk kalangan pengusaha kecil dan menengah (UKM). Di
dalam situs ini, para pengguna akan bisa belajar lewat modul-modul, latihan
perencanaan bisnis, kecakapan kepemimpinan, juga keuangan.
Joanna Fielding, CFO, Standard Chartered Bank China serta
Ketua Dewan Wanita Group Standard Chartered mengatakan, "Kaum wanita
jarang mendapatkan akses atas informasi terkait berbagai hal yang mereka
butuhkan. Lewat situs ini, terdapat informasi praktis serta perlengkapan yang
secara khusus dirancang bagi para wanita wirausaha, melingkupi topik-topik,
seperti negosiasi, pemasaran ke konsumen wanita, serta menetapkan alasan yang tepat
untuk meningkatkan usaha.
(A.
Arno
Kermaputra), Sr. Manager Corporate
Affairs Standard Chartered Bank: menjanjikan tak akan ada iklan-iklan
terselubung untuk mendorong para pengguna situs ini untuk harus menggunakan
produk-produk Standard Chartered. Ditambah lagi, situs ini terbuka untuk siapa
pun untuk bergabung, tak harus merupakan nasabah bank tersebut.
3.
Skala Mengukur Minat
Wirausaha (Prof.
Dr. H. Buchari Alma, Kewirausahaan, alfabeta.
Jakarta 2010)
Dalam mengukur minat wirausaha kita dapat melakukan
wawancara dan interview dengan wanita pengusaha yang sudah berhasil. Pada umumnya pengusaha
terbuka terhadap orang yang
ingin memperoleh pengetahuan dari pengalamannya. Walaupun umumnya para
pengusaha ini orang-orang yang sibuk namun mereka akan selalu menyediakan waktu
bagi siapa saja yang ingin memperoleh informasi.
Pada umumnya orang terdorong membuka usaha sendiri ,
karena faktor berikut:
1.
Membuka
kesempatan untuk memperoleh keuntungan,
2.
Memenuhi
minat dan keinginan pribadi,
3.
Terbuka
kesempatan untuk menjadi bos,
4.
Adanya
kebebasan dalam manajemen.
4.
Fakto-fakto yang penunjang/penghambat wanita wirausaha (Prof. Dr. H. Buchari Alma, Kewirausahaan, alfabeta. Jakarta 2010)
Faktor yang menunjang:
a.
Naluri
kewanitaan yang bekerja lebih cermat, pandai mengantisipasi masa depan, menjaga
keharmonisan, kerja sama dalam rumah tangga dapat diterapkan dalam kehidupa
usaha.
b.
Mendidik
angota keluarga agar berhasil dikemudian hari dapat dikembangkan dalam personel
manajemen perusahaan.
c.
Adat
istiadat, contohnya di Bali dan sumatera Barat, dimana wanita memiliki peranan
dalam mengatur ekonomi rumah tangga.
d.
Lingkungan
kebutuhan hidup atau home industri seperti menjahit, menyulam,
membuat kue, aneka masakan, kosmetik
mendorong lahirnya wanita pengusaha yang mengembangkan komonditi tersebut.
e.
Majunya
dunia pendidikan wanita sangat mendorong perkembangan wanita karir, menjadi
pegawai, atau membuka usaha sendiri dalam berbagai
bidang usaha.
Banyak kaum wanita dan kelompok minoritas
terjun kedunia usaha kebanyakan dalam usaha small business alasanya.
·
Entrepreneuriar
ideal 35 %
·
Glass
ceiling 22 %
·
Bore in
job 14 %
·
Downsized
10 %
Karakteristik Entrepreneur
1.
Memiliki disiplin tinggi,
2.
Selalu
awas terhadap tujuan yang hendak dicapai,
3.
Selalu
mendengarkan rasa intuisinya,
4.
Sopan
pada orang lain,
5.
Mau
belajar apa saja yang memudahkan ia mencapai tujuan,
6.
Mau
belajar dari kesalahan,
7.
Selalu
mencari peluang baru,
8.
Memiliki
ambisi, berfikir positif,
9.
Senang
menghadapi resiko dengan membuat perhitungan yang matang sebelumnya.
5.
Faktor-faktor yang menghambat (Prof. Dr. H. Buchari Alma, Kewirausahaan, alfabeta. Jakarta 2010)
1.
Faktor kodrat kewanitaan, misal hamil dan menyusui.
2.
Faktor
sosial budaya, adat istiadat.
Maksudya yaitu seorang wanita sangat
bertanggung jawab penuh dengan urusan rumah tangga. Bila suami sakit atau anak
sakit, ia harus memberikan perawatan yang intensif.
3.
Faktor
emosional yang dimiliki wanita, disamping menguntungkan juga merugikan, yaitu
jika ia marah akan kehilangan rasionalnya.
4.
Sifat pandai,
cekatan, hemat dalam mengatur keuangan rumah tangga akan berpengaruh terhadap keuangan
perusahaan. Kadang-kadangwanita pengusaha agak sulit dalam mengeluarkan uang, dan
harga-harga dipasang agak tinggi.
6. Sebab
kegagalan dalam business kecil (bovee 2004):
·
Kurangnya
menguasai manajemen
·
Kurangnya informasi
·
Kurang
pengalaman dalam industri
·
Kurangnya
modal
·
Perencanaan
bisnis kurang matang
·
Kurang
jelas, tidak realistis dalam menetapkan tujuan
·
Tidak
berhasil menarik konsumen
·
Pertumbuhan
tidak terkendali
·
Lokasi
kurang cocok
·
Keuangan
kurang terkontrol,
persediaan barang kurang mencukupi.
Dari kelemahan diatas dapat diatasi dengan bantuan
tekhnologi, serta dunia pendidikan/pelatihan yang dapat membantu kelemahan
dalam manajemen emosional.
7.
Perbedaan wanita wirausaha dan pria wirausaha (Prof. Dr. H. Buchari
Alma, Kewirausahaan, alfabeta.
Jakarta 2010)
a.
Wanita
pengusaha dimotivasi untuk membuka bisnis karena ingin berprestasi dan adanya frustasi dalam pekerjaannya
sebelumnya.
b.
Dalam
hal perodalan bisnis, pria pengusaha lebih leluasa memperoleh sumber modal, sedangklan wanita usaha memperoleh
modal dari tabungan, modal
pribadi dan pinjaman pribadi. Agak sulit wanita pengusaha memperoleh pinjaman
dari perbankkan dari kaum pria.
c.
Menenai karakteristik kepribadian wanita pengusaha
mempunyai sifat toleransi dan vleksibel, realistik dan keatif, antusias dan energik dan mampu berhubungan dengan
lingkungan masyarakat dan memiliki medium level of self confidence, kaum pria top self confidence atau lebih tinggi dari kebanyakan kaum wanita
d.
Usia
memulai usaha pria rata-rata umur 25-35, sedangkan wanita di Amerika berusia
35-45
e.
Kerabat
yang menunjang para
pengusaha wanita adalah keluarganya, suami dan kelompok-kelompok pergaulannya serta organisasi wanita.
f.
Bentuk
bisnis yang dibuka pada pria pengusaha lebih banyak ragamnya, akan tetapi pada wanita pengusaha kebanyakan berhubungan dengan bisnis jasa, pendidikan,
konsultan, dan publik realitionsif.
8.
Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam memutuskanya menjadi seorang wirausaha:
Perencana
keuangan dari Finansial Consulting, agar tidak terjerumus pada keputusan yang
kurang tepat sebelum memutuskan mengakhiri karir dan memulai usaha sendiri.
Baca
Peluang
Pada
dasarnya yang dilihat dari sebuah pilihan berkarier atau wirausaha, bukan
sekadar peluang. Peluang itu akan selalu ada. Tapi yang paling penting untuk
diperhatikan adalah apakah peluang itu bisa menjadi prospek yang bagus untuk
masa depan kita?
Pahami
jika ini sudah melewati pertimbangan yang matang. Semua pilihan pasti memiliki
kelebihan dan kekurangan.
Cara
terbaik mengetahui pilihan yang tepat adalah dengan membuat pertimbangan
peluang bisa memberikan prospek yang bagus bagi diri kita ke depan. Bila
prospeknya bagus dan hal itu bisa terjadi, maka apapun pilihannya takkan jadi
masalah.
Fokus
pada Tujuan
Sebelum
memilih untuk berwirausaha, pahami bila pada setiap usaha pasti akan mengalami
masa sulit. Tanamkan dalam pemikiran, usaha adalah proses. Di dalam proses
tersebut, selalu ada saat yang bagus namun ada juga yang tidak bagus.
Apabila
datang masa yang sulit, cobalah ingat kembali jika salah satu alasan memilih
berwirausaha, karena prospeknya ke depan kita nilai lebih menjanjikan. Paling
tidak akan lebih baik dari kondisi saat ini.
Hal
penting lain yang patut dicatat, selalu fokus pada tujuan di masa depan.
Mungkin akan selalu ada goncangan kecil dalam perjalanan mencapai tujuan, tapi
jangan sampai menghancurkan keyakinan. Apalagi hingga menghilangkan harapan
pada tujuan di depan.
Bisa
Kapan Saja
Pilihan
berwirausaha sebenarnya bisa dilakukan kapan saja. Apakah ketika masih di usia
produktif, maupun ketika sudah memasuki masa pensiun. Prinsipnya bila merasa
pilihan dan peluang yang diberikan bisa mendatangkan prospek bagus, mengapa
tidak? Prospek yang baik ini bukan hanya dilihat dari kekayaan atau
kesejahteraan yang bisa dicapai, namun juga memberikan aktualisasi diri.
Mengenai
penentuan kapan berwirausaha dapat dimulai, lebih cepat dimulai tentu lebih
baik. Ingat, wirausaha adalah sebuah proses, bukan seperti bekerja dan menerima
gaji secara langsung setelah 1 bulan kita menerima pekerjaan. Hasilnya baru
akan dipetik setelah usaha membuahkan hasil dan keberhasilan itu datang tidak
dapat diprediksi. Bisa cepat, bisa juga lambat. Tergantung bagaimana seseorang
menjalani proses tersebut.
Asuransi
Usaha
Semua
kegiatan pasti ada risikonya, termasuk juga usaha. Dan, saat ini, Anda dapat
memilih menanggung risiko itu sendirian dengan kekayaan pribadi, atau dengan
meletakkan risiko tersebut ke orang lain dengan asuransi.
Memang,
pada dasarnya usaha tidak dapat diasuransikan, namun aset usaha sangat bisa
diasuransikan.
Aset
usaha berupa tempat usaha, barang dagangan, atau jenis aset lainnya, masih bisa
diasuransikan. Caranya, dengan menghubungi perusahaan asuransi kerugian.
Bersama mereka, dapat dihitung berapa besaran aset yang dapat diasuransikan.
Selain itu, konsultasikan mengenai produk yang paling sesuai dengan risiko yang
paling mungkin terjadi terhadap usaha.
Kesungguhan
dan Disiplin
Sebelum
memulai berwirausaha, pastinya akan ada pertanyaan besar yang mengganjal:
“Berapa besar modal yang harus dikumpulkan untuk bisa memulai usaha baru?”
Sebenarnya
tidak ada patokan berapa besar modal uang yang dibutuhkan, tapi yang paling
utama adalah modal kesungguhan dan disiplin menjalani proses. Namun, tidak
mungkin bisa menjalankan usaha tanpa ada uang sama sekali. Tetap dibutuhkan
perhitungan modal sebelum menjalankan usaha.
Nah,
besaran modal yang dibutuhkan tersebut sangat tergantung dengan jenis dan
besaran usaha yang akan dijalankan. Kalau dimulai dari usaha yang kecil, hanya
dengan dana Rp 100 ribu pun sudah bisa memulai usaha. Begitu pula untuk usaha
yang lebih besar.
Tapi,
dengan dana Rp 100 juta, modal usaha juga bisa kurang jika digunakan untuk
usaha jenis lain. Jadi modal usaha memang sangat tergantung jenis dan skala
besaran usahanya. Sebaiknya kalkulasikan dengan baik sasaran usaha yang akan
dilakukan dan sisihkan dahulu penghasilan sebagai modal usaha kelak.
Berapa
dana yang disisihkan? Minimal sisihkan 20 persen dari penghasilan untuk
dikumpulkan sebagai modal usaha. Anggaplah usaha ini kelak sebagai investasi di
masa depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar