Minggu, 08 Desember 2013

CONTOH ANGGARAN DASAR KOPERASI

BAB I. NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN WILAYAH KERJA
Pasal 1
1.      Koperasi ini bernama Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil  Bina Artha Ummat.
2.      Koperasi berkedudukan di Jl. Asemgede Komplek Ruko Krangkungan No. 22  Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta.
3.      Wilayah kerja meliputi seluruh wilayah Kabupaten Sleman Propinsi  Daerah Istemewa  Yogyakarta.
4.      Koperasi dalam pengembangan jaringan pelayanan dan usaha dapat membuka Cabang Pembantu dan Kas / Perwakilan  diseluruh wilayah kerja Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil  Bina Artha Ummat atas persetujuan dan keputusan Rapat Anggota.
BAB II. Bagian Pertama : KEANGGOTAAN
Pasal 2
1.      Anggota Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal wat Tamwil  Bina Artha Ummat adalah warga perorangan yang berdomisili di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia  yang mendaftarkan diri menjadi anggota dan diterima serta disetujui oleh  pengurus.
2.      Anggota adalah warga  perorangan yang telah melunasi Simpanan Pokok Anggota sebesar Rp. 10.000,00(sepuluh ribu rupiah) dan Simpanan wajib Rp. 3.000,00 (tiga ribu rupiah).
3.      Permintaan menjadi anggota diajukan secara tertulis / lisan oleh warga perorangan  kepada  pengurus Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat.
4.      Permintaan menjadi anggota harus menyertakan keterangan data diri sesuai dengan  kartu tanda penduduk  yang masih berlaku.
5.      Atas Permintaan menjadi anggota tersebut seperti dalam  Pasal 2 ini,  Pengurus Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat memberikan keputusan  dalam tenggang waktu  paling lama 6 bulan dan disampaikan  segera kepada pendaftar.
6.      Pendaftar yang diterima, dicatat dalam buku daftar anggota pengurus Koperasi Serba Usaha Syariah  Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat.


Pasal 3
Anggota wajib secara aktif  mengembangkan KSU SYARIAH BMT Bina Artha Ummat dengan cara:
1.      Ikut aktif di semua  atau salah satu kegiatan unit usaha Koperasi.
2.      Menyampaikan pendapat yang menurutnya bisa menghambat dan atau merugikan  koperasi.
Pasal 4
Anggota yang melalaikan  kewajibannya  dengan tidak membayar  simpanan wajib selama satu tahun  dapat diberhentikan  keanggotannya oleh pengurus.
Pasal 5
1.      Keanggotaan koperasi Serba Usaha Syariah  Baitul Maal Wat Tamwil  Bina Artha Ummat berakhir  apabila :
·         Secara tertulis anggota mengajukan kepada pengurus perihal pengunduran diri beserta alasannya.
·         Permintaan berhenti tersebut di putuskan oleh pengurus selambat-lambatnya  3 (tiga) bulan sejak  menerima surat  permintaan tersebut.
·         Pemberhentian oleh pengurus karena tidak memenuhi syarat-sayarat  sebagai anggota dan  atau melakukan  aktivitas  yang merugikan  Koperasi Serba Usaha  Syariah  Baitul  Maal Wat Tamwil  Bina Artha Ummat.
2.      Anggota yang diberhentikan oleh pengurus kehilangan hak dan kewajibannya sejak adanya pemberhentian tersebut.
3.      Anggota yang telah diberhentikan akan memperoleh kembali semua simpanan dan haknya setelah neraca dan laporan keuangan akhir tahun disyahkan oleh anggota dengan mempertimbangkan kewajibannya kepada Koperasi Serba Usaha Syariah Bina Artha Ummat.
4.      Anggota yang telah berhenti  dan dikeluarkan oleh pengurus  dapat menjadi anggota kembali dengan mendaftarkan diri sebagai anggota baru lagi dan  membuat pernyataan  sanggup memenuhi  ketentuan  yang berlaku.
Bagian Kedua : ANGGOTA LUAR BIASA
Pasal 6
1.      Anggota luar biasa adalah warga perorangan yang berdomisili atau bertempat tinggal  diwilayah  Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2.      Anggota luar biasa adalah warga perorangan yang  telah  melunasi simpanan pokok anggota.
3.      Hak dan Kewajiban  anggota luar biasa tertuang dalam Aanggaran Dasar KSU  Syariah  BMT Bina Artha Ummat.
4.      Permintaan menjadi anggota luar biasa diajukan secara tertulis dan diajukan kepada pengurus  KSU Syariah  BMT  Bina Artha Ummat.
5.      Permintaan menjadi anggota luar biasa harus menyertakan data diri sesuai dengan kartu tanda penduduk yang masih  berlaku.
6.      Pengurus KSU Syariah BMT Bina Artha Ummat memberikan keputusan  dalam tenggang waktu paling lama 6 bulan dan  segera disampaikan kepada  pendaftar.
7.      Pendaftar yang diterima  dicatat dalam buku daftar anggota luar biasa  KSU Syariah  BMT Bina Artha Ummat.
Pasal 7
1.      Rapat anggota tahunan KSU BMT Bina Artha Ummat wajib diikuti oleh anggota sebagai peserta.
2.      Sifat anggota sebagai peserta rapat anggota tahunan adalah individual dan tidak dapat diwakilkan.
3.      Anggota luar biasa bisa diundang pengurus untuk mengikuti RAT.
4.      Anggota yang berhak mengikuti  RAT KSU Syariah BMT Bina Artha Ummat adalah anggota yang sampai tutup buku  tahun yang berjalan telah melunasi simpanan pokok dan  simpana wajib
5.      Hak suara anggota dan penggunaannya diatur dalam tata tertib  RAT
6.      Anggota mempunyai hak untuk dipilih dan memilih dalam setiap pergantian pengurus dan pengawas KSU Syariah BMT Bina Artha Ummat
7.      Setiap anggota berhak menyampiakan saran dan koreksi terhadap pengurus baik secara tertulis ataupun lisan
BAB III. KEPENGURUSAN
Pasal 8
1.      Pengurus bertindak sebagai wakil yang ditunjuk  untuk kepentingan seluruh anggota untuk menjalanakan, melakukan pengawasan dan pembinaan segala kegiatan Koperasi Serba Usaha BMT Bina Artha Ummat.
2.      Pengurus KSU Syariah Bmt Bina Artha Ummat terdiri dari ;
·         seorang ketua dan wakil ketua
·         seorang sekretaris
·         seorang bendahara
·         seorang Pengawas
3.      Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pengurus harus dilakukan oleh rapat  pengurus  yang dihadiri semua anggota pengurus, kecuali rapat telah menetapkan :
·         Pembagian tugas
·         Memberikan wewenang  kepada 2 (dua) orang minimal untuk mewakili   pengurus.
4.      4. Pengurus Bertanggung  jawab Atas Aktivitas  Koperasi  Serba Usaha  Syariah  Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat sesuai dengan tugas dan kewenangangnya.
Pasal 9
Proses pemilihan pengurus adalah sebagai berikut ;
1.      pemilihan pengurus dilakukan secara langsung atau formatur.
2.      tata cara pemilihan diatur dalam tata tertib rapat pemilihan pengurus.
Pemilihan secara formatur adalah sebagai berikut ;
1.      Jumlah anggota sekurang-kurangnya 5 (lima) orang dan sebanyak-banyaknya 7 (tujuh) orang yang dipilih dari kalangan pengurus demisioner dan anggota.
2.      Semua anggota formatur dipilih oleh dan dari rapat anggota.
Dalam pemilihan pengurus kembali, anggota pengurus lama yang dipertahankan sekurang-kurangnya adalah 1/3 (sepertiga).
Formatur yang tidak berhasil membentuk pengurus, dalam jangka waktu yang telah ditentukan, wajib mengembalikan mandat kepada rapat anggota  secara tertulis.
Pasal 10
1.      Selama belum terbentuk  pengurus baku, maka pengurus lama yang ada merupakan  pengurus dalam keadaan demisioner  yang berwenang melakukan  pekerjaan pengururs untuk  urusan rutin.
2.      Dalam hal formatur mengembalikan mandat maka pengurus (demisioner) segera mengadakan rapat anggpta  untuk pemilihan pengurus  selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan kemudian terhitung mulai tanggal penyerahan mandat oleh formatur.



Pasal 11
Anggota  pengurus sebelum memangku jabatanya, wajib menadatangani  surat  pernyataan yang bunyinya adalah sebagai berikut :
1.      Bahwa saya dalam menjalankan tugas dan kewajiban sebagai Pengurus Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat akan selalu berpegang teguh pada ketentuan-ketentuan dan undang-undang koperasi, anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta peraturan-peratuaran yang berlaku di koperasi serta melaksanakan  ketentuan tersebut dengan  sebaik-baiknya.
2.      Bahwa saya  dalam menjalankan tugas dan kewajiban sebagai pengurus  koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat akan bekerja dengan aktif, jujur, tertib sehingga kepentingan anggota Koperasi bisa terlayani dengan baik.
3.      Bahwa saya dalam menjalankan  tugas dan kewajiban sebagai pengurus Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat akan  menjauhkan perbuatan–perbuatan yang merugikan gerakan koperasi pada umumnya dan Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat pada khususnya.
Pasal  12
1.      Pengurus koperasi yang melakukan perbuatan tidak sesuai dengan AD/ART dapat dikenakan  sanksi  secara bertingkat dengan keputusan  rapat anggota  sebagai berikut :
·         Tahap pertama dengan  surat peringatan  1.
·         Tahap kedua dengan surat  peringatan 2.
·         Tahap ketiga dengan surat perinagatan 3.
2.      Dalam waktu selambat-lambatanya 3 (tiga) bulan, pemberhentian sementara harus  diakhiri dengan  dengan keputusan  rapat pengurus lengkap dalam bentuk:
·         Pemberhentian sementara dicabut atau
·         Pemberhentian sementara tetap berlaku sampai ada keputusan rapat anggota berikutnya.
3.      Anggota pengurus yang pemberhentian sementara dicabut, harus kembali ke kepengurusan semula kecuali  yang bersangkutan menyatakan penolakan secara tertulis.
4.      Anggota pengurus  yang pemberhentiannya  tidak diterima  atau disahkan oleh rapat anggota  harus  kembali  pada kepengurusan semula kecuali  yang bersangkutan menyatakan penolakan secara tertulis.
5.      Anggota pengurus yang pemberhentiannya disahkan oleh rapat anggota maka pengurus  tersebut  harus berhenti dari jabatannya.
Pasal 14
1.      Dalam memimpin organisaisi  dan usaha Koperasi Serba Usaha Syariah  Baitul Maal Wat Tamwil  Bina Artha Ummat, pengurus wajib :
·         Membuat garis–garis besar kebijakan dan petunjuk pelaksanaannya dibidang  organisasi dan usaha Koperasi Serba Usaha Syariah  Baitul Maal Wat Tamwil  Bina Artha Ummat untuk  anggotanya  yang dituangkan dalam  rencana kerja.
·         Melakukan pengawasan intern  atas  pelaksanaankan kebijakan tersebut.
2.      Secara Khusus,  pengurus  bertindak  atas  nama Koperasi Serba Usaha Syariah  Baitul Maal Wat Tamwil  Bina Artha Ummat dan bertanggung jawab dalam rapat anggota atas pelaksanaan kebijakan yang telah digariskan,yang meliputi :
·         Kebijakan mengenai  penerimaan dan pemberhentian  anggota
·         Bersama pengelola menentukan kebijakan tentang komite pembiayaan  sesuai dengan perkembangan  modal dan kekayaan Koperasi Serba Usaha Syariah  Baitul Maal Wat Tamwil  Bina Artha Ummat.
3.      Pengelolaan Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat khususnya yang menyangkut kebutuhan dasar anggota perorangan koperasi  harus dilaksanakan secara profesional.
4.      Wewenang, tugas dan kewajiban, hak dan persyaratan pengangkatan serta pemberhentian  pengelola dan atau karyawan diatur dalam surat keputusan pengurus.
Pasal 15
1.      Hubungan Hukum untuk atas nama Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat dengan pihak ketiga dilakukan oleh pengurus dan harus disampaikan kepada Rapat Pengurus Lengkap.
2.      Pengurus berkewajiban membela kepentingan Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil  Bina Artha Ummat baik di dalam maupun diluar pengadilan dilakukan oleh Ketua atau seorang anggota pengurus yang ditunjuk oleh ketua dan dipertanggungjawabkan kepada Rapat pengurus lengkap.
3.      Pengurus dapat menunjuk pengelola untuk mewakili Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat untuk melakukan tindakan hukum yang dipertanggungjawabkan dalam rapat pengurus.
4.      Berkaitan dengan ayat (3) Tiga, pengurus dapat memberi wewenang kepada pengelola untuk melakukan akad pembiayaan kepada anggota.
Pasal 16
1.      Dalam usaha membina dan membimbing angota, pengurus wajib:
·         Malaksanakan dan atau membantu penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan ketrampilan, ceramah-ceramah, penerbitan perpustakaan dan lain-lain dengan berpedoman pada rencana kerja yang ditetapkan oleh rapat anggota.
·         Menghadiri undangan Koperasi / Instansi lain.
2.      Menghadiri Rapat Anggota Tahunan dan Rapat-rapat Anggota lainnya setelah memperoleh pemberitahuan atau undangan.
3.      Menyampaikan pemberitahuan dengan alasan-alasan bilamana pengurus tidak dapat menghadiri rapat-rapat anggota.
4.      Melakukan kunjungan kerja secara berkala ke cabang/ unit usaha lainnya.
Pasal 17
Pengurus dalam menjalankan tugasnya wajib melakukan hal-hal sebagai berikut :
1.      Mengadakan pengadministrasian setiap harta kekayaan Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat sehingga setiap saat dapat diketahui keberadaannya.
2.      Mengambil tindakan-tindakan pencegahan untuk menyelamatkan harta kekayaan Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat.
3.      Meminta persetujuan Pengurus atas pengalihan status pemilikan dan atau penggunaan harta kekayaan benda-benda tidak bergerak atau surat-surat berharga Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat dan melaporkan kepada Rapat Anggota.
Pasal 18
1.      Pengeluaran yang bersifat biaya rutin telah ditetapkan dalam rencana kerja dan anggararn pendapatan dan belanja, dikeluarkan berdasarkan surat keputusan Rapat Anggota Tahunan.
2.      Dalam hal-hal yang mendesak, untuk menyelamatkan harta kekayaan Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat pengurus lengkap dengan persetujuan pengawas dapat mengeluarkan biaya yang tidak tercantum dalam Rencana Anggara Pendapatan dan Belanja, yantg kemudian dilaporkan dalam Rapat Anggota.
3.      Uang tunai yang boleh disimpan dalam Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat sebanyak-banyaknya 5% (Lima persen) dari asset, selebihnya harus dismpan dalam lembaga keuangan yang ditunjuk oleh pengurus, kecuali untuk kepentingan tertentu dapat lebih, atas persetujuan salah seorang ketua atau bendahara.
4.      Penandatanganan warkat penarikan uang dari Bank hanya dapat dilakukan oleh bendahara dan atau ketua pengurus.
5.      Apabila Bendahara atau Ketua Pengurus berhalangan, pengambilan uang dapat dilakukan oleh orang lain yang ditunjuk dengan surat kuasa.
6.      Kecuali belanja rutin,  pembayaran dapat dilakukan setelah disetujui oleh Bendahara dan Ketua Pengurus.
Pasal 19
Pengurus berkewajiban menyelenggarakan rapat-rapat anggota, setelah ditentukan waktu dan tempat rapat anggota, dengan ketentuan sebagai berikut:
1.      Menyampaikan pemberitahuan dan atau undangan rapat kepada anggota dalam waktu selambat-lambatnya 3 (Tiga) hari sebelumnya.
2.      Menyampaikan acara dan tata tertib rapat untuk disahkan dalam rapat anggota.
3.      Memimpin rapat-rapat dengan berpegang teguh pada tata tertib dan acara rapat.
4.      Membuat notulensi dan berita acara Rapat Anggota yang ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris.
5.      Membuat surat keputusan tentang hasil rapat untuk disampaikan kepada anggota, pengawas dan pejabat.
Pasal 20
Apabila timbul perselisihan di kalangan anggota dan atau antar koperasi, pengurus menyelesaikan dengan berpegang teguh pada asas kekeluargaan dengan cara :
1.      Mengadakan pertemuan dengan anggota yang bersangkutan guna memperoleh penyelesaian permasalahan.
2.      Dalam hal-hal yang tidak dapat dicapai kesepakatan bersama, maka para pihak menyerahkan kepada pengurus Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat atau kepada pengadilan untuk dapat diambil keputusan.
3.      Setiap keputusan dan penyelesaian harus dibuat dalam berita acara yang ditandatangani oleh masing-masing pihak yang terlibat dalam perselisihan tersebut.
Pasal 21
Uang kehormatan pengurus ditetapkan dalam Anggaran belanja yang disahkan oleh Rapat Anggota
Pasal 22
1.      Pengangkatan karyawan atau pengelola Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat harus mendapatkan rekomendasi dari pengurus dan diatur dalan surat keputusan pengurus.
2.      Pengangkatan karyawan Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat dilakukan oleh pengurus dengan rekomendasi dari pengelola.
BAB IV. PENGAWAS
Pasal 23
Anggota pengawas terdiri dari :
1.      Pengawas Syariah
2.      Pengawas Manajemen
Pasal 24
Anggota Pengawas dipilih secara langsung oleh Rapat Anggota dari kalangan anggota atau oleh formatur pemilihan pengurus apabila pemilihan anggota pengawas tersebut bersamaan dengan pemilihan pengurus.
Pasal 25
Anggota pengawas sebelum memangku jabatan wajib menandatangani surat pernyataan yang isinya sebagai berikut :
1.      Bahwa saya dalam menjalankan tugas kewajiban sebagai pengawas Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat akan selalu berpegang teguh pada ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga serta peraturan-peraturan yang berlaku pada Koperasi. Dan melaksanakan ketentuan tersebut dengan jujur dan sebaik-baiknya.
2.      Bahwa saya dalam menjalankan tugas / kewajiban sebagai pengawas Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat akan bekerja dengan rutin, tertib, cermat dan bersemangat sehingga kepentingan koperasi dan anggota-anggotanya mendapatkan pelayanan sebaik-baiknya.
3.      Bahwa saya dalam menjalankan tugas / kewajiban sebagai pengawas Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat akan menjauhkan dari perbuatan-perbuatan yang merugikan gerakan koperasi pada umumnya dan koperasi Bina Artha Ummat serta anggota pada khususnya.
Pasal 26
1.      Ketentuan-ketentuan uang kehormatan dan atau penggantian biaya bagi anggota pengawas, ditetapkan dalam anggaran belanja yang disahkan oleh rapat anggota.
2.      Untuk kelancaran dan ketertiban pelaksanaan tugas dan kewajiban pengawas, salah seorang diantaranya menjadi koordinator yang ditetapkan dalam rapat pengawas.
Pasal 27
1.      Dalam hal anggota pengawas tidak lagi memenuhi ketentuan-ketentuan diatas, diberhentikan sebagai anggota pengawas.
2.      Dalam hal pengawas melanggar anggaran dasar, atas permintaan pengurus rapat anggota dapat memberhentikan anggota pengawas yang bersangkutam.
3.      Tata tertib pembelaan diri oleh pengurus juga berlaku juga untuk pengawas.
BAB V. PENGELOLA
PASAL 28
1.      Pengelola adalah pelaksana profesioanl usaha yang ditunjuk untuk  mengelola dan mengembangkan aset-aset Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat
2.      pengelola  melaksanakan semua kebijakan pengurus dan bertanggung jawab kepada pengurus.
3.      pengelola mendapat imbalan jasa dalam bentuk gaji  bulanan  yang ditentukan oleh pengurus.
4.      pengelola mendapatkan bonus SHU dan THR sesuai dengan  kinerjanya dan ditentukan oleh pengurus.





Pasal 29. UNIT USAHA
Unit usaha Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat Tiga Unit Usaha meliputi :
1.      Simpan-Pinjam (Baitut Tamwil)
2.      Sosial (Baitul Maal)
3.      Sektor Riil
Pasal 30. PENGEMBANGAN USAHA
1.      Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat dapat membuka cabang / perwakilan dan atau usaha lain atas persetujuan dalam keputusan Rapat Anggota.
2.      Pembukaan kantor cabang / perwakilan dan atau usaha lain merupakan bagian yang tidak terpisahkan baik menajemen, kebijakan maupun tujuan usaha yang semuanya atas satu pengendalian dari kantor pusat Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat.
Pasal 31. PENGELOLAAN CABANG / PERWAKILAN DAN USAHA LAIN
1.      Cabang dan atau usaha lain dikepalai oleh seorang Kepala Cabang yang membawahi beberapa keryawan sesuai dengan kebutuhan.
2.      Kepala Cabang dan atau usaha lain di bawah kendali Manager.
3.      Kepala Cabang diangkat dan diberhentikan atas persetujuan pengurus.
4.      Kepala Cabang dan atau usaha lain harus mentaati segala peraturan dan ketentuan lainnya yang berlaku dalam Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat.
5.      Manajemen dan Kebijakan kantor Cabang dan Usaha lain merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari manajemen kantor pusat.
Pasal 32
Hak dan Wewenang Kepala Cabang antara lain:
1.      Memimpin pengelolaan usaha dan mengkoordinasikan tugas karyawan.
2.      Mengembangkan usaha dan peningkatan kemampuan karyawan.
3.      Mengadakan hubungan kerja dengan pihak lain.
4.      Mengusahakan sumber pembiayaan untuk pengembangan usaha.
5.      Memperoleh penghasilan berdasarkan prestasi kerja dalam menjalankan usaha.

Pasal 33
Tugas dan tanggungjawab Kepala Cabang dan atau usaha lain :
1.      Menyusun rencana kerja, anggaran pendapatan dan belanja.
2.      Melayani anggota dan atau masyarakat pada umumnya yang membutuhkan jasanya.
3.      Menyusun pembagian tugas para karyawan.
4.      Menyusun Neraca, Laporan Keuangan dan Perhitungan Laba Rugi.
5.      Menyusun Laporan berkala tahunan, mengenai perkembangan usahanya kepada pengurus.
BAB VI. RAPAT-RAPAT
Pasal 34
Rapat Anggota Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat diselenggarakan sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun.
Pasal 35
1.      Rapat Pengurus dan pengelola diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali sebulan.
2.      Rapat bersama antara Pengurus, Pengelola dan Pengawas sekurang-kurangnya 6 (Enam) bulan sekali.
Pasal 36
Rapat anggota Luar Biasa diadakan apabila:
1.      Karena ketentuan undang-undang.
2.      Keadaan Negara atau adanya ketentuan penguasa yang tidak memungkinkan diadakan rapat anggota sebagaimana mestinya.
3.      Keadaan setempat tidak memungkinkan anggota rapat dapat menghadiri Rapat Anggota.
4.      Anggota menilai pengurus telah melakukan kegiatan yang bertentangan dengan kepentingan koperasi dan menimbulkan kerugian.
5.      Pengurus memandang perlu untuk kepentingan Organisasi dan atau Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat.
BAB VII. PERMODALAN
Pasal 37
Untuk memenuhi kebutuhan anggota Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat, dapat bekerjasama dengan anggota dalam bentuk:
1.      Penyertaan Modal Anggota pada unit usaha Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat.
2.      Penyertaan Modal Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat pada usaha-usaha anggota.
Pasal 38
1.      Dalam usaha ekonomi yang ada kaitannya dengan kebutuhan anggota koperasi, Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat dapat mengadakan kerjasama dengan pihak ketiga dalam bentuk sebagai berikut:
2.      Dalam hal terdapat kelebihan kemampuan pelayanan kepada anggota, koperasi dapat membuka peluang usaha dengan non anggota.
3.      Kerjasama tersebut dapat dilakukan dan dipertanggungjawabkan dalam Rapat Anggota.
4.      Usaha Patungan
5.      Penyertaan Modal
Pasal 39
Kerjasama sesuai dengan pasal 38 diatur sedemikian rupa sehingga tidak mengorbankan asas dan prinsip-prinsip Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat.
Pasal 40
1.      Simpanan-simpanan anggota pada Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat terdiri :
·         Simpanan Pokok
·         Simpanan Wajib
·         Simpanan Istimewa
·         Simpanan Suka Rela
·         Simpanan Amanah
·         Simpanan Mudharabah
·         Simpanan Pendidikan
·         Simpanan Qurban / Aqiqah
·         Simpanan Walimah
·         Simpanan Isul Fitri
·         Simpanan Haji
·         Simpanan Wadia Dhomanah
·         Simpanan Berjangka, dan
·         Simpanan lain sesuai dengan perkembangan Koperasi.
2.      Simpanan Pokok harus dipenuhi dalam waktu selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah mendaftar.
3.      Anggota Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat wajib membayar Simpanan Wajib Bulanan yang besarnya ditetapkan oleh Rapat Anggota dan dibayarkan pada setiap bulan atau sekaligus dalam 1 (satu) tahun.
Pasal 41
1.      Pengikatan pinjaman pada pihak ke-3 dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Pengurus Lengkap dengan persetujuan pengawas dan dilaporkan ke Rapat Anggota.
2.      Penggunaan pinjaman-pinjaman tersebut dilakukan oleh pengurus untuk pembiayaan usaha Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat
BAB VIII. SISA HASIL USAHA
Pasal 42
1.      Pembagian bagian Sisa Hasil Usaha kepada masing-masing anggota dilakukan setelah perhitungan dengan kewajiban-kewajibannya kepada Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat.
2.      Pendapatan bersih dari Sisa Hasil Usaha tersebut dibagikan untuk:
·         30% Untuk Cadangan
·         30% Untuk Anggota
·         20% Untuk Pengurus
·         5 % Untuk Pendidikan
·         10 % Untuk Pengelola
·         5 % Untuk Dana Sosial
BAB IX. Bagian pertama : KERJASAMA ANTAR BMT
Pasal 43
1.      Dua BMT atau lebih dapat bekerjasama untuk meningkatkan kinerja bersama.
2.      kerjasama  dilaksanakan atas dasar salaing menguntungkan dengan prinsisp keterbukaan dan dilandasai oleh kebersamaan secara Ukhuwah  islamiyah.
3.      Ikatan kerjasama dapat berbentuk  sindikasi dan penggabungan usaha.
4.      Hak dan kewajiban dalam Kerjasama didasarkan pada kesepakatan tentang ;
·         Kepengurusan
·         Hak dan kewajiban
·         Permodalan
·         Bagi hasil
·         Pertanggungjawaban
Bagian Kedua : Penggabungan BMT
Pasal 44
1.      dua atau lebih BMT dapat melakukan penggabungan  menjadi 1(satu BMT dalam rangka memperkuat dan mengembangkan BMT.
2.      penggabungan didasarkan pada keputusan rapat anggota masing-masing BMT yang dihadiri minimal 2/3 jumlah anggota dan disetujui sekurang-kurangnya 50 % lebih 1(satu) dari anggota yang hadir.
3.      rapat seperti tersebut pada ayat 2  mimilih sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang dan sebanyak-banyaknya 5(lima) orang wakil  yang akan duduk sebagai anggota tim penggabungan BMT.
4.      Tim penggabungan merumuskan :
·         kepemilikan modal dan kekayaan.
·         kepengurusan.
·         ketentuan pengelolaan.
·         AD/ART.
·         aturan-aturan yang diperlukan.
·         Usaha –usaha.
·         hutang piutang.
·         hal lain yang dianggap perlu.
BAB X. PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 45
1.      Perubahan anggaran Rumah tangga hanya dapat dilakukan oleh Rapat anggota yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota pendiri  dan diputuskan oleh 50% lebih 19satu) dari  yang hadir.
2.      Perubahan  terhadap ART dapat dibicarakan dalam rapat anggota atas usul pengurus atau sekurang-kurnagnya  50 % dari anggota pendiri.
3.      Hasil amandemen/ perubahan  terhadap ART didokumentasikan oleh pengurus.
BAB XI. PENUTUP
Pasal 46
Perubahan Anggaran Rumah Tangga ini hanya dapat dilakukan oleh Rapat Anggota berdasarkan keputusan setidak-tidaknya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah Anggota yang hadir dan mempunyai hak suara dalam Rapat Anggota Tahunan atau rapat khusus yang diadakan untuk itu.
Pasal 47
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur dalam Peraturan–peraturan lainnya. 
Pasal 48
1.      Anggaran Rumah Tangga ini disetujui dan disahkan oleh Rapat Anggota Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat pada tanggal dua puluh empat bulan Januari tahun dua ribu tujuh
2.      Akta Anggaran Rumah Tangga  ini ditandatangani oleh kami yang diberi kuasa oleh Rapat Anggota pada Tanggal dua puluh empat bulan Januari tahun dua ribu tujuh, di Condong Catur, Depok, Sleman, Yogyakarta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar