MARKETING MANAGEMENT
MODEL
KOMPETITION MARKETING
TO
FREE
TRADE AGGREMENT
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN
PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
TANJUNGPURA
PONTIANAK
2011/2012
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat
Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan Buku Edisi Pertama dari “PENGANTAR MARKETING MANAGEMENT” ini,
yang berjudul: “Model Competition Market To
Free Trade Aggrament”.
Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan
buku ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan
rasa hormat dan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan
buku ini.
Adapun Dalam penulisan buku ini, penulis
tidak menampikan bahwa teori dan model marketing yang diberikan dalam buku ini
tidak komplit jika menilik kompleksitas didalam marketing management, apalagi jika dipandang dari economic agents dan tidak merinci semua
aktivitas marketing yang ada dalam kehidupan sehari-hari, ibarat peta atau maps
yang akan disuguhkan adalah teori,model dan kerangka atau jalan-jalan besar
saja, belum mencakup secara rinci jalal-jalan kecil dan gang-gang. Meskipun tidak
disuguhkan secara rinci, namun jika dipedomani dengan benar, buku ini tetap
akan bisa membantu anda untuk mecapai tujuan organisasi dan pengetahuan pada
umumnya.
Kepada para pembaca nanti diharapkan agar
dapat membuat jalan kecil dan gang ataupun jalan pelintas untuk mengembangkan
jalan besar yang ada sehingga lebih efektif dan efesien, dengan catatan ”asalkan tidak ada pihak yang merasa
dirugikan dengan jalan yang anda buat”, karena apa? kita semua berpegang
pada filosofis keilmuan dan prosedur duniawi serta nilai-nilai ketuhanan, yang tidak bisa
kita bentuk sendiri dengan kepatenan yang ada.
Pengakuan penulis juga kembali tertuang,
bahwasanya buku ini masih dari jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara
penulisannya. Namun demikian, penulis telah berupaya dengan segala kemampuan
dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dan oleh karenanya,
penulis dengan kerendah hati menerima dan berharap keterlibatan serta kesediaan
pembaca memberikan masukan, saran dan usulan guna memperbaiki dan membantu
proses verifikasi buku ini bagi penulis
dan bagi perkembangan ilmu pengetahuan umumnya.
Akhirnya penulis berharap semoga buku yang
yang tercipta dari segala kekurangan dapat bermanfaat dalam meningkatkan ilmu
pengetahuan dan kesejahteraan bagi seluruh pembaca.
Pontianak, 23
Oktober 2012
Penulis; Amin sinarjo (f31111008)
BAB I
PEMASARAN
DAN
MANAJEMEN
PEMASARAN
A. Pengertian Pemasaran
Ada beberapa definisi
mengenai pemasaran diantaranya adalah :
a. Philip Kotler (Marketing)
pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan melalui proses pertukaran.
b. Menurut Philip Kotler dan Amstrong
pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat
individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat
penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.
c. Menurut W Stanton pemasaran adalah
sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat
memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial.
B. Konsep Pemasaran
Konsep-konsep
inti pemasaran meluputi: pasar bagaimana kebutuhan,
keinginan, permintaan, produksi, utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran,
transaksi dan sejauh mana hubungan pasar dengan pemasaran. Kita
dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan adalah
suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu. Keinginan adalah
kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang
lebih mendalam. Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik
yang didukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk membelinya.
Langkah-langkah yang diperlukan untuk
mengaplikasikan konsepsi pemasaran:
1.
Menggali informasi mengenai pasar (analisis).
potensial market
secara aktual.
Sudah tersediakah
barang/jasa yang mampu memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar? Bagaimana
perusahaan dapat meningkatkan kemampuan produknya untuk memuaskan kebutuhan dan
keinginan konsumen?
2. Merancang dan mengembangkan program
pemasaran (planning)
a. menyediakan produk yang mampu memuaskan
kebutuhan dan keinginan konsumen
b. menetapkan harga produk yang dapat
diterima oleh pasar
c. mengkomunikasikan produk kepada konsumen
untuk memposisikan produk dipikiran konsumen
d. memberikan jaminan bahwa konsumen dapat
memperoleh produk disaat yang tepat dan di tempat yang tepat pula.
3. Mengevaluasi melalui proses penggalian
informasi mengenai erektivitas program-program pemasaran perusahaan.
Aktivitas-aktivitas pemasaran seharusnya
dilaksanakan dengan mempertimbangkan efisiensi, efektivitas, dan tanggung jawab
sosial pemasaran.
ELEMEN INTI
PEMASARAN
1. Pasar
Banyak cara orang mendefinisikan konsep pasar
dari berbagai sudut pandang. Namun dari sudut pandang produsen secara umum
Pasar disini dimaksudkan sebagai sekelompok individu/organisasi yang memiliki
kebutuhan dan keinginan yang ingin dipenuhi atau dipuaskan dengan disertai daya
beli serta memiliki kemauan untuk membelanjakan daya beli itu. Konsekuensi dari
definisi itu, kita dapat menggolongkan pasar ke dalam dua kategori yaitu: pasar konsumen dan pasar industri.
Pasar konsumen merujuk pada individu-individu yang membeli produk
perusahaan untuk dikonsumsi sendiri. Sementara pasar industri, organisasi
membeli suatu produk untuk dijual kembali atau digunakan didalam proses operasi
yang nantinya juga akan dijual kepada konsumen.
Dalam usahanya menawarkan produk kepada
pasar, perusahaan harus menyadari bahwa tidaklah mungkin semua orang akan
menyukai satu produk tertentu. Tidak semua orang sama-sama menyukai softdrink,
kamar hotel, restoran, mobil, universitas dan lain sebagainya. Ketidak samaan
ini muncul dari berbagai alasan, yaitu perbedaan lingkungan geografis (seperti
wilayah
negara, provinsi, kabupaten atau perkotaan dan
pedesaan, demografi (seperti jenis kelamin, usia, tingkat penghasilan, ukuran
keluarga dan tingkat pendidikan), psikografi (seperti gaya hidup, kepribadian
dan nilai), dan perilakunya (seperti kesempatan khusus, manfaat khusus, status
pemakai, dan tngkat pemakaian).
Perbedaan-perbedaan ini perlu penanganan yang
spesifik bila perusahaan ingin berhasil. Konsep penanganan ini membawa kita
pada istilah Market Segmentation (segmentasi pasar). Segmen pasar adalah suatu kumpulan
besar dari pasar yang memiliki kesamaan keinginan, daya beli, lokasi geografis,
sikap pembelian, atau kebiasaan membeli.
C. Manajemen
Pemasaran
Manajemen Pemasaran merupakan konsep filsafat dalam kegiatan bisnis yang berupa
kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk
mempertahankan kelangsungan perusahaannya, untuk berkembang, dan untuk
mendapatkan laba
yang akan di bahas secara spesifik. Proses pemasaran itu
dimulai jauh sejak sebelum barang-barang diproduksi, dan tidak
berakhir dengan penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan harus
juga memberikan kepuasan kepada konsumen jika
menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang
lebih baik terhadap perusahaan (Dharmmesta & Handoko, 1982).
Definisi marketing
management, diataranya;
a. Marketing
management adalah sub system dalam organisasi yaitu sebagai penghubung antara
organisasi dan konsumen. Lebih jauh lagi, fungsi ini dapat diberdayakan untuk
mendukung suatu gagasan dan mendidik konsumen (Boone&Kurzt, 234).
b.
The American Marketing Association mendefinisikan Marketing (management)
sebagai “the process of planning and executing the conception, pricing,
promotion, and distribution of ideas, goods, and services to create
exchanges that satisfy individual and organizational objectives. Proses
perencanaan dan pelaksanaan konsep, penetapan harga, promosi, dan
pendistribusian gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang
mampu memenuhi tujuan individu dan organisasi.
c.
Philip Kotler sendiri mendefiniskan marketing management sebagai:“the art
and science of choosingtarget markets and getting, keeping, and growing
customers through creating, delivering, and communicating superior customer
values”. Seni dan ilmu di dalam
memilih pasar sasaran dan mendapatkan, memelihara dan mengembangkan para pelanggan melalui proses penciptaan,
penyampaian dan pengkomunikasian nilai
pelanggan yang lebih baik.
Manajemen
pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Menurut Kotler
dan Armstrong pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan
pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun,
dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk
mencapai tujuan perusahaan. Sedangakan manajemen adalah proses perencanaan
(Planning), pengorganisasian (organizing) penggerakan (Actuating) dan
pengawasan. dapat diartikan bahwa Manajemen
Pemasaran adalah sebagai analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian
program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran
yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan –
tujuan organisasi.
Dari pernyataan diatas dapat saya simpulkan: management
Pemasaran adalah suatu yang kompleks atau totalita dari system dalam kegiatan
bisnis yang dirancang untuk menganalisis merencanakan, menentukan harga,
promosi dan mendistribusikan barang- barang yang dapat memuaskan keinginan
dengan cara mengevaluasi pasar dalam mencapai pasar sasaran serta tujuan
perusahaan yaitu (profit orentid).
BAB II
MACAM-MACAM MODEL PEMASARAN
I. Konsep
Pemasaran
Konsep pemasaran
mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan
kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasaan yang
diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.
Konsep pemasaran
yang telah diungkapkan dengan berbagai cara:
1. Temukan
keinginan pasar dan penuhilah.
2. Buatlah apa
yang dapat dijual dan jangan berusaha menjual apa yang dapat dibuat.
3. Cintailah
pelanggan, bukan produk anda.
4. Lakukanlah
menurut cara anda (Burger king)
5. Andalah yang
menentukan (United Airlines)
6. Melakukan
segalanya dalam batas kemampuan untuk menghargai uang pelanggan yang sarat
dengan nilai, mutu dan kepuasan (JC. Penney).
Dalam pemasaran
terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan kegiatan pemasaran suatu
organisasi yaitu : konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep
pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan konsep pemasaran global.
1. Konsep produksi (distribusi)
(The
production concept holds that consumers will
prefer products that are widely available and inexpensive.) Konsep produksi
berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dimana-mana dan
harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi dengan mengerahkan
segenap upaya untuk mencapai efesiensi produk tinggi dan distribusi yang luas.
Disini tugas manajemen adalah memproduksi barang sebanyak mungkin, karena
konsumen dianggap akan menerima produk yang tersedia secara luas dengan daya
beli mereka.
2. Konsep produk
Konsep produk
mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu,
performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen disini adalah membuat
produk berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai produk berkualitas tinggi
dalam penampilan dengan ciri – ciri terbaik (The
product concept holds that consumers will
favor those products that offer the most quality, performance, or
innovative features.)
3.
Konsep penjualan
Konsep penjualan
berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu saja, organisasi harus
melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif. (The
selling concept holds that consumers and businesses, if left alone, will
ordinarily not buy enough of the organization’s products. The organization
must, therefore, undertake an aggressive selling and promotion effort.)
4. Konsep
pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa
kunsi untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan
keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih
efektif dan efisien dibandingkan para pesaing. (The
marketing concept holds that the key to
achieving its organizational goals consists of the company being more effective
than competitors in creating, delivering, and communicating customer value to
its chosen target markets.)
5. Konsep
pemasaran sosial
Konsep pemasaran
sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan,
keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang
diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien daripasda para pesaing
dengan tetap melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan
masyarakat.
(The
social Marketing concept holds that the organization’s task is to determine
the needs, wants, and interests of target markets and to deliver the
desired satisfactions more effectively and efficiently than competitors
in a way that preserves or enhances the consumer’s and the society’s
well-being).
6. Konsep
Pemasaran Global
Pada konsep pemasaran global ini,
manajer eksekutif berupaya memahami semua faktor- faktor lingkungan yang
mempengaruhi pemasaran melalui manajemen strategis yang mantap. tujuan akhirnya
adalah berupaya untuk memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat dalam
perusahaan.
BAB III
MODEL
PEMASARAN
A. Pengertian
model dan sistem Pemasaran
Model pemasaran merupakan Sistem yang terdiri dari sekolompok item
atau bagian-bagia yang saling berhubungan dan saling berkaitan secara tetap
dalam membentuk satu kesatuan terpadu. Jadi dapat diartikan sistem pemasaran
adalah kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran barang, jasa,
ide, orang, dan faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh dan
membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya.
Dalam pemasaran
kelompok item yang saling berhubungan dan saling berkaitan itu mencakup :
1. Gabungan
organisasi yang melaksanakan kerja pemasaran.
2. Produk, jasa,
gagasan atau manusia yang dipasarkan.
3. Target pasar.
4. Perantara
(pengecer, grosir, agen transportasi, lembaga keuangan).
5. Kendala
lingkungan (environmental constraints).
Sistem pemasaran
yang paling sederhana terdiri dari dua unsur yang saling berkaitan, yaitu
organisasi pemasaran dan target pasarnmya. Unsur-unsur dalam sebuah sistem
pemasaran serupa dengan unsur-unsur yang ada pada sistem radio stereo. Bekerja
secara terpisah, tetapi pada waktu dipertemukan secara tepat.
B. Macam – Macam
model Pemasaran
a. Sistem
pemasaran dengan saluran vertikal
Pada
sistem ini produsen, grosir, dan pengecer bertindak dalam satu keterpaduan.
Tujuan :
Mengendalikan
perilaku saluran
Mencegah
perselisihan antara anggota saluran
b. Sistem
pemasaran dengan saluran horizontal
Pada sistem ini,
ada suatu kerjasama antara dua atau lebih perusahaan yang bergabung untuk memanfaatkan
peluang pemasaran yang muncul.
c. Sistem
pemasaran dengan saluran ganda
Pada sistem ini
beberapa gaya pengeceran dengan pengaturan fungsi distribusi dan manajemen
digabungkan, kemudian dari belakang dipimpin secara sentral.
C. Lingkungan
Sebuah model Pemasaran
a. Lingkungan
makro ekstern.
Lingkungan makro
tersebut ialah:
a. Demografi
(kependudukan).
b. Kondisi
ekonomi.
c. Teknologi.
d. Kekuatan
sosial dan budaya.
e. Kekuatan
politik dan legal.
f. Persaingan.
b. Lingkungan
mikro eksternal
a. Pasar
(market)
b. Pemasok
c. Pialang
(marketing intermediaries)
c. Lingkungan
Non- – Pemasaran Intern
Kekuatan non –
pemasaran lainnya adalah lokasi perusahaan, ketangguhan bagian penelitian dan
pengembangan. Kekuatan intern bersifat menyatu (interest) dalam organisasi dan
dikendalikan oleh manajemen.
BAB IV
MODEL STRATEGI
PEMASARAN
A. Pengertian
Strategi Pemasaran
Strategi
pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya pemasaran,
bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan
yang diharapkan dan kondisi persaingan. Dalam strategi pemasaran, ada tiga
faktor utama yang menyebabkan terjadinya perubahan strategi dalam pemasaran
yaitu :
1. Daur hidup
produk
Strategi harus
disesuaikan dengan tahap-tahap daur hidup, yaitu tahap perkenalan, tahap
pertumbuhan, tahap kedewasaan dan tahap kemunduran.
2. Posisi
persaingan perusahaan di pasar
Strategi
pemasaran harus disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam persaingan, apakah
memimpin, menantang, mengikuti atau hanya mengambil sebagian kecil dari pasar.
3. Situasi
ekonomi
Strategi pemasaran harus disesuaikan
dengan situasi ekonomi dan pandangan kedepan, apakah ekonomi berada dalam
situasi makmur atau inflasi tinggi.
B. Macam-Macam Strategi Pemasaran
macam strategi pemasaran diantaranya:
1. Strategi
kebutuhan primer
Strategi-strategi
pemasaran untuk merancang kebutuah primer yaitu:
1. Menambah
jumlah pemakai dan
2. Meningkatkan
jumlah pembeli.
2. Strategi
Kebutuhan Selektif
Yaitu dengan cara :
a. Mempertahankan pelanggan misalnya:
1. Memelihara
kepuasan pelanggan;
2.
Menyederhanakan proses pembelian;
3. Mengurangi
daya tarik atau jelang untuk beralih merk;
b. Menjaring pelanggan (Acquistion
Strategier)
1. Mengambil
posisi berhadapan (head – to heas positioning)
2. Mengambil
posisi berbeda (differentiated positin)
Secara lebih jelas, strategi pemasaran
dapat dibagi kedalam empat jenis yaitu:
1. Merangsang
kebutuhan primer dengan menambah jumlah pemakai.
2. Merangsang
kebutuhan primer dengan memperbesar tingkat pembelian.
3. Merangsang
kebutuhan selektif dengan mempertahankan pelanggan yang ada.
4. Merangsang
kebutuhgan selektif dengan menjaring pelanggan baru.
Strategi Pemasaran
Menurut Armstrong dan
Kotler (2000:5), marketing adalah “A societal process by which individuals and
groups obtain what they need and want through creating, offering and freely
exchanging products and services of value with others”. Sedangkan pengertian Marketing
strategy menurut Armstrong dan Kotler (2000:37), yaitu “The marketing
logic by which the business unit hopes to achieve its marketing objective”.
Menurut Guiltinan dan Paul
(1992), definisi strategi pemasaran adalah pernyataan pokok
tentang dampak yang diharapkan akan dicapai dalam hal permintaan pada target pasar yang ditentukan.
Segmentasi (Segmentation)
tentang dampak yang diharapkan akan dicapai dalam hal permintaan pada target pasar yang ditentukan.
Segmentasi (Segmentation)
Menurut Solomon dan Elnora
(2003:221), segmentasi adalah ”The process of dividing a
larger market into smaller pieces based on one or more meaningful, shared
characteristic”. Dengan melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dapat
dilakukan lebih terarah dan sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat
digunakan secara lebih efektif dan efisien dalam rangka memberikan kepuasan bagi konsumen. Selain itu perusahaan
dapat melakukan program-program pemasaran yang terpisah untuk memenuhi
kebutuhan khas masing-masing segmen.
Ada beberapa variabel segmentasi yaitu:
Ada beberapa variabel segmentasi yaitu:
1. Demografis Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar
ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan variabel demografis sepert: Usia, jenis
kelamin, besarnya keluarga, pendapatan, ras, pendidikan, pekerjaan, geografis.
2. Psikografis Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar
ke dalam kelompok-kelompok yang berlainan menurut kelas sosial, gaya hidup,
kepribadian, dan lain-lain. Informasi demografis sangat berguna, tetapi tidak
selalu menyediakan informasi yang cukup untuk membagi konsumen ke dalam
segmen-segmen, sehingga diperlukan segmen berdasarkan psychografis untuk lebih
memahami karakteristik konsumen.
3. Perilaku Segmentasi ini dilakukan dengan membagi
konsumen ke dalam segmen-segmen berdasarkan bagaimana tingkah laku, perasaan,
dan cara konsumen menggunakan barang/situasi pemakaian, dan loyalitas merek.
Cara untuk membuat segmen ini yaitu dengan membagi pasar ke dalam pengguna dan
non-pengguna produk.
Agar segmen pasar dapat
bermanfaat maka harus memenuhi beberapa karakteristik:
• Measurable : Ukuran, daya beli, dan profil segmen harus dapat diukur meskipun ada beberapa variabel yang sulit diukur.
• Measurable : Ukuran, daya beli, dan profil segmen harus dapat diukur meskipun ada beberapa variabel yang sulit diukur.
• Accessible : Segmen
pasar harus dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
• Substantial : Segmen pasar harus cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani
• Differentiable : Segmen-segmen dapat dipisahkan secara konseptual dan memberikan tanggapan yang berbeda terhadap elemen-elemen dan bauran pemasaran yang berbeda.
• Actionable : Program yang efektif dapat dibuat untuk menarik dan melayani segmen-segmen yang bersangkutan.
• Substantial : Segmen pasar harus cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani
• Differentiable : Segmen-segmen dapat dipisahkan secara konseptual dan memberikan tanggapan yang berbeda terhadap elemen-elemen dan bauran pemasaran yang berbeda.
• Actionable : Program yang efektif dapat dibuat untuk menarik dan melayani segmen-segmen yang bersangkutan.
Langkah dalam
mengembangkan segmentasi yaitu:
1. Mensegmen pasar menggunakan
variabel-variabel permintaan, seperti kebutuhan konsumen, manfaat yang dicari,
dan situasi pemakaian.
2. Mendeskripsikan segmen
pasar yang diidentifikasikan dengan menggunakan variabel-variabel yang dapat
membantu perusahaan memahami cara melayani kebutuhan konsumen tersebut dan cara
berkomunikasi dengan konsumen.
Dalam
realitas pemasaran, para pemasar seringkali menemukan bahwa pasarnya sangatlah
beragam setelah dilakukan segmentasi. Untuk memilih segmen mana yang hendak
dilayani, ada lima pilihan yang dapat di ambil, yaitu:
(1) konsentrasi pada satu segmen (single
segment concentration), contoh; zact (pasta gigi untuk perokok dan pengopi)
(2) Spesialisasi selektif (Selective
specialization), contoh; memilih yang lebih potensial profit dari segmentasi
pasar.
(3) Spesialisasi produk (product
specialization), contoh; produk indofoot (makanan ringan)
(4) Spesialisasi pasar (Market
specialization), contoh; pasar pashion (busana) dengan berbagai dan ukuran.
(5) Peliputan seluruh pasar (full market coverage),
meliputi produk dengan berbagai tingkat harga dan ukuran.
Menganalisi segmentasi pasar secara mendalam
kita harus melihat prilaku dari calon konsumen/pasar kita, sebagai berikut:
PERILAKU PASAR
Perilaku
pasar mencerminkan perilaku individu-individu yang ada di dalam suatu kelompok
tertentu. Pola perilaku individu dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti factor
personal (usia dan tahapan hidup, kedudukan/jabatan, gaya hidup, kepribadian
dan konsep diri), faktor psikologis (motivasi, persepsi, pembelajaran,
keyakinan dan sikap). Kedua faktor di atas akan menentukan perilaku
individu-individu di dalam mengambil keputusan pembelian. Perilaku pembelian
(buying behavior): keputusan dan tindakan orang-orang yang terlibat dalam
pembelian dan penggunaan suatu produk.
Ada lima peran yang terlibat di dalam proses
pembuatan keputusan pembelian.
a. Initiator: seseorang yang
menyarankan = memunculkan ide untuk membeli sesuatu produk/jasa
b. Influencer: seseorang yang cara
pandang dangagasannya mempengaruhi keputusan pembelian
c. Decider: seseorang yang memutuskan
komponen dari keputusan pembelian; membeli atau tidak, apa yang mau dibeli,
bagaimana membelinya, atau dimana akan dibeli (tingkatan konsumen paling baik).
d. Buyer: seseorang yang secara aktual
melakukan pembelian
e. User: seseorang yang mengkonsumsi
atau menggunakan produk/jasa
Perilaku pembelian pasar konsumen (consumer
buying behavior): keputusan dan tindakan orang-orang yang ditujukan untuk
membeli suatu produk untuk digunakan sendiri.
Perilaku pembelian pasar konsumen melalui
beberapa tahap keputusan pembelian. Tahap-tahap keputusan pembelian itu
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kedua hal itu dapat ditunjukkan dalam gambar
di bawah ini.
Mengembangkan strategi pemasaran
Strategi pemasaran (marketing strategy)
adalah sebuah rencana yang memungkinkan perusahaan mengoptimalkan penggunaan
sumber dayanya untuk mencapai tujuan pemasaran dan perusahaan.
Isu strategi pemasaran adalah:
1. Seleksi dan Evaluasi Pasar Sasaran
Pasar sasaran adalah kelompok orang yang dijadikan
sasaran dari semua usaha pemasaran perusahaan. Dalam penentuan pasar sasaran
perusahaan perlu mempertimbangkan pengaruh pasar sasaran terhadap tingkat
penjualan perusahaan, Reeward :
(biaya/cost – penjualan bruto = profit)
2. Merancang dan menyusun Bauran Pemasaran
(Marketing Mix)
Marketing mix adalah sekumpulan alat
pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran pada pasar
sasaran. E.Jerome McCarthy menamai alat-alat pemasaran itu “the four Ps of
Marketing”. 4P yang dimaksudkan adalah Product (Produk), Price (Harga),
Promotion (promosi), dan Place (Tempat/distribusi).
Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Isu mengenai bauran pemasaran merupakan isu
penting yang umumnya mendapatkan porsi yang cukup besar didalam pembahasan
mengenai fungsi pemasaran perusahaan. Guna memahami konsepsi mengenai bauran
pemasaran, Bonne and Kurtz mengatakan: “a blending of the four strategy
elements of marketing decision making
– product, price, distribution, and
promotion- to satisfy chosen consumer segments”.
Mereka lebih memberikan penekanan pada
kombinasi di antara elemen-elemen produk, harga, distribusi, dan promosi untuk
memuaskan segmen pasar yang telah dipilih. Philip Kotler membuat definisi yang
lebih luas dengan penekanan bukan pada kombinasi, melainkan pada penyebutannya
sebagai alat, “is the set of marketing tools that the firm uses to
pursue its marketing objectives in the target market”. Konsepsi yang akan
digunakan di dalam teks ini adalah seperangkat alat marketing yang terdiri dari
kombinasi strategi produk, penetapan harga, saluran distribusi dan promosi yang
digunakan perusahaan untuk memuaskan target pasar yang telah ditentukan.
Strategi Produk
Produk yang dihasilkan oleh perusahaan dapat
berupa barang ataupun jasa. Ketika perusahaan menawarkan produknya kepada
masyarakat, perusahaan harus memiliki keyakinan bahwa produk yang akan
diluncurkan itu memang dirancang untuk dapat memuaskan keinginan konsumen. Oleh
karena itu, proses merancang sebuah produk, bukan sekedar menyangkut penentuan
manfaat apa yang akan dipenuhi, melainkan juga menyangkut keputusan desain
produk, nama merek, merek dagang, jaminan, citra produk dan layanan konsumen.
Klasifikasi Produk
Produk dapat diklasifikasi berdasarkan
pembeli dan tujuannya. Secara luas produk diklasifikasikan sebagai produk
konsumen dan produk industri. Yang pertama adalah produk yang dibeli dengan
tujuan untuk dikonsumsi sendiri, sementara yang terakhir membeli produk untuk
dijual kembali atau digunakan di dalam proses produksi perusahaan.
Produk Konsumen
1. Convenience Product: item produk yang
seringkali dibeli oleh konsumen secara langsung dan hanya memerlukan sedikit
usaha. Misalnya, surat kabar, permen, permen karet, kue-kue, rokok, dan lain
sebagainya
2. Shopping Product: item produk yang dibeli
oleh konsumen setelah ia membandingkan produk yang sama di tempat-tempat lain.
Misalnya, TV, Komputer, Cell-phone, dan lain sebagainya.
3. Specialty product: item produk yang dibeli
oleh konsumen setelah dia melakukan usaha yang besar untuk menemukan dan
mendapatkannya. Konsumen rela melakukan usaha yang lebih keras untuk
mendapatkan produk ini. Misalnya, mebel antik, benda-benda pusaka, dan lain
sebagainya.
4. Unsought Product: item produk yang
seringkali tidak terpikirkan oleh konsumen untuk membelinya, entah karena
ketidak tahuan, atau karena memang tidak ingin. Misalnya produk-produk
asuransi, jasa bedah/operasi, rumah sakit.
Produk Industri
Capital item, expense item, Installation,
Accessory equipment, component parts and materials, Raw materials, Supplies.
Konsep pemasaran
Sebagai
falsafah bisnis, konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap
keinginan dan berorientasi kepada kebutuhan konsumen. Hal ini secara asasi
berbeda dengan falsafahbisnis terdahulu yang berorientasi pada
produk, dan penjualan.
Secara
definitif dapatlah dikatakan bahwa: Konsep
Pemasaran adalah sebuah falsafah
bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat
ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan (Stanton, 1978).
Tiga
unsur konsep pemasaran:
1. Orientasi pada Konsumen
2. Penyusunan kegiatan pemasaran secara integral
3. Kepuasan Konsumen
Targeting
Menurut Solomon dan Elnora (2003:232), Target market ialah ”Group that a firm selects to turn into customers as a result of segmentation and targeting”. Setelah pasar dibagi-bagi dalam segmen-segmen, maka perusahaan harus memutuskan suatu strategi target market.
Perusahaan dapat memilih dari empat strategi peliputan pasar:
Menurut Solomon dan Elnora (2003:232), Target market ialah ”Group that a firm selects to turn into customers as a result of segmentation and targeting”. Setelah pasar dibagi-bagi dalam segmen-segmen, maka perusahaan harus memutuskan suatu strategi target market.
Perusahaan dapat memilih dari empat strategi peliputan pasar:
1. Undifferentiated targeting strategy,
strategi ini menganggap suatu pasar sebagai satu pasar besar dengan kebutuhan
yang serupa, sehingga hanya ada satu bauran pemasaran yang digunakan untuk
melayani semua pasar. Perusahaan mengandalkan
produksi, distribusi, dan periklanan massa guna menciptakan citra superior di
mata sebagian besar konsumen.
2. Differentiated targeting strategy, perusahaan menghasilkan beberapa produk yang memiliki karakteritik yang berbeda. Konsumen membutuhkan variasi dan perubahan sehingga perusahaan berusaha untuk menawarkan berbagai macam produk yang bisa memenuhi variasi kebutuhan tersebut.
3. Concentrated targeting strategy, perusahaan lebih memfokuskan menawarkan beberapa produk pada satu segmen yang dianggap paling potensial.
2. Differentiated targeting strategy, perusahaan menghasilkan beberapa produk yang memiliki karakteritik yang berbeda. Konsumen membutuhkan variasi dan perubahan sehingga perusahaan berusaha untuk menawarkan berbagai macam produk yang bisa memenuhi variasi kebutuhan tersebut.
3. Concentrated targeting strategy, perusahaan lebih memfokuskan menawarkan beberapa produk pada satu segmen yang dianggap paling potensial.
4. Custom targeting strategy, lebih
mengarah kepada pendekatan terhadap konsumen secara individual.
Langkah dalam mengembangkan targeting
yaitu:
1.
Mengevaluasi
daya tarik masing-masing segmen dengan menggunakan variable-variabel yang dapat
mengkuantifikasi kemungkinan permintaan dari setiap segmen, biaya melayani
setiap segmen, dan kesesuaian antara kompetensi inti perusahaan dan peluang
pasar sasaran.
2.
Memilih
satu atau lebih segmen sasaran yang ingin dilayani berdasarkan potensi laba
segmen tersebut dan kesesuaiannya dengan strategi korporat perusahaan.
Positioning
Menurut Solomon, dan Elnora (2003:235), Positioning ialah “Developing a marketing strategy aimed at influencing how a particular market segment perceives a good or service in comparison to the competition”. Penentuan posisi pasar menunjukkan bagaimana suatu produk dapat dibedakan dari para pesaingnya.
Menurut Solomon, dan Elnora (2003:235), Positioning ialah “Developing a marketing strategy aimed at influencing how a particular market segment perceives a good or service in comparison to the competition”. Penentuan posisi pasar menunjukkan bagaimana suatu produk dapat dibedakan dari para pesaingnya.
Ada beberapa positioning yang dapat dilakukan:
a. Positioning berdasarkan perbedaan
produk. Pendekatan ini dapat dilakukan jika
produk suatu perusahaan mempunyai kekuatan yang lebih dibandingkan dengan
pesaing dan konsumen harus merasakan benar adanya perbedaan dan manfaatnya.
b. Positioning berdasarkan atribut
produk atau keuntungan dari produk tersebut.
Pendekatan ini berusaha mengidentifikasikan atribut apa yang dimiliki suatu produk dan manfaat yang dirasakan oleh kosumen atas produk tersebut.
Pendekatan ini berusaha mengidentifikasikan atribut apa yang dimiliki suatu produk dan manfaat yang dirasakan oleh kosumen atas produk tersebut.
c. Positioning berdasarkan pengguna
produk. Pendekatan ini hampir sama dengan
targeting dimana lebih menekankan pada siapa pengguna produk.
d. Positioning berdasarkan pemakaian
produk.
Pendekatan ini digunakan dengan
membedakan pada saat apa produk tersebut
dikonsumsi.
dikonsumsi.
e. Positioning berdasarkan pesaing.
Pendekatan ini digunakan dengan
membandingkan keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh pesaing sehingga
konsumen dapat memilih produk mana yang lebih baik.
f. Positioning berdasarkan kategori
produk.
Pendekatan ini digunakan untuk bersaing
secara langsung dalam kategori produk, terutama ditujukan untuk pemecahan
masalah yang sering dihadapi oleh pelanggan.
g. Positioning berdasarkan asosiasi.
Pendekatan ini mengasosiasikan produk
yang dihasilkan dengan asosiasi yang dimiliki oleh produk lain. Harapannya
adalah sebagian asosiasi tersebut dapat memberikan kesan positif terhadap
produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
h. Positioning berdasarkan masalah.
Pendekatan ini digunakan untuk
menunjukkan kepada konsumen bahwa produk yang ditawarkan memiliki positioning
untuk dapat memecahkan masalah. Langkah dalam
mengembangkan strategi positioning yaitu:
1. Mengidentifikasi Keunggulan
Kompetitif. Jika perusahaan dapat menentukan posisinya sendiri sebagai yang
memberikan nilai superior kepada sasaran terpilih, maka ia memperoleh
keunggulan komparatif.
2. Dalam menawarkan produk dengan suatu
competitive advantage, perusahaan harus meyediakan suatu alasan mengapa
pelanggan akan merasa bahwa produk dari perusahaan yang bersangkutan lebih baik
daripada para pesaingnya.
3. Perusahaan harus mengevaluasi respon
dari target market sehingga dapat memodifikasi strategi bila dibutuhkan
PENYALURAN (distribusi)
Pengertian Saluran Distribusi Menurut Nitisemito (1993, p.102), Saluran
Distribusi adalah lembaga-lembaga
distributor atau lembaga-lembaga penyalur yang mempunyai kegiatan untuk
menyalurkan atau menyampaikan barang-barang atau jasa-jasa dari produsen ke konsumen.
Menurut
Warren J. Keegan (2003) Saluran Distribusi adalah saluran yang digunakan
oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke
konsumen atau pemakai industri.
Menurut
Kotler (1991 : 279) Saluran distribusi adalah sekelompok perusahaan atau
perseorangan yang memiliki hak pemilikan atas produk atau membantu memindahkan
hak pemilikan produk atau jasa ketika akan dipindahkan dari produsen ke
konsumen.
Faktor yang mendorong suatu perusahaan menggunakan distributor, adalah:
Faktor yang mendorong suatu perusahaan menggunakan distributor, adalah:
- Para produsen atau perusahaan kecil
dengan sumber keuangan terbatas tidak mampu mengembangkan organisasi penjualan
langsung.
- Para distributor nampaknya lebih
efektif dalam penjualan partai besar karena skala operasi mereka dengan
pengecer dan keahlian khususnya.
- Para pengusaha pabrik yang cukup
model lebih senang menggunakan dana mereka untuk ekspansi daripada untuk
melakukan kegiatan promosi.
- Pengecer yang menjual banyak sering
lebih senang membeli macam-macam barang dari seorang grosir daripada membeli
langsung dari masing-masing pabriknya.
Fungsi Saluran Distribusi
Fungsi Saluran Distribusi
Fungsi utama saluran distribusi
adalah menyalurkan barang dari produsen ke konsumen, maka perusahaan dalam
melaksanakan dan menentukan saluran distribusi harus melakukan pertimbangan
yang baik.
C. Segmentasi
Pasar
Segmentasi pasar
adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang
berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang
mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda. Atau segmentasi
pasar bisa diartikan segmentasi pasar adalah proses pengidentifikasian dan
menganalisis para pembeli di pasar produk, menganalisia perbedaan antara
pembeli di pasar.
1. Dasar-dasar
dalam penetapan Segmentasi Pasar
Dalam penetapan
segmentasi pasar ada beberapa hal yang menjadi dasarnya yaitu:
1. Dasar – dasar
segmentasi pasar pada pasar konsumen
a. Variabel
geografi, diantaranya : wilayah, ukuran daerah, ukuran kota, dan kepadatan
iklim.
b. Variabel
demografi, diantaranya : umur, keluarga, siklus hidup, pendapatan, pendidikan,
dll
c. Variabel
psikologis, diantaranya :kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian.
d. Variabel
perilaku pembeli, diantaranya : manfaat yang dicari, status pemakai, tingkat
pemakaian, status kesetiaan dan sikap pada produk.
2. Dasar – dasar
segmentasi pada pasar industri
a. Tahap 1: menetapkan segmentasi
makro, yaitu pasar pemakai akhir, lokasi geografis, dan banyaknya langganan.
b. Tahap 2: yaitu sikap terhadap
penjual, ciri – ciri kepribadian, kualitas produk, dan pelanggan.
2. Syarat segmentasi Pasar
Ada beberapa
syarat segmentasi yang efektif yaitu :
Dapat diukur, Dapat dicapai, Cukup
besar atau cukup menguntungkan, Dapat
dibedakan, Dapat
dilaksanakan.
3. Tingkat
Segmentasi Pasar
Karena pembelian
mempunyai kebutuhan dan keinginan yang unik. Setiap pembeli, berpotensi menjadi
pasar yang terpisah. Oleh karena itu segmentasi pasar dapat dibangun pada
beberapa tingkat yang berbeda.
a. Pemasaran
massal
Pemasaran massal
berfokus pada produksi massal, distribusi massal, dan promosi massal untuk
produk yang sama dalam cara yang hampir sama keseluruh konsumen.
b. Pemasaran
segmen
Pemasarn segmen
menyadari bahwa pembeli berbeda dalam kebutuhan, persepsi, dan perilaku
pembelian.
c. Pemasaran
ceruk
Pemasaran ceruk
(marketing niche) berfokus pada sub group didalam segmen-segmen. Suatu ceruk
adalah suatu group yang didefiniskan dengan lebih sempit.
d. Pemasaran
mikro
Praktek
penyesuaian produk dan program pemasaran agar cocok dengan citarasa individu
atau lokasi tertentu. Termasuk dalam pemasaran mikro adalah pemasaran lokal dan
pemasaran individu.
4. Manfaat
Segmentasi Pasar
Sedangakan
manfaat dari segmentasi pasar adalah:
a. Penjual atau
produsen berada dalam posisi yang lebih baik untuk memilih kesempatan-
kesempatan pemasaran.
b. Penjual atau
produsen dapat menggunakan pengetahuannya terhadap respon pemasaran yang
berbeda-beda, sehingga dapat mengalokasikan anggarannya secara lebih tepat pada
berbagai segmen.
c. Penjual atau
produsen dapat mengatur produk lebih baik dan daya tarik pemasarannya
D. Menentukan
Pasar Sasaran
Langkah-langkah
dalam menetukan pasar sasaran yaitu :
Langkah 1 analisis mendalam
Menghitung dan
menilai potensi keuntungan dari berbagai segmen yang ada.
Langkah 2 evaluasi pasar dan forecasting
Mencatat hasil penjualan tahun lalu dan
memperkirakan untuk tahun yang akan datang.
Biodata penulis
Amin
Sinarjo dilahirkan 19 tahun lalu tepatnaya pada tanggal 29 juni 1993 dari
keluarga yang sederhana yang berdomisili salah satu daerah di INDONESIA
tepatnya diujung propinsi KALINTAN BARAT, kabupaten KAPUAS HULU, kecamatan
PENGKATAN, desa RIAMPANJANG, dusun NA. JAJANG, beliau menrupakan anak kedua
dari bapak Jawadi dan ibu Seloma Anita dari tiga bersaudara,
penulis merupakan sepupu laki-laki pertama dari keluarga ibunya dan sepupu ke
empat dari keluarga ayahnya, penulis tidak memiliki latar belakang politis, dan
prestasi akademis yang gilang gemilan.
Penulis
memiliki jenjang akademis yang biasa-biasa, beliau bersekolah dasar di madrasah
ibtidaiyah SYUHADA Na. Jajang, melajutkan pendidikan SLTP di madrasah
tsanawiyah AL-YAQIN Riampanjang, dan melanjutkan pendidikan SLTA di SMAN 1
Pengkadan sebelum beliau melanjutkan pendidikan di UNIVERSITAS TANJUNGPURA
Pontianak, dan dengan alasan ketertarikanya dalam dunia ekonomi dan bisnis
serta kepedulianya dengan dunia pendidikan beliau memilih studi PENDIDIKAN
EKONOMI sampai sekarang masih berstatus sebagai mahasiswa aktif.
Beliau
adalah orang yang lowprofile, terbukti, beliau tidak memiliki latar belakang
organisasi dan memilih sebagai kalangan independent yang berada dibelakang
layar dan tidak memiliki teterikatan, namun beliau sering diundang dan
menghadiri seminar dari berbagai elemen dan organisasi dikarenakaan sikap yang
mudah bergaul sebagai kunci sukses mendapatkan jaringan yang luas, suara jelas
dan statement yang tegas adalah ciri-ciri beliau, yang membuat beliau disegani
kawan dan lawanya dimanapun beliau diaberada.
Situs yang disarankan untuk dibaca:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar