BAB
I. NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN WILAYAH KERJA
Pasal
1
1.
Koperasi ini bernama Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul
Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat.
2.
Koperasi berkedudukan di Jl. Asemgede Komplek Ruko
Krangkungan No. 22 Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta.
3.
Wilayah kerja meliputi seluruh wilayah Kabupaten Sleman
Propinsi Daerah Istemewa Yogyakarta.
4.
Koperasi dalam pengembangan jaringan pelayanan dan usaha
dapat membuka Cabang Pembantu dan Kas / Perwakilan diseluruh wilayah
kerja Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha
Ummat atas persetujuan dan keputusan Rapat Anggota.
BAB
II. Bagian Pertama : KEANGGOTAAN
Pasal
2
1.
Anggota Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal wat
Tamwil Bina Artha Ummat adalah warga perorangan yang berdomisili di
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang mendaftarkan diri menjadi
anggota dan diterima serta disetujui oleh pengurus.
2.
Anggota adalah warga perorangan yang telah melunasi
Simpanan Pokok Anggota sebesar Rp. 10.000,00(sepuluh ribu rupiah) dan Simpanan
wajib Rp. 3.000,00 (tiga ribu rupiah).
3.
Permintaan menjadi anggota diajukan secara tertulis / lisan
oleh warga perorangan kepada pengurus Koperasi Serba Usaha Syariah
Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat.
4.
Permintaan menjadi anggota harus menyertakan keterangan data
diri sesuai dengan kartu tanda penduduk yang masih berlaku.
5.
Atas Permintaan menjadi anggota tersebut seperti dalam
Pasal 2 ini, Pengurus Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil
Bina Artha Ummat memberikan keputusan dalam tenggang waktu paling
lama 6 bulan dan disampaikan segera kepada pendaftar.
6.
Pendaftar yang diterima, dicatat dalam buku daftar anggota
pengurus Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha
Ummat.
Pasal
3
Anggota wajib secara aktif
mengembangkan KSU SYARIAH BMT Bina Artha Ummat dengan cara:
1.
Ikut aktif di semua atau salah satu kegiatan unit
usaha Koperasi.
2.
Menyampaikan pendapat yang menurutnya bisa menghambat dan
atau merugikan koperasi.
Pasal
4
Anggota yang melalaikan kewajibannya
dengan tidak membayar simpanan wajib selama satu tahun dapat
diberhentikan keanggotannya oleh pengurus.
Pasal
5
1.
Keanggotaan koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal
Wat Tamwil Bina Artha Ummat berakhir apabila :
·
Secara tertulis anggota mengajukan kepada pengurus perihal
pengunduran diri beserta alasannya.
·
Permintaan berhenti tersebut di putuskan oleh pengurus
selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak menerima surat
permintaan tersebut.
·
Pemberhentian oleh pengurus karena tidak memenuhi syarat-sayarat
sebagai anggota dan atau melakukan aktivitas yang
merugikan Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat
Tamwil Bina Artha Ummat.
2.
Anggota yang diberhentikan oleh pengurus kehilangan hak dan
kewajibannya sejak adanya pemberhentian tersebut.
3.
Anggota yang telah diberhentikan akan memperoleh kembali
semua simpanan dan haknya setelah neraca dan laporan keuangan akhir tahun
disyahkan oleh anggota dengan mempertimbangkan kewajibannya kepada Koperasi
Serba Usaha Syariah Bina Artha Ummat.
4.
Anggota yang telah berhenti dan dikeluarkan oleh
pengurus dapat menjadi anggota kembali dengan mendaftarkan diri sebagai
anggota baru lagi dan membuat pernyataan sanggup memenuhi
ketentuan yang berlaku.
Bagian
Kedua : ANGGOTA LUAR BIASA
Pasal
6
1.
Anggota luar biasa adalah warga perorangan yang berdomisili
atau bertempat tinggal diwilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
2.
Anggota luar biasa adalah warga perorangan yang
telah melunasi simpanan pokok anggota.
3.
Hak dan Kewajiban anggota luar biasa tertuang dalam
Aanggaran Dasar KSU Syariah BMT Bina Artha Ummat.
4.
Permintaan menjadi anggota luar biasa diajukan secara
tertulis dan diajukan kepada pengurus KSU Syariah BMT Bina
Artha Ummat.
5.
Permintaan menjadi anggota luar biasa harus menyertakan data
diri sesuai dengan kartu tanda penduduk yang masih berlaku.
6.
Pengurus KSU Syariah BMT Bina Artha Ummat memberikan
keputusan dalam tenggang waktu paling lama 6 bulan dan segera
disampaikan kepada pendaftar.
7.
Pendaftar yang diterima dicatat dalam buku daftar anggota
luar biasa KSU Syariah BMT Bina Artha Ummat.
Pasal
7
1.
Rapat anggota tahunan KSU BMT Bina Artha Ummat wajib diikuti
oleh anggota sebagai peserta.
2.
Sifat anggota sebagai peserta rapat anggota tahunan adalah
individual dan tidak dapat diwakilkan.
3.
Anggota luar biasa bisa diundang pengurus untuk mengikuti
RAT.
4.
Anggota yang berhak mengikuti RAT KSU Syariah BMT Bina
Artha Ummat adalah anggota yang sampai tutup buku tahun yang berjalan
telah melunasi simpanan pokok dan simpana wajib
5.
Hak suara anggota dan penggunaannya diatur dalam tata
tertib RAT
6.
Anggota mempunyai hak untuk dipilih dan memilih dalam setiap
pergantian pengurus dan pengawas KSU Syariah BMT Bina Artha Ummat
7.
Setiap anggota berhak menyampiakan saran dan koreksi
terhadap pengurus baik secara tertulis ataupun lisan
BAB
III. KEPENGURUSAN
Pasal
8
1.
Pengurus bertindak sebagai wakil yang ditunjuk untuk
kepentingan seluruh anggota untuk menjalanakan, melakukan pengawasan dan
pembinaan segala kegiatan Koperasi Serba Usaha BMT Bina Artha Ummat.
2.
Pengurus KSU Syariah Bmt Bina Artha Ummat terdiri dari ;
·
seorang ketua dan wakil ketua
·
seorang sekretaris
·
seorang bendahara
·
seorang Pengawas
3.
Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pengurus harus
dilakukan oleh rapat pengurus yang dihadiri semua anggota pengurus,
kecuali rapat telah menetapkan :
·
Pembagian tugas
·
Memberikan wewenang kepada 2 (dua) orang minimal untuk
mewakili pengurus.
4.
4. Pengurus Bertanggung jawab Atas Aktivitas
Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina
Artha Ummat sesuai dengan tugas dan kewenangangnya.
Pasal
9
Proses pemilihan pengurus adalah
sebagai berikut ;
1.
pemilihan pengurus dilakukan secara langsung atau formatur.
2.
tata cara pemilihan diatur dalam tata tertib rapat pemilihan
pengurus.
Pemilihan secara formatur adalah
sebagai berikut ;
1.
Jumlah anggota sekurang-kurangnya 5 (lima) orang dan
sebanyak-banyaknya 7 (tujuh) orang yang dipilih dari kalangan pengurus
demisioner dan anggota.
2.
Semua anggota formatur dipilih oleh dan dari rapat anggota.
Dalam pemilihan pengurus kembali,
anggota pengurus lama yang dipertahankan sekurang-kurangnya adalah 1/3
(sepertiga).
Formatur yang tidak berhasil
membentuk pengurus, dalam jangka waktu yang telah ditentukan, wajib
mengembalikan mandat kepada rapat anggota secara tertulis.
Pasal
10
1.
Selama belum terbentuk pengurus baku, maka pengurus
lama yang ada merupakan pengurus dalam keadaan demisioner yang
berwenang melakukan pekerjaan pengururs untuk urusan rutin.
2.
Dalam hal formatur mengembalikan mandat maka pengurus
(demisioner) segera mengadakan rapat anggpta untuk pemilihan
pengurus selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan kemudian terhitung mulai
tanggal penyerahan mandat oleh formatur.
Pasal
11
Anggota pengurus sebelum
memangku jabatanya, wajib menadatangani surat pernyataan yang
bunyinya adalah sebagai berikut :
1.
Bahwa saya dalam menjalankan tugas dan kewajiban sebagai
Pengurus Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat akan
selalu berpegang teguh pada ketentuan-ketentuan dan undang-undang koperasi,
anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta peraturan-peratuaran yang
berlaku di koperasi serta melaksanakan ketentuan tersebut dengan
sebaik-baiknya.
2.
Bahwa saya dalam menjalankan tugas dan kewajiban
sebagai pengurus koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina
Artha Ummat akan bekerja dengan aktif, jujur, tertib sehingga kepentingan
anggota Koperasi bisa terlayani dengan baik.
3.
Bahwa saya dalam menjalankan tugas dan kewajiban
sebagai pengurus Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha
Ummat akan menjauhkan perbuatan–perbuatan yang merugikan gerakan koperasi
pada umumnya dan Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha
Ummat pada khususnya.
Pasal
12
1.
Pengurus koperasi yang melakukan perbuatan tidak sesuai
dengan AD/ART dapat dikenakan sanksi secara bertingkat dengan
keputusan rapat anggota sebagai berikut :
·
Tahap pertama dengan surat peringatan 1.
·
Tahap kedua dengan surat peringatan 2.
·
Tahap ketiga dengan surat perinagatan 3.
2.
Dalam waktu selambat-lambatanya 3 (tiga) bulan,
pemberhentian sementara harus diakhiri dengan dengan
keputusan rapat pengurus lengkap dalam bentuk:
·
Pemberhentian sementara dicabut atau
·
Pemberhentian sementara tetap berlaku sampai ada keputusan
rapat anggota berikutnya.
3.
Anggota pengurus yang pemberhentian sementara dicabut, harus
kembali ke kepengurusan semula kecuali yang bersangkutan menyatakan
penolakan secara tertulis.
4.
Anggota pengurus yang pemberhentiannya tidak
diterima atau disahkan oleh rapat anggota harus kembali
pada kepengurusan semula kecuali yang bersangkutan menyatakan penolakan
secara tertulis.
5.
Anggota pengurus yang pemberhentiannya disahkan oleh rapat
anggota maka pengurus tersebut harus berhenti dari jabatannya.
Pasal
14
1.
Dalam memimpin organisaisi dan usaha Koperasi Serba
Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat, pengurus
wajib :
·
Membuat garis–garis besar kebijakan dan petunjuk
pelaksanaannya dibidang organisasi dan usaha Koperasi Serba Usaha
Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat untuk
anggotanya yang dituangkan dalam rencana kerja.
·
Melakukan pengawasan intern atas pelaksanaankan
kebijakan tersebut.
2.
Secara Khusus, pengurus bertindak
atas nama Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil
Bina Artha Ummat dan bertanggung jawab dalam rapat anggota atas pelaksanaan
kebijakan yang telah digariskan,yang meliputi :
·
Kebijakan mengenai penerimaan dan pemberhentian
anggota
·
Bersama pengelola menentukan kebijakan tentang komite
pembiayaan sesuai dengan perkembangan modal dan kekayaan Koperasi
Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat.
3.
Pengelolaan Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat
Tamwil Bina Artha Ummat khususnya yang menyangkut kebutuhan dasar anggota perorangan
koperasi harus dilaksanakan secara profesional.
4.
Wewenang, tugas dan kewajiban, hak dan persyaratan
pengangkatan serta pemberhentian pengelola dan atau karyawan diatur dalam
surat keputusan pengurus.
Pasal
15
1.
Hubungan Hukum untuk atas nama Koperasi Serba Usaha Syariah
Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat dengan pihak ketiga dilakukan oleh
pengurus dan harus disampaikan kepada Rapat Pengurus Lengkap.
2.
Pengurus berkewajiban membela kepentingan Koperasi Serba
Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat baik di dalam
maupun diluar pengadilan dilakukan oleh Ketua atau seorang anggota pengurus
yang ditunjuk oleh ketua dan dipertanggungjawabkan kepada Rapat pengurus
lengkap.
3.
Pengurus dapat menunjuk pengelola untuk mewakili Koperasi
Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat untuk melakukan
tindakan hukum yang dipertanggungjawabkan dalam rapat pengurus.
4.
Berkaitan dengan ayat (3) Tiga, pengurus dapat memberi
wewenang kepada pengelola untuk melakukan akad pembiayaan kepada anggota.
Pasal
16
1.
Dalam usaha membina dan membimbing angota, pengurus wajib:
·
Malaksanakan dan atau membantu penyelenggaraan pendidikan
dan pelatihan ketrampilan, ceramah-ceramah, penerbitan perpustakaan dan
lain-lain dengan berpedoman pada rencana kerja yang ditetapkan oleh rapat
anggota.
·
Menghadiri undangan Koperasi / Instansi lain.
2.
Menghadiri Rapat Anggota Tahunan dan Rapat-rapat Anggota
lainnya setelah memperoleh pemberitahuan atau undangan.
3.
Menyampaikan pemberitahuan dengan alasan-alasan bilamana
pengurus tidak dapat menghadiri rapat-rapat anggota.
4.
Melakukan kunjungan kerja secara berkala ke cabang/ unit
usaha lainnya.
Pasal
17
Pengurus dalam menjalankan tugasnya
wajib melakukan hal-hal sebagai berikut :
1.
Mengadakan pengadministrasian setiap harta kekayaan Koperasi
Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat sehingga setiap
saat dapat diketahui keberadaannya.
2.
Mengambil tindakan-tindakan pencegahan untuk menyelamatkan
harta kekayaan Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha
Ummat.
3.
Meminta persetujuan Pengurus atas pengalihan status
pemilikan dan atau penggunaan harta kekayaan benda-benda tidak bergerak atau
surat-surat berharga Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina
Artha Ummat dan melaporkan kepada Rapat Anggota.
Pasal
18
1.
Pengeluaran yang bersifat biaya rutin telah ditetapkan dalam
rencana kerja dan anggararn pendapatan dan belanja, dikeluarkan berdasarkan
surat keputusan Rapat Anggota Tahunan.
2.
Dalam hal-hal yang mendesak, untuk menyelamatkan harta
kekayaan Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat
pengurus lengkap dengan persetujuan pengawas dapat mengeluarkan biaya yang
tidak tercantum dalam Rencana Anggara Pendapatan dan Belanja, yantg kemudian
dilaporkan dalam Rapat Anggota.
3.
Uang tunai yang boleh disimpan dalam Koperasi Serba Usaha
Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat sebanyak-banyaknya 5% (Lima
persen) dari asset, selebihnya harus dismpan dalam lembaga keuangan yang
ditunjuk oleh pengurus, kecuali untuk kepentingan tertentu dapat lebih, atas
persetujuan salah seorang ketua atau bendahara.
4.
Penandatanganan warkat penarikan uang dari Bank hanya dapat
dilakukan oleh bendahara dan atau ketua pengurus.
5.
Apabila Bendahara atau Ketua Pengurus berhalangan,
pengambilan uang dapat dilakukan oleh orang lain yang ditunjuk dengan surat
kuasa.
6.
Kecuali belanja rutin, pembayaran dapat dilakukan
setelah disetujui oleh Bendahara dan Ketua Pengurus.
Pasal
19
Pengurus berkewajiban
menyelenggarakan rapat-rapat anggota, setelah ditentukan waktu dan tempat rapat
anggota, dengan ketentuan sebagai berikut:
1.
Menyampaikan pemberitahuan dan atau undangan rapat kepada
anggota dalam waktu selambat-lambatnya 3 (Tiga) hari sebelumnya.
2.
Menyampaikan acara dan tata tertib rapat untuk disahkan
dalam rapat anggota.
3.
Memimpin rapat-rapat dengan berpegang teguh pada tata tertib
dan acara rapat.
4.
Membuat notulensi dan berita acara Rapat Anggota yang
ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris.
5.
Membuat surat keputusan tentang hasil rapat untuk
disampaikan kepada anggota, pengawas dan pejabat.
Pasal
20
Apabila timbul perselisihan di
kalangan anggota dan atau antar koperasi, pengurus menyelesaikan dengan
berpegang teguh pada asas kekeluargaan dengan cara :
1.
Mengadakan pertemuan dengan anggota yang bersangkutan guna
memperoleh penyelesaian permasalahan.
2.
Dalam hal-hal yang tidak dapat dicapai kesepakatan bersama,
maka para pihak menyerahkan kepada pengurus Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul
Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat atau kepada pengadilan untuk dapat diambil
keputusan.
3.
Setiap keputusan dan penyelesaian harus dibuat dalam berita
acara yang ditandatangani oleh masing-masing pihak yang terlibat dalam
perselisihan tersebut.
Pasal
21
Uang kehormatan pengurus ditetapkan
dalam Anggaran belanja yang disahkan oleh Rapat Anggota
Pasal
22
1.
Pengangkatan karyawan atau pengelola Koperasi Serba Usaha
Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat harus mendapatkan rekomendasi
dari pengurus dan diatur dalan surat keputusan pengurus.
2.
Pengangkatan karyawan Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul
Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat dilakukan oleh pengurus dengan rekomendasi
dari pengelola.
BAB
IV. PENGAWAS
Pasal
23
Anggota pengawas terdiri dari :
1.
Pengawas Syariah
2.
Pengawas Manajemen
Pasal
24
Anggota Pengawas dipilih secara
langsung oleh Rapat Anggota dari kalangan anggota atau oleh formatur pemilihan
pengurus apabila pemilihan anggota pengawas tersebut bersamaan dengan pemilihan
pengurus.
Pasal
25
Anggota pengawas sebelum memangku
jabatan wajib menandatangani surat pernyataan yang isinya sebagai berikut :
1.
Bahwa saya dalam menjalankan tugas kewajiban sebagai
pengawas Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat
akan selalu berpegang teguh pada ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan-peraturan yang berlaku pada Koperasi. Dan
melaksanakan ketentuan tersebut dengan jujur dan sebaik-baiknya.
2.
Bahwa saya dalam menjalankan tugas / kewajiban sebagai
pengawas Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat
akan bekerja dengan rutin, tertib, cermat dan bersemangat sehingga kepentingan
koperasi dan anggota-anggotanya mendapatkan pelayanan sebaik-baiknya.
3.
Bahwa saya dalam menjalankan tugas / kewajiban sebagai
pengawas Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat
akan menjauhkan dari perbuatan-perbuatan yang merugikan gerakan koperasi pada
umumnya dan koperasi Bina Artha Ummat serta anggota pada khususnya.
Pasal
26
1.
Ketentuan-ketentuan uang kehormatan dan atau penggantian
biaya bagi anggota pengawas, ditetapkan dalam anggaran belanja yang disahkan
oleh rapat anggota.
2.
Untuk kelancaran dan ketertiban pelaksanaan tugas dan
kewajiban pengawas, salah seorang diantaranya menjadi koordinator yang
ditetapkan dalam rapat pengawas.
Pasal
27
1.
Dalam hal anggota pengawas tidak lagi memenuhi
ketentuan-ketentuan diatas, diberhentikan sebagai anggota pengawas.
2.
Dalam hal pengawas melanggar anggaran dasar, atas permintaan
pengurus rapat anggota dapat memberhentikan anggota pengawas yang bersangkutam.
3.
Tata tertib pembelaan diri oleh pengurus juga berlaku juga
untuk pengawas.
BAB
V. PENGELOLA
PASAL
28
1.
Pengelola adalah pelaksana profesioanl usaha yang ditunjuk
untuk mengelola dan mengembangkan aset-aset Koperasi Serba Usaha Syariah
Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat
2.
pengelola melaksanakan semua kebijakan pengurus dan
bertanggung jawab kepada pengurus.
3.
pengelola mendapat imbalan jasa dalam bentuk gaji
bulanan yang ditentukan oleh pengurus.
4.
pengelola mendapatkan bonus SHU dan THR sesuai dengan
kinerjanya dan ditentukan oleh pengurus.
Pasal
29. UNIT USAHA
Unit usaha Koperasi Serba Usaha
Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat Tiga Unit Usaha meliputi :
1.
Simpan-Pinjam (Baitut Tamwil)
2.
Sosial (Baitul Maal)
3.
Sektor Riil
Pasal
30. PENGEMBANGAN USAHA
1.
Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina
Artha Ummat dapat membuka cabang / perwakilan dan atau usaha lain atas
persetujuan dalam keputusan Rapat Anggota.
2.
Pembukaan kantor cabang / perwakilan dan atau usaha lain
merupakan bagian yang tidak terpisahkan baik menajemen, kebijakan maupun tujuan
usaha yang semuanya atas satu pengendalian dari kantor pusat Koperasi Serba
Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat.
Pasal
31. PENGELOLAAN CABANG / PERWAKILAN DAN USAHA LAIN
1.
Cabang dan atau usaha lain dikepalai oleh seorang Kepala
Cabang yang membawahi beberapa keryawan sesuai dengan kebutuhan.
2.
Kepala Cabang dan atau usaha lain di bawah kendali Manager.
3.
Kepala Cabang diangkat dan diberhentikan atas persetujuan
pengurus.
4.
Kepala Cabang dan atau usaha lain harus mentaati segala
peraturan dan ketentuan lainnya yang berlaku dalam Koperasi Serba Usaha Syariah
Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat.
5.
Manajemen dan Kebijakan kantor Cabang dan Usaha lain
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari manajemen kantor pusat.
Pasal
32
Hak dan Wewenang Kepala Cabang
antara lain:
1.
Memimpin pengelolaan usaha dan mengkoordinasikan tugas
karyawan.
2.
Mengembangkan usaha dan peningkatan kemampuan karyawan.
3.
Mengadakan hubungan kerja dengan pihak lain.
4.
Mengusahakan sumber pembiayaan untuk pengembangan usaha.
5.
Memperoleh penghasilan berdasarkan prestasi kerja dalam
menjalankan usaha.
Pasal
33
Tugas dan tanggungjawab Kepala
Cabang dan atau usaha lain :
1.
Menyusun rencana kerja, anggaran pendapatan dan belanja.
2.
Melayani anggota dan atau masyarakat pada umumnya yang
membutuhkan jasanya.
3.
Menyusun pembagian tugas para karyawan.
4.
Menyusun Neraca, Laporan Keuangan dan Perhitungan Laba Rugi.
5.
Menyusun Laporan berkala tahunan, mengenai perkembangan
usahanya kepada pengurus.
BAB
VI. RAPAT-RAPAT
Pasal
34
Rapat Anggota Koperasi Serba Usaha
Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat diselenggarakan
sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun.
Pasal
35
1.
Rapat Pengurus dan pengelola diadakan sekurang-kurangnya 1
(satu) kali sebulan.
2.
Rapat bersama antara Pengurus, Pengelola dan Pengawas
sekurang-kurangnya 6 (Enam) bulan sekali.
Pasal
36
Rapat anggota Luar Biasa diadakan
apabila:
1.
Karena ketentuan undang-undang.
2.
Keadaan Negara atau adanya ketentuan penguasa yang tidak
memungkinkan diadakan rapat anggota sebagaimana mestinya.
3.
Keadaan setempat tidak memungkinkan anggota rapat dapat
menghadiri Rapat Anggota.
4.
Anggota menilai pengurus telah melakukan kegiatan yang
bertentangan dengan kepentingan koperasi dan menimbulkan kerugian.
5.
Pengurus memandang perlu untuk kepentingan Organisasi dan
atau Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat.
BAB
VII. PERMODALAN
Pasal
37
Untuk memenuhi kebutuhan anggota
Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat, dapat
bekerjasama dengan anggota dalam bentuk:
1.
Penyertaan Modal Anggota pada unit usaha Koperasi Serba
Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat.
2.
Penyertaan Modal Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal
Wat Tamwil Bina Artha Ummat pada usaha-usaha anggota.
Pasal
38
1.
Dalam usaha ekonomi yang ada kaitannya dengan kebutuhan
anggota koperasi, Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina
Artha Ummat dapat mengadakan kerjasama dengan pihak ketiga dalam bentuk sebagai
berikut:
2.
Dalam hal terdapat kelebihan kemampuan pelayanan kepada
anggota, koperasi dapat membuka peluang usaha dengan non anggota.
3.
Kerjasama tersebut dapat dilakukan dan dipertanggungjawabkan
dalam Rapat Anggota.
4.
Usaha Patungan
5.
Penyertaan Modal
Pasal
39
Kerjasama sesuai dengan pasal 38
diatur sedemikian rupa sehingga tidak mengorbankan asas dan prinsip-prinsip
Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat.
Pasal
40
1.
Simpanan-simpanan anggota pada Koperasi Serba Usaha Syariah
Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat terdiri :
·
Simpanan Pokok
·
Simpanan Wajib
·
Simpanan Istimewa
·
Simpanan Suka Rela
·
Simpanan Amanah
·
Simpanan Mudharabah
·
Simpanan Pendidikan
·
Simpanan Qurban / Aqiqah
·
Simpanan Walimah
·
Simpanan Isul Fitri
·
Simpanan Haji
·
Simpanan Wadia Dhomanah
·
Simpanan Berjangka, dan
·
Simpanan lain sesuai dengan perkembangan Koperasi.
2.
Simpanan Pokok harus dipenuhi dalam waktu selambat-lambatnya
6 (enam) bulan setelah mendaftar.
3.
Anggota Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil
Bina Artha Ummat wajib membayar Simpanan Wajib Bulanan yang besarnya ditetapkan
oleh Rapat Anggota dan dibayarkan pada setiap bulan atau sekaligus dalam 1
(satu) tahun.
Pasal
41
1.
Pengikatan pinjaman pada pihak ke-3 dilakukan berdasarkan
keputusan Rapat Pengurus Lengkap dengan persetujuan pengawas dan dilaporkan ke
Rapat Anggota.
2.
Penggunaan pinjaman-pinjaman tersebut dilakukan oleh
pengurus untuk pembiayaan usaha Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat
Tamwil Bina Artha Ummat berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat
BAB
VIII. SISA HASIL USAHA
Pasal
42
1.
Pembagian bagian Sisa Hasil Usaha kepada masing-masing
anggota dilakukan setelah perhitungan dengan kewajiban-kewajibannya kepada
Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat.
2.
Pendapatan bersih dari Sisa Hasil Usaha tersebut dibagikan
untuk:
·
30% Untuk Cadangan
·
30% Untuk Anggota
·
20% Untuk Pengurus
·
5 % Untuk Pendidikan
·
10 % Untuk Pengelola
·
5 % Untuk Dana Sosial
BAB
IX. Bagian pertama : KERJASAMA ANTAR BMT
Pasal
43
1.
Dua BMT atau lebih dapat bekerjasama untuk meningkatkan
kinerja bersama.
2.
kerjasama dilaksanakan atas dasar salaing
menguntungkan dengan prinsisp keterbukaan dan dilandasai oleh kebersamaan
secara Ukhuwah islamiyah.
3.
Ikatan kerjasama dapat berbentuk sindikasi dan
penggabungan usaha.
4.
Hak dan kewajiban dalam Kerjasama didasarkan pada
kesepakatan tentang ;
·
Kepengurusan
·
Hak dan kewajiban
·
Permodalan
·
Bagi hasil
·
Pertanggungjawaban
Bagian
Kedua : Penggabungan BMT
Pasal
44
1.
dua atau lebih BMT dapat melakukan penggabungan
menjadi 1(satu BMT dalam rangka memperkuat dan mengembangkan BMT.
2.
penggabungan didasarkan pada keputusan rapat anggota
masing-masing BMT yang dihadiri minimal 2/3 jumlah anggota dan disetujui
sekurang-kurangnya 50 % lebih 1(satu) dari anggota yang hadir.
3.
rapat seperti tersebut pada ayat 2 mimilih
sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang dan sebanyak-banyaknya 5(lima) orang
wakil yang akan duduk sebagai anggota tim penggabungan BMT.
4.
Tim penggabungan merumuskan :
·
kepemilikan modal dan kekayaan.
·
kepengurusan.
·
ketentuan pengelolaan.
·
AD/ART.
·
aturan-aturan yang diperlukan.
·
Usaha –usaha.
·
hutang piutang.
·
hal lain yang dianggap perlu.
BAB
X. PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal
45
1.
Perubahan anggaran Rumah tangga hanya dapat dilakukan oleh
Rapat anggota yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari
jumlah anggota pendiri dan diputuskan oleh 50% lebih 19satu) dari
yang hadir.
2.
Perubahan terhadap ART dapat dibicarakan dalam rapat
anggota atas usul pengurus atau sekurang-kurnagnya 50 % dari anggota
pendiri.
3.
Hasil amandemen/ perubahan terhadap ART
didokumentasikan oleh pengurus.
BAB
XI. PENUTUP
Pasal
46
Perubahan Anggaran Rumah Tangga ini
hanya dapat dilakukan oleh Rapat Anggota berdasarkan keputusan setidak-tidaknya
2/3 (dua per tiga) dari jumlah Anggota yang hadir dan mempunyai hak suara dalam
Rapat Anggota Tahunan atau rapat khusus yang diadakan untuk itu.
Pasal
47
Hal-hal yang belum diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur dalam Peraturan–peraturan lainnya.
Pasal
48
1.
Anggaran Rumah Tangga ini disetujui dan disahkan oleh Rapat
Anggota Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat
pada tanggal dua puluh empat bulan Januari tahun dua ribu tujuh
2.
Akta Anggaran Rumah Tangga ini ditandatangani oleh
kami yang diberi kuasa oleh Rapat Anggota pada Tanggal dua puluh empat bulan
Januari tahun dua ribu tujuh, di Condong Catur, Depok, Sleman, Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar