MARKETING
MANAGEMENT
METHOD
KOMPETITION GLOBAL MARKETING
edisi 2
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN
PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
TANJUNGPURA
PONTIANAK
2012/2013
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan Buku edisi 2 (kedua)
dari “PENGANTAR MARKETING MANAGEMENT”
ini, yang berjudul: “Model
Competition global Marketing”.
Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan
buku ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan
rasa hormat dan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan
buku ini.
Adapun Dalam penulisan buku ini, penulis
tidak menampikan bahwa teori dan model marketing yang diberikan dalam buku ini
tidak komplit jika menilik kompleksitas didalam marketing management, apalagi jika dipandang dari
keseluruhan economic agents dan tidak
merinci semua aktivitas marketing yang ada dalam kehidupan sehari-hari, ibarat
peta atau maps yang akan disuguhkan adalah teori,model dan kerangka atau
jalan-jalan besar saja, belum mencakup secara rinci jalal-jalan kecil dan
gang-gang. Meskipun tidak disuguhkan secara rinci, namun jika dipedomani dengan
benar, buku ini tetap akan bisa membantu anda untuk mecapai tujuan organisasi
dan pengetahuan pada umumnya.
Kepada para pembaca nanti diharapkan agar
dapat membuat jalan kecil dan gang ataupun jalan pelintas untuk mengembangkan
jalan besar yang ada sehingga lebih efektif dan efesien, dengan catatan ”asalkan tidak ada pihak yang merasa
dirugikan dengan jalan yang anda buat”, karena apa? kita semua berpegang
pada filosofis keilmuan dan prosedur duniawi serta nilai-nilai ketuhanan, yang tidak bisa
kita bentuk sendiri dengan kepatenan yang ada.
Pengakuan penulis juga kembali tertuang,
bahwasanya buku ini masih dari jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara
penulisannya. Namun demikian, penulis telah berupaya dengan segala kemampuan
dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dan oleh karenanya,
penulis dengan kerendah hati menerima dan berharap keterlibatan serta kesediaan
pembaca memberikan masukan, saran dan usulan guna memperbaiki dan membantu
proses verifikasi buku ini bagi penulis
dan bagi perkembangan ilmu pengetahuan umumnya.
Akhirnya penulis berharap semoga buku yang
yang tercipta dari segala kekurangan dapat bermanfaat dalam meningkatkan ilmu
pengetahuan dan kesejahteraan bagi seluruh pembaca.
Pontianak, 23
Oktober 2012
Penulis; Amin sinarjo (f31111008)
BAB I
PENGANTAR MARKETING MANAGEMENT
1.1. DEFINISI PEMASARAN
Pemasaran adalah
suatu proses dan manajeral yang membuat individu atau kelompok mendapatkan apa
yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan
mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain atau segala kegiatan yang menyangkut penyampaian produk atau jasa
mulai dari produsen sampai konsumen.
PERANAN PEMASARAN
Peranan pemasaran
saat ini tidak hanya menyampaikan produk atau jasa hingga tangan konsumen
tetapi juga bagaimana produk atau jasa tersebut dapat memberikan kepuasan
kepada pelanggan dengan menghasilkan laba. Sasaran dari pemasaran adalah
menarik pelanggan baru dengan menjanjikan nilai superior, menetapkan harga
menarik, mendistribusikan produk dengan mudah, mempromosikan secara efektif
serta mempertahankan pelanggan yang sudah ada dengan tetap memegang prisip
kepuasan pelanggan.
1.2. ARTI FUNGSI MANAJEMEN
PEMASARAN
Manajemen pemasaran
adalah suatu usaha untuk merencanakan, mengimplementasikan (yang terdiri dari
kegiatan perencanaan, mengorganisaikan, mengarahkan, mengkoordinir ) serta
mengawasi atau mengendalikan kegiatan pemasaran dalam suatu organisasi agar
tercapai tujuan organisasi secara efesien dan efektif. Di dalam fungsi manajemen pemasaran ada
kegiatan menganalisis yaitu analisis yang dilakukan untuk mengetahui pasar dan
lingkungan pemasarannya, sehingga dapat diperoleh seberapa besar peluang untuk
merebut pasar dan seberapa besar ancaman yang harus dihadapi.
ANALISIS
|
PENGENDALIAN
|
- Mengukur
hasil
|
- Mengevaluasi hasil
|
- Mengambil
tindakan
perbaikan
|
IMPLEMENTASI
|
- Menjalankan
Rencana-rencana
|
PLANNING
|
- Mengembangkan
rencana strategik
|
- Mengembangkan
rencana pemasaran
|
Gambar 1. Fungsi
Manajemen Pemasaran (Kottler, 2000)
Penjelasan fungsi
pemasaran yang merupakan kegiatan terpadu dan saling mendukung, antara lain:
a. Perencanaan pemasaran
Penentuan segala sesuatu
sebelum dilakukan kegiatan-kegiatan pemasaran
meliputi : tujuan, strategi, kebijaksanaan serta taktik yang
dijalankan.
Tujuan :
-
Meniadakan ketidakpastian masa datang bila ada
perubahan- perubahan karena situasi dan kondisi perusahaan maupun diluar
perusahaan maupun diluar perusahaan tidak menentu.
-
Karena tujuan organisasi sudah difokuskan maka
dengan perencanaan akan menghindari adanya penyimpangan tujuan.
-
Reancana walaupun mahal tetapi ekonomis karena
segala kegiatan telah terfokuskan dengan segala biaya- biayanya.
Rencana
pemasaran terinci diperlukan untuk setiap bisnis, produk atau merk
Sebagai syarat minimal perencanaan harus berisi bagian-bagian sebagai berikut :
Sebagai syarat minimal perencanaan harus berisi bagian-bagian sebagai berikut :
BAGIAN TUJUAN
1. Ringkasan bagi
ekskutif : Menyajikan
pandangan singkat atas
rencana
yang diusulkan agar dapat ditinjau dengan
cepat oleh manajemen.
2. Situasi pemasaran
saat ini Menyajiakan
data latar belakang yang
relevan mengenai pasar, produk, persaingan dan distribusi.
relevan mengenai pasar, produk, persaingan dan distribusi.
3. Analisis ancaman dan
peluang Mengidentifikasi
ancaman dan peluang utama yang mungkin mempengaruhi produk.
4. Sasaran dan isu Menentukan
sasaran perusahaan untuk produk di bidang penjualan, pangsa pasar, laba serta
isu yang akan mempengaruhi sasaran ini.
5. Strategi pemasaran Menyajikan
pendekatan pemasaran yang luas, yang akan digunakan untuk mencap[ai sasaran
dalam rencana.
6. Program tindakan Menspesifikasikan
apa yang akan dilakukan, siapa yang akan melakukannya, kapan dan berapa
biayanya.
7. Anggaran Laboran
laba dan rugi yang diproyeksikan yang meramalkan hasil keuangan yang diharapkan
dari rencana tadi.
8. Pengendalian Menunjukkan
bagaimana kemajuan rencana akan dipantau.
b. Implementasi pemasaran
Adalah Proses yang
mengubah strategi dan rencana pemasaran menjadi tindakan pemasaran untuk
mencapai sasaran. Implementasi mencakup aktivitas sehari-hari, dari bulan ke
bulan yang secara efektif melalsanakan rencana pemasaran. Kegiatan ini
dibutuhkan program tindakan yang menarik semua orang atau semua aktivitas serta
struktur organisasi formal yang dapat memainkan peranan penting dalam
mengimplementasikan strategi pemasaran.
Implementasi
yang sukses tergantung dari beberapa kegiatan kunci yaitu:
v Pengorganisasian
kegiatan pemasaran, yaitu :
Ø Proses menciptakan hubungan
antara fungís personalia dan factor fisik (sarana ), agar kegiatan pemasaran
yang harus dilaksanakan bisa mancapai tujuan yang benar, meliputi : pembagian
kerja, wewenang, tanggung jawab dan pelaporan kerja.
Tujuan : setiap orang di dalam organisasi bertanggung
jawab dalam
melaksanakan kegiatan pemasaran yang telah dibebankan
melaksanakan kegiatan pemasaran yang telah dibebankan
kepadanya sehingga tidak
overlapping pekerjaan.
Bentuk umum dalam
departemen pemasaran yang modern, antara lain :
-
organisasi fungsional dimana berbagai aktivitas
pemasaran yang berbeda dikepalai oleh spesialis fungsional : manajemen penjualan, periklanan, riset pemasaran, pelayanan
terhadap pelanggan, manajemen produk baru.
-
Organisasi geografik, dimana karyawan bagian
penjualan dan pemasaran diberi tugas di negara, wilayah atau distrik tertentu.
-
Organisasi manajemen produk, karyawan inin
mengembangkan pemasaran dan strategi lengkap untuk produk atau merk tertentu,
bila perusahaan ini mempunyai banyak produk atau merk yang amat berbeda.
-
Bila firm yang menjual satu lini produk kepada
banyak tipe pasar berbeda yang mempunyai organisasi manajemen pasar. Manajer
ini bertanggung jawab untuk mengembangkan rencana jangka panjang dan tahunan
untuk keunggulan utama dari sistem ini adalah bahwa perusahaan diorganisasikan
disekitar kebutuhan spesifik segmen pelanggan.
v Pengarahan kegiatan
pemasarab, yaitu :
Ø Usaha yang berhubungan
dengan segala sesuatu kegiatan pemasaran agar semuanya itu dapat dilakukan
dengan baik, meliputi :
-
Pemberian perintah secara baik, harus ada follow up-nya, secara senderhana, perlu
penjelasan sehingga ada pengertian dan sifatnya harus konsultatif.
-
Motivasi
-
Kepemimpinan
Dengan
pengarahan segala kegiatan yang menyimpang akan terdeteksi dan pimpinan dapat
memberikan motivasi untuk menghasilkan sesuatu yang sesuai dengan harapan serta
agar terjadi harmonisasi antar anggota organisasi / firm.
v Pengkoordinasian
kegiatan pemasaran, yaitu :
Ø Usaha meng-sinkronkan
dan menyatukan segala kegiatan pemasaran dalam organisasi agar tercapai tujuan
yang efektif dan efesien.
Cara- cara menjalankan koordinasi yang efektif, dengan
berbagai cara, yaitu :
1.
Diadakan prosedur yang terang dan jelas dan
ditentukan tanggal penyelesaian ( deadline )
2.
Koordinasi dilakukan secara formal melalui pimpinan
staff pembantu, penitia maupun pejabat penghubung tetap dilakukan kontak tidak
formal.
c. Pengendalian / Evaluasi kegiatan pemasaran,
yaitu :
Ø Usaha memberikan
petunjuk pada para pelaksana agar mereka selalu bertindak sesuai dengan
rencana, meliputi :
-
Penentuan Standard
-
Supervisi kegiatan atau pemeriksaan
-
Perbandingan hasil dengan Standard
-
Kegiatan mengkoreksi Standard
Menetapkan Mengukur Mengevaluasi Mengambil
sasaran
kinerja
kinerja tindakan
perbaikan
Apa
yang ingin dicapai?
|
Apa
yang terjadi?
|
Mengapa
hal ini terjadi
|
Apa
yang harus kita lakukan mengenai hal tersebut
|
Gambar 2. Proses pengevaluasian kegiatan pemasaran
Kegiatan pengendalian / evaluasi diatas dapat
dikelompokkan dua macam :
1.
Pengendalian operacional termasuk memeriksa kinerja
yang sedang berlangsung terhadap rencana tahunan dan mengambil tindakan
perbaikan kalau perlu.
Tujuannya adalah memastikan bahwa
perusahaan mencapai penjualan, laba, dan sasaran lain yang ditetapkan dalam
rencana tahunannya. Kegiatan ini juga mencakup penentuan produk, wilayah, pasar
dan saluran yang berbeda yang dapat mendatangkan laba.
2. Pengendalian strategik meliputi pengamatan
apakah strategi dasar perusahaan sesuai dengan peluang yang terbuka.
Strategi
dan program pemasaran dapat ketinggalan zaman dalam waktu singkat dan setiap
perusahaan harus secara periodik menilai ulang pendekatan terhadap pasar secara
keseluruhan.
1.3.AUDIT PEMASARAN
Suatu alat utama untuk melakukan pengendalian strategik
adalah Audit Pemasaran. Audit
pemasaran adalah pemeriksaan lingkungan, sasaran, strategi dan aktivitas
perusahaan secara lengkap, sistematik, independen dan periodik untuk menentukan
bidang masalah dan peluang. Audit memberikan masukan yang baik untuk
merencanakan tindakan perbaikan presentasi kerja pemasaran.
Audit pemasaran mencakup seluruh bidang sasaran utama dari
suatu bisnis, bukan terbatas pada beberapa masalah yang muncul. Biasanya audit
pemasaran dilakukan oleh pihak lain yang obyektif, berpengalaman dan independen
terhadap departemen pemasaran. Pada tabel dibawah akan disajikan bentuk
pertanyaan yang mungkin akan diajukan oleh auditor pemasaran. Hasil temuannya
mungkin mengherankan dan kadang-kadang mengejutkan manajemen. Manajemen
kemudian memutuskan tindakan-tindakan apa yang masuk akal dan bagaimana serta
kapan melaksanakannya.
AUDIT LINGKUNGAN PEMASARAN
Lingkungan Makro
1.Demografi, kecenderungan utama apa
yang menimbulkan ancaman dan peluang untuk perusahaan ini?
2.Ekonomi, perkembangan apa dalam pendapatan,
harga tabungan dan kredit akan berdampak pada perusahaan?
3.Alami, bagaimana perkiraan biaya dan
ketersediaan sumberdaya alam dan energi? Apakah perusahaan bertanggung jawab
memelihara kelestarian lingkungan?
4.Teknologi, perubahan teknologi apa
yang sedang berlangsung? Bagaimana posisi perusahaan dalam teknologi?
5.Politik, undang-undang apa yang sudah berlaku
dan sedang dibahas akan mempengaruhi strategi pemasaran?
6.Budaya, bagaimana sikap publik terhadap
bisnis dari perusahaan? Perubahan apa dalam gaya hidup konsumen yang mungkin
mempunyai dampak?
Lingkungan Mikro
1.Pasar. Apa yang sedang terjadi pada ukuran
pasar, pertumbuhan, distribusi geografi dan laba?
2.Pelanggan. Bagaimana pandangan
pelanggan mengenai mutu produk, jasa dan harga?
3.Pesaing. Siapa pesaing utama? Apa strategi
yang dipakainya, berapa pangsa pasarnya dan apa kekuatan serta kelemahannya?
4.Saluran distribusi. Saluran utama apa yang
dipakai perusahaan untuk mendistribusikan produk lepada pelanggan? Bagaimana
presentasi kerjanya?
5.Pemasok. Kecenderungan apa yang mempengaruhi
pemasok? Bagaimana perkiraan ketersediaan sumber daya kunci untuk
produksi?
6.Publik. Publik kunsi mana yang membawa
masalah atau peluang? Bagaimana perusahaan menghadapi publik ini?
AUDIT PEMASARAN
1.Misi bisnis. Apakah misi diuraikan
dengan jelas dan berorientasi pada pasar?
2.Obyektif pemasaran. Apakah perusahaan sudah
menerapkan obyektif yang jelas sebagai pedoman perencanaan pemasaran dan
mengukur presentasi? Apakah obyektif ini cocok dengan peluang perusahaan dan
sumber dayanya?
3.Strategi pemasaran. Apakah perusahaan
mempunyai strategi pemasaran yang mantap untuk mencapai obyektifnya?
4.Anggaran. Apakah perusahaan menganggarkan
sumber daya yang cukup untuk segmen, produk, wilayah dan unsur-unsur eleven
bauran pemasaran?
AUDIT ORGANISASI PEMASARAN
1.Struktur formal. Apakah kepala bagian
pemasaran mempunyai wewenang yang memadai atas aktivitas yang mempengaruhi
kepuasan pelanggan? Apakah kegiatan pemasaran secara optimal disusun sesuai
dengan lini fungsi, produk, pasar dan teritori?
2.Efesiensi fungsi. Apakah pemasaran dan
penjualan berkomunikasi secara efektif? Apakah staff pemasaran dilatih,
disupervisi, dimotivasi dan dievaluasi dengan baik.
3.Efesiensi antar bagian. Apakah staff pemasaran
bekerja sama dengan baik dengan bagian manufaktur, litbang, pembelian, sumber
daya manusia dan bidang-bidang non pemasaran yang lain?
AUDIT SISTEM PEMASARAN
1.Sistem informasi pemasaran. Apakah sistem intelijen
pemasaran menyediakan informasi akurat dan tepat waktu mengenai perkembangan
pasar? Apakah pembuat keputusan perusahaan menggunakan reset pemasaran dengan
efektif?
2.Sitem perencanaan pemasaran. Apakah perusahaan menyiapkan
rencana tahunan, jangka panjang dan strategik? Apakah rencana tersebut
digunakan?
3.Sistem pengendalian pemasaran. Apakah obyektif tahunan
pemasaran tercapai? Apakah manajemen secara periodik menganalisis penjualan dan
laba yang dihasilkan oleh produk, pasar, teritori, dan saluran distribusi?
4.Pengembangan produk baru. Apakah perusahaan
terorganisasi dengan baik untuk mengumpulkan, menghasilkan, dan menyaring ide
produk baru? Apakah perusahaan melaksanakan pengujian yang memadai menyangkut
produk baru? Apakah perusahaan melaksanakan pengujian terhadap produk dan pasar?
Apakah perusahaan berhasil dengan produk baru?
AUDIT PRODUKTIVITAS
PEMASARAN
1.Analisis kemampuan menghasilkan laba. Seberapa besar laba yang
mampu dihasilkan dari berbagai produk, pasar, teritori dan saluran distribusi
yang berbeda?
2.Analisis efektivitas biaya. Apakah ada aktivitas
pemasaran yang menyerap biaya berlebihan? Bagaimana mengurangi biaya tadi?
AUDIT FUNGSI PEMASARAN
1.Produk. Apakah perusahaan mengembangkan
obyektif lini produk yang mantap? Apakah beberapa produk sebaiknya ditarik?
Apakah ada produk baru yang perlu ditambahkan? Apakah ada produk yang akan
memperoleh manfaat dari perusahaan mutu, gaya atau sifat?
2.Harga. Apa yang menjadi obyektif, strategi,
kebijakan dan prosedur penetapan harga yang dianut perusahaan? Apakah promosi
harga dipergunakan dengan tepat?
3.Distribusikan. Apa yang menjadi
obyektif dan strategi distribusi? Apakah liputan dan pelayanan pasar memadai?
Apakah saluran distribusi yang sudah ada sekarang sebaiknya diubah atau
ditambah yang baru?
4.Iklan, promosi, penjualan dan publicitas. Apa yang menjadi
obyektif promosi perusahaan? Bagaimana anggaran ditetapkan? Apakah anggaran
mencukupi? Apakah pesan iklan dan media dikembangkan dan diterima dengan baik?
Apakah perusahaan mempunyai program promosi penjualan dan hubungan masyarakat
yang dikembangkan dengan baik.
5.Tenaga penjualan. Apa yang menjadi
obyektif armada tenaga penjualan perusahaan? Apakah jumlah tenaga penjualan
cukup besar? Apakah pengorganisasiannya sudah tepat? Apakah mereka dilatih,
disupervisi dan dimotifasi dengan baik? Bagaimana tenaga penjualan ini kalau
dibandingkan dengan armada milik pesaing?
(Disadur dari Kottler,
2000)
1.4. KONSEP
INTI PEMASARAN
KEBUTUHAN
Konsep dasar yang
melandasi pemasaran adalah kebutuhan manusia. Kebutuhan manusia adalah
pernyataan dari rasa kahilangan, dan manusia mempunyai banyak kebutuhan yang
kompleks. Kebutuhan manusia yang kompleks tersebut karena ukan hanya fisik
(makanan, pakaian, perumahan dll), tetapi juga rasa aman, aktualisasi diri,
sosialisasi, penghargaan, kepemilikan. Semua kebutuhan berasal dari masyarakat
konsumen, bila tidak puas consumen akan mencari produk atau jasa yang dapat
memuaskan kebutuhan tersebut.
KEINGINAN
Bentuk kebutuhan manusia
yang dihasilkan oleh budaza dan kepribadian individual dinamakan keinginan. Keinginan digambarkan
dalam bentuk obyek yang akan memuaskan kebutuhan mereka atau keinginan adalah
hasrat akan penawar kebutuhan yang spesifik. Masyarakat yang semakin
berkembang, keinginannya juga semakin luas, tetapi ada keterbatasan dana,
waktu, tenaga dan ruang, sehingga dibutuhkan perusahaan yang bisa memuaskan
keinginan sekaligus memenuhi kebutuhan manusia dengan menenbus keterbatasan
tersebut, paling tidak meminimalisasi keterbatasan sumber daya. Contoh :
manusia butuh makan, tetapi keinginan untuk memuaskan lapar tersebut
terhgantung dari budayanya dan lingkungan tumbuhnya. Orang Yogya akan memenuhi
kebutuhan makannya dengan gudeg, orang Jepang akan memuaskan keinginannya
dengan makanan sukayaki dll.
PERMINTAAN
Dengan keinginan dan
kebutuhan serta keterbatasan sumber daya tersebut, akhirnya manusia menciptakan
permintaan akan produk atau jasa dengan manfaat yang paling memuaskan. Sehingga
muncullah istilah permintaan, yaitu keinginan menusia akan produk spesifik yang
didukung oleh kemampuan dan ketersediaan untuk membelinya.
Kebutuhan, keinginan dan permintaan
|
Produk (organisasi jasa dan ide)
|
Nilai kepuasan pelanggan dan mutu
|
Pertukaran dan transaksi
|
Hubungan dan jaringan
|
Pasar
|
Pemasaran dan calon pembeli
|
Gambar 3. Konsep inti pemasaran
PRODUK (Organisasi, jasa, ide)
Sejalan dengan munculnya kebutuhan, keinginan dan
permintaan, perusahaan berusaha keras untuk mempelajarinya, mereka melakukan
riset pemasaran, mengamati perilaku konsumen, menganalisis keluhan yang dialami
konsumen, mencari jawaban produk atau jasa apa yang sedang disukai atau bahkan
produk apa yang tidak disukai, dan lain-lain. Dengan kegiatan diatas, akhirnya
perusahaan dapat menawarkan segala sesuatu kepada pasar untuk diperhatikan,
untuk dimiliki atau dikonsumsi sehingga konsumen dapat memuaskan kebutuhan
sekaligus keinginannya, sesuatu itu disebut produk. Produk tidak hanya mencakup
obyek fisik, tetapi juga jasa, orang, tempat, organisasi ataupun gagasan.
Contoh : perusahaan manufaktur menyediakan : barang (komputer, monitor,
printer), jasa (pengiriman, pemasangan, pelatihan, perbaikan, dan
pemeliharaan), ide / gagasan (kekuatan / keunggulan jenis komputer)
NILAI PELANGGAN
Karena semua perusahaan berusaha menwarkan produk dan
jasa yang superior, maka konsumen dihadapkan pada pilihan yang beraneka ragam.
Konsumen membuat pilihan pembeli berdasarkan pada persepsi mereka mengenai
nilai yang melekat pada berbagai produk dan jasa ini. Nilai bagi pelanggan
adalah selisih antara nilai total yang dinikmati pelanggan karen memiliki serta
menggunakan suatu produk dan biaya total yang menyertai produk tersebut. Nilai
total antara lain nilai dari produk, jasa, personil pemasar, biaya waktu, biaya
energi yang dikeluarkan, biaya psikis. Setelah pemberian nialai, konsumen akan
mengevaluasi dan hasil evaluasi ini akan mempengaruhi kepuasan dan peluang
untuk membeli ulang produk tersebut.
KEPUASAN PELANGGAN
Kepuasan pelanggan
tergangtung pada anggapan kinerja produk dalam menyerahkan nilai relative
terhadap harapan pembeli. Bila kinerja atau prestasi sesuai atau bahkan melebihi
harapa, pembelinya merasa puas. Perusahaan yang cerdik mempunyai tujuan membuat
gembira pelanggan dengan hanya menjanjikan apa yang dapat merekaserahkan,
kemudian menyerahkan lebih banyak dari yang mereka janjikan.
MUTU
Kepuasan pelanggan
berkaitan erat dengan mutu, yang saat ini ada istilah Total Quality Management
(TQM) yaitu program yang dirancang untuk memperbaiki mutu produk, jasa dan
proses pemasaran secara terus menerus. TQM memiliki komitmen antara lain :
-
focus terhadap pelanggan
-
memiliki obsesi yang tinggi terhadap kualitas
-
menggunakan pendekatan ilmiah dalam pengambilan
keputusan dan pemecahan masalah
-
memiliki komitmen jangka panjang, membutuhkan kerja
sama tim, memperbaiki proses
-
memperbaiki proses secara kesinambungan
-
menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan untuk
karyawan
PERTUKARAN
Pertukaran adalah
tindakan untuk memperoleh barang yang dikehendaki dari seseorang dengan
menawarkan sesuatu sebagai imbalan.
Ada 5 kondisi yang harus
dipenuhi agar pertukaran dapat terjadi:
a.
terdapat sedikitnya dua pihak
b.masing-masing pihak
memiliki sesuatu yang mungkin berharga bagi pihak lain
c.
masing-masing pihak mampu berkomunitas dan
melakukan penyerahan
d.
Masing-masing pihak bebas menerima atau menolak
tawaran pertukaran
e.
Masing-masing
pihak yakin bahwa berunding dengan pihak lain adalah layak dan
bermanfaat (negoisasi)
TRANSAKSI
Transaksi adalah
perdagangan antara dua pihak, yang paling sedikit melibatkan dua macam nilai,
persetujuan mengenai kondisi, waktu dan tempat.
HUBUNGAN
Proses menciptakan,
memelihara, dan meningkatkan hubungan erat yang semakin bernilai dengan
pelanggan dan pihak-pihak yang berkepentingan yang lain dengan kata lain
hubungan adalah praktik membangun hubungan jangka panjang yang memuaskan dengan
pihak-pihak pelanggan, pemasok (supplier), penyalur (distributor), guna
mempertahankan bisnis jangka panjang mereka. Agar hubungan dapat tercipta dalam
jangka panjang antara lain:
-
saling mempercayai, saling menguntungkan
-
menjanjikan dan memberikan kualitas yang tinggi,
pelayanan yang baik, harga yang pantas antar pihak
-
menghasilkan ikatan ekonomi, teknik dan sosial yang
kuat antar pihak yang berkepentingan
-
menekan biaya transaksi dan waktu pencarian
pelanggan
JARINGAN
Jeringan terdiri dari
perusahaan dan semua pihak-pihak pendukung ; pelanggan, supliré, distributor,
pengecer, agen iklan, ilmuwan dan pihak lain yang bersama-sama dengan firm
telah membangun hubungan bisnis yang saling menguntungkan.
PASAR
Pasar terdiri dari semua
pelanggan potencial yang memiliki kebutuhan atau keinginan tertentu yang sama,
yang mungkin bersedia dan mampu melaksanakan pertukaran untuk memuaskan
kebutuhan dan keinginan itu.
PEMASAR DAN CALON PEMBELI
Seseorang yang mencari
satu atau lebih calon pembeli yang akan terlibat dalam pertukaran tersebut.
Calon pembeli adalah seseorang yang diidentifikasikan oleh pemasar sebagai
orang yang mungkin bersedia dan mampu terlibat dalam pertukaran tersebut.
Jadi konsep inti
pemasaran adalah :
-
proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran
-
penetapan harga, promosi
-
penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk
menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi.
1.5. FILOSOFI
MANAJEMEN PEMASARAN
Ada falsafah yang
sebaiknya digunakan sebagai pedoman usaha pemasaran ini untuk mencapai
pertukaran yang didambakan dengan pasar sasaran. Pemberian bobot yang
harus diberikan pada organisasi, pelanggan dan masyarakat yang berkepentingan
seringkali saling bertentangan. Sehingga perlu ada landasan dari aktifitas
pemasaran organisasi tersebut. Dalam Kottler (1997), landasan ini dikelompokkan
dalam lima konsep alternative antara lain:
1.
KONSEP PRODUKSI
Falsafah bahwa konsumen akan menyukai produk yang
tersedia dan harganya terjangkau serta manajemen harus berusaha keras untuk
memperbaiki produksi dan efesiensi distribusi. Konsep ini adalah falsafah
paling tua digunakan dalam penjualan. Konsep ini masih berlaku dan bermanfaat
pada dua situasi, yaitu situasi pertama, bila permintaan akan produk lebih
besar dari penawannya ; situasi kedua, terjadi kalau biaya produk terlalu
tinggi dan perbaikan produktifitas diperlukan untuk menurunkannya. Akan tetapi,
perusahaan yang bekerja dengan falsafah ini menghadapi resiko tinggi dengan
focus terlalu sempit pada operasinya sendiri. Bila perusahaan berusaha
menurunkan harga, yang pasti dilupakan adalah kualitas, padahal yang di
inginkan konsumen adalah harga rendah dengan barang yang menarik.
2.
KONSEP PRODUK
Falsafah bahwa konsumen akan menyukai produk
bermutu terbaik dan sifat paling inovatif dan bahwa organisasi harus
mencurahkan energi untuk terus menerus melakukan perbaikan produk.
3.
KONSEP PENJUALAN
Falsafah bahwa konsumen tidak akan membeli produk
organisasi dalam jumlah yang cukup kecuali organisasi mengadakan usaha
penjualan dan promosi berskala besar. Konsep ini biasanya dilakukan pada barang
yang tidak dicari, yaitu barang yang mungkin tidak terpikirkan untuk dibeli
oleh konsumen, contoh : ensiklopedia, asuransi,dll. Industri ini harus mahir
dalam melacak calon pelanggan dan menjual manfaat produk kepada konsumen.
Tujuannya adalah menjual yang perusahaan buat, bukan produk apa yang dibutuhkan
masyarakat konsumen.
4. KONSEP PEMASARAN
Falsafah
manajemen pemasaran ini berkeyakinan bahwa pencapaian sasaran organisasi
tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan penyampaian
kepuasan didambakan itu lebih efektif dan efisien daripada pesaing. Kemungkinan
konsep ini membingungkan bila dibandingkan dengan konsep penjualan.
Perbandingan antara konsep penjualan dengan konsep pemasaran, antara lain :
Titik awal
Fokus Cara Akhir:
Pasar
Kebutuhan
Pemasaran Laba
lewat
pelanggan terpadu kepuasan pelanggan
|
Pabrik Produk yang Penjualan Laba lewat
Sudah
ada dan promosi volume penjualan
|
a.
Konsep penjualan
|
b.
Konsep pemasaran
|
Gambar 4. Perbandingan konsep penjualan dan konsep pemasaran
Keterangan : pemasaran
terpadu terdiri dari kegiatan pemasaran eksternal yaitu pemasaran yang
ditujukan kepada orang-orang di luar perusahaan dan kegiatan internal merupakan
kegiatn mengenai keberhasilan dalam menerima, melatih dan memotivasi karyawan
yang memiliki kemampuan dan ingin melayani pelanggan dengan baik.
Mengapa konsep pemasaran
mulai diberlakukan?
a.
Penjualan mulai turun
b.
Pertumbuhan produk melambat
c.
Pola pembelian yang berubah
d.
Persaingan yang meningkat
e.
Biaya penjualan meningkat. Perusahaan mandapati
pengeluaran mereka untuk iklan, promosi penjualan terasa lepas kendali sehingga
manajemen memutuskan untuk melakukan audit pemasaran untuk menyempurnakan
konsep mana yang akan dipakai.
5. KONSEP
PEMASARAN BERWAWASAN SOSIAL
Falsafah
bahwa organisasi harus menentukan kebutuhan, keinginan dan minat pasar serta
menyerahkan kepuasan yang didambakan itu secara lebih efektif dan efisien
daripada pesaing dengan cara yang bersifat memelihara atau memperbaiki
kesejahteraan konsumen dan masyarakat. Konsep ini mengajak pemasar membangun
pertimbangan sosial dan etika dalam praktek pemasaran mereka. Hal ini agar
dapat menyeimbangkan dan menyelaraskan 3 faktor yang penting, yaitu : laba
perusahaan, pemuas keinginan konsumen dan kepentingan publik.
1.6. Soal untuk
didiskusikan :
- Uraikan definisi dari pemasaran
- Mengapa konsep pemasaran sekarang lebih popular dibanding konsep
penjualan?
- Berikan beberapa contoh perusahaan yang sudah mematuhi konsep
pemasaran berwawasan sosial.
BAB II
STRATEGI PEMASARAN
DALAM PERSAINGAN BISNIS GLOBAL
ASPEK PENTING DALAM
PEMASARAN
A. PENGERTlAN PEMASARAN
Sebagaiman
kita ketahui bahwa kegiatan pemasaran adalah berbeda dengan penjualan,
transaksi ataupun perdagangan.
American
Marketing Association 1960, mengartikan pemasaran sebagai berikut: Pemsaran
adalah pelaksanaan dunia usaha yang mengaarahkan arus barang-barang dan
jasa-jasa dari produsen ke konsumen atau pihak pemakai. Defenisi ini hanya
menekankan aspek distribusi ketimbang kegiatan pemasaran. Sedangkan
fungsi-fungsi lain tidak diperlihatkan, sehingga kita tidak memperoleh gambaran
yang jelas dan lengkap tentang pemasaran.
Sedangkan
definisi lain, dikemukakan oleh Philip Kotler dalam bukunya Marketing Management
Analysis, Planning, and Control, mengartikan pemasaran secara lebih luas,
yaitu: Pemasaran adalah: Suatu proses sosial, dimana individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan, dan mereka inginkan dengan menciptakan
dan mempertahankan produk dan nilai dengan individu dan kelompok lainnya.
B. PASAR SASARAN
Selama
ini terlihat gejala semakin banyak perusahaan memilih pasar sasaran yang akan
dituju, keadaan ini dikarenakan mereka menyadari bahwa pada dasarnya mereka
tidak dapat melayani seluruh pelanggan dalam pasar tersebut. Terlalu banyaknya
pelanggan, sangat berpencar dan tersebar serta bervariatif dalam tuntutan
kebutuhan dan keinginannya. Jadi arti dari pasar sasaran adalah: Sebuah pasar
terdiri dari pelanggan potensial dengan kebutuhan alau keinginan tertentu yang
mungkin maupun mampu untuk ambil bagian dalam jual beli, guna memuaskan
kebutuhan atau keinginan tersebut.
Karena
konsumen yang terlalu heterogen itulah maka perusahaan perlu mengkelompokkan
pasar menjadi segmen-segmen pasar, lalu memilih dan menetapkan segmen pasar
tertentu sebagai sasaran. Dengan adanya hal ini, maka perusahaan terbantu untuk
mengidentifikasi peluang pasar dengan lebih baik, dengan demikian perusahaan
dapat mengembangkan produk yang tepat, dapat menentuan saluran distribusi dan
periklanan yang sesuai dan efisien serta Mampu menyesuaikan harga bagi
barang atau jasa yang ditawarkan bagi setiap target pasar.
Pasar
sasaran (Target Market) adalah: Sekelompok konsumen atau pelanggan yang secara
khusus menjadi sasaran usaha pemasaran bagi sebuah perusahaan.
Dalam
menerapkan pasar sasaran, terdapat tiga langkah pokok yang harus diperhatikan,
yaitu:
1. Segmentasi Pasar
2. Penetapan Pasar Sasaran
3. Penempatan Produk
TABEL I
Langkah langkah Segmentasi Pasar, Penetapan
Pasar Sasaran,
Penempatan Pasar Segmentasi Pasar
|
Menetapkan Pasar Sasaran
|
Penempatan Produk
|
1.Identifikasi
dasar-dasar segmentasi pasar
2.
Mengembangkan profit setiap segmen
|
1.
Mengembangkan metode penilaian atas daya tarik segmen
2.
Memilih segmen yang akan dimasuki
|
1.
Merumuskan penempatan produk pada masing-masing segmen yang dipilih sebagai
sasaran
2.
Mengembangkan bauran pemasaran bagi setiap segmen yang dipilih sebagai
sasaran
|
1. Segmentasi Pasar
Segmentasi
Pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu
produk kedalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen.
Berdasarkan definisi diatas diketahui bahwa pasar suatu produk tidaklah
homogen, akan tetapi pada kenyataannya adalah heterogen. Pada dasarnya
segmentasi pasar adalah suatu strategi yang didasarkan pada falsafah manajemen
pemasaran yang orientasinya adalah konsumen. Dengan melaksanakan segmentasi
pasar, kegiatan pemasaran dapat dilakukan lebih terarah dan sumber daya yang
dimiliki perusahaan dapat digunakan secara lebih efektif dan efisien dalam
rangka memberikan kepuasan bagi konsumen.
Ada
empat ktiteria yang harus dipenuhi segmen pasar agar proses segmentasi pasar
dapat dijalankan dengan efektif dan bermanfaat bagi perusahaan, yaitu:
Terukur (Measurable), artinya
segmen pasar tesebut dapat diukur, baik besarnya, maupun luasnya serta daya
beli segmen pasar tersebut.
Terjangkau (Accessible), artinya
segmen pasar tersebut dapat dicapai sehingga dapat dilayani secara efektif.
Cukup luas (Substantial), sehingga
dapat menguntungkan bila dilayani.
Dapat dilaksanakan (Actjonable),
sehingga semua program yang telah disusun untuk menarik dan melayani segmen
pasar itu dapat efektif.
Kebijakan
segmentasi pasar haruslah dilakukan dengan menggunakan ktiteria tertentu.
Tentunya segmentasi ini berbeda antara barang industri dengan barang konsumsi.
Namun dengan demikian secara umum setiap perubahan akan mensegmentasikan
pasarnya atas dasar:
a. Segmentasi atas dasar Geografis, Segmentasi
pasar ini dilakukan dengan cara membagi pasar kedalam unit-unit geografis
seperti negara, propinsi, kabupaten. kota, desa, dan lain sebagainya. Dalam hal
ini perusahaan
akan beroperasi disemua segmen, akan tetapi,
harus memperhatikan perbedaan kebutuhan dan selera yang ada dimasing-masing
daerah.
b. Segmentasi atas dasar Demografis,
Segmentasi pasar ini dapat dilakukan dengan cara memisahkan pasar kedalam
kelompok-kelompok yang didasarkan pada variabel-variabel demografis, seperti
umur, jenis kelamin, besarnya keluarga, pendapatan, agama, pendidikan,
pekerjaan, dan lain-lain.
c. Segmentasi atas dasar psychografis,
Segmentasi pasar ini dilakukan dengan cara membagi-bagi konsumen kedalam
kelompok-kelompok yang berlainan menurut kelas sosial, gaya hidup, berbagai
ciri kepribadian, motif pembelian, dan lain-lain.
2. Penetapan Pasar Sasaran ( Target market)
Adalah
merupakan kegiatan yang berisi dan menilai serta memilih satu atau lebih segmen
pasar yang akan dimasuki oleh suatu perusahaan. Apabila perusahaan ingin
menentukan segmen pasar mana yang akan dimasukinya, maka langkah yang pertama
adalah menghitung dan menilai porensi profit dari berbagai segmen yang ada
tadi. Maka dalam hal ini pemasar harus mengerti betul tentang teknik-teknik
dalam mengukur potensi pasar dan meramalkan permintaan pada masa yang akan
datang. Teknik-teknik yang dipergunakan ini sangat bermanfaat dalam memilih
pasar sasaran, sehingga pemasar dapat menghindarkan kesalahan-kesalahan yang
bakal terjadi, atau paling tidak menguranginya sekecil mungkin dalam
prakteknya. Maka untuk tujuan tersebut perusahaan harus membagi-bagi pasar
menjadi segmen-segmen pasar utama, setiap segmen pasar kemudian dievaluasi,
dipilih dan diterapkan segmen tertentu sebagai sasaran. Dalam kenyataannya
perusahaan dapat mengikuti salah satu diantara lima strategi peliputan pasar,
yaiitu:
1. Konsentrasi pasar tunggal, ialah sebuah
perusahaan dapat memusatkan kegiatannya dalam satu bagian daripada pasar.
Biasanya perusahaan yang lebih kecil melakukan pilihan ini.
2. Spesialisasi produk, sebuah perusahaan
memutuskan untuk memproduksi satu jenis produk. Misalnya sebuah perusahaan
memutuskan untuk memproduksi hanya mesin tik listrik bagi sekelompok pelanggan.
3. Spesialisasi pasar, misalnya sebuah
perusahaan memutuskan untuk membuat segala macam mesin tik, tetapi diarahkan
untuk kelompok pelanggan yang kecil.
4. Spesialisasi selektif, sebuah perusahaan
bergerak dalam berbagai kegiatan usaha yang tidak ada hubungan dengan yang
lainnya, kecuali bahwa setiap kegiatan usaha itu mengandung peluang yang
menarik.
5. Peliputan keseluruhan, yang lazim
dilaksanakan oleh industri yang lebih besar untuk mengungguli pasar. Mereka
menyediakan sebuah produk untuk setiap orang, sesuai dengan daya beli
masing-masing.
3. Penempatan produk ( Product Positioning)
Penempatan
produk mencakup kegiatan merumuskan penempatan produk dalam persaingan dan
menetapkan bauran pemasaran yang terperinci. Pada hakekatnya Penempatan produk
adalah: Tindakan merancang produk dan bauran pemasaran agar tercipta kesan
tertentu diingatan konsumen.
Bagi
setiap segmen yang dimasuki perusahaan, perlu dikembangkan suatu strategi
penempatan produk. Saat ini setiap produk yang beredar dipasar menduduki posisi
tertentu dalam segmen pasamya. Apa yang sesungguhnya penting disini adalah
persepsi atau tanggapan konsumen mengenai posisi yang dipegang oleh setiap
produk dipasar.
C.
BAURAN PEMASARAN
Salah
satu unsur dalam strategi pemasaran terpadu adalah Bauran Pemasaran, yang
merupakan strategi yang dijalankan perusahaan, yang berkaitan dengan penentuan,
bagaimana perusahaan menyajikan penawaran produk pada satu segmen pasar
tertentu, yang merupakan sasaran pasarannya. Marketing mix merupakan kombinasi
variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel mana
dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam
pasar sasarannya. Variabel atau kegiatan tersebut perlu dikombinasikan dan
dikoordinasikan oleh perusahaan seefektif mungkin, dalam melakukan kegiatan
pemasarannya. Dengan demikian perusahaan tidak hanya sekedar memiliki kombinasi
kegiatan yang terbaik saja, akan tetapi dapat mengkoordinasikan berbagai
variabel marketing mix tersebut, untuk melaksanakan program pemasaran secara
efektif. Menurut William J.Stanton pengertian marketing mix sccara umum adalah
sebagai berikut: marketing mix adalah istilah yang dipakai untuk menjelaskan
kombinasi empat besar pembentuk inti sistem pemasaran sebuah organisasi.
Keempat unsur tersebut adlah penawaran produk/jasa, struktur harga, kegiatan
promosi, dan sistem distribusi.
Keempat
unsur atau variabel bauran pemasaran (Marketing mix) tersebut atau yang disebut
four p's adalah sebagai berikut:
1. Strategi Produk
2. Strategi Harga
3. Strategi Penyaluran / Distribusi
4. Strategi Promosi
Marketing
mix yang dijalankan harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi perusahaan. Disamping
itu marketing mix merupakan perpaduan dari faktor-faktor yang dapat
dikendalikan perusahaan untuk mempermudah buying decision, maka
variabel-variabel marketing mix diatas tadi dapat dijelaskan sedikit lebih
mendalam sebagai berikut:
1. Produk (Jasa)
Kebijaksanaan
mengenai produk atau jasa meliputi jumlah barang/jasa yang akan ditawarkan
perusahaan, pelayanan khusus yang ditawarkan perusahaan guna mendukung
penjualan barang dan jasa, dan bentuk barang ataupun jasa yang ditawarkan.
Produk merupakan elemen yang paling penting. sebab dengan inilah perusahaan
berusaha untuk memenuhi "kebutuhan dan keinginan" dari konsumen.
namun keputusan itu tidak berdiri sebab produk/jasa sangat erat hubungannya
dengan target market yang dipilih. Sedangkan sifat dari produk/jasa tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Tidak berwujud
Jasa
mempunyai sifat tidak berwujud, karena tidak bisa dilihat, dirasa, diraba,
didengar atau dicium, sebelum ada transaksi pembelian.
2. Tidak dapat dipisahkan
Suatu
produk jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya, apakah sumber itu merupakan
orang atau benda. Misalnya jasa yang diberikan oleh sebuah hotel tidak akan
bisa terlepas dari bangunan hotel tersebut.
3. Berubah-ubah
Bidang
jasa sesungguhnya sangat mudah berubah-ubah, sebab jasa ini sangat tergantung
kepada siapa yang menyajikan, kapan disajikan dan dimana disajikan. Misalnya
jasa yang diberikan oleh sebuah hotel berbintang satu akan berbeda dengan jasa
yang diberiakan oleh hotel berbintan tiga.
4. Daya tahan
Jasa
tidak dapat disimpan. Seorang pelanggan yang telah memesan sebuah kamar hotel
akan dikenakan biaya sewa, walaupun pelanggan tersebut tidak menempati karnar
yang ia sewa.
2. Harga ( Price)
Setiap
perusahaan selalu mengejar keuntungan guna kesinambungan produksi. Keuntungan
yang diperoleh ditentukan pada penetapan harga yang ditawarkan. Harga suatu
produk atau jasa ditentukan pula dari besarnya pengorbanan yang dilakukan untuk
menghasilkan jasa tersebut dan laba atau keuntungan yang diharapkan. Oleh
karena itu, penetuan harga produk dari suatu perusahaan merupakan masalah yang
cukup penting, karena dapat mempengaruhi hidup matinya serta laba dari
perusahaan.
Kebijaksanaan
harga erat kaitannya dengan keputusan tentang jasa yang dipasarkan. Hal ini
disebabkan harga merupakan penawaran suatu produk atau jasa. Dalam penetapan
harga, biasanya didasarkan pada suatu kombinasi barang/jasa ditambah dengan
beberapa jasa lain serta keuntungan yang memuaskan. Berdasarkan harga yang
ditetapkan ini konsumen akan mengambil keputusan apakah dia membeli barang
tersebut atau tidak. Juga konsumen menetapkan berapa jumlah barang/jasa yang
harus dibeli berdasarkan harga tersebut. Tentunya keputusan dari konsumen ini
tidak hanya berdasarkan pada harga semata, tetapi banyak juga faktor lain yang
menjadi pertimbangan, misalilya kualitas dari barang atau jasa, kepercayaan
terhadap perusahaan dan sebagainya.
Hendaknya
setiap perusahaan dapat menetapkan harga yang peling tepat, dalam arti yang
dapat memberikan keuntungan yang paling baik, baik untuk jangka pendek maupun
unluk jangka panjang.
3. Saluran Distribusi ( Place )
Setelah
perusahaan berhasil menciptakan barang atau jasa yang dibutuhkan dan menetapkan
harga yang layak, tahap berikutnya menentukan metode penyampaian produk/jasa ke
pasar melalui rute-rute yang efektif hingga tiba pada tempat yang tepat, dengan
harapan produk/jasa tersebut berada ditengah-tengah kebutuhan dan keinginan
konsumen yang haus akan produk/jasa tersebut.
Yang
tidak boleh diabaikan dalam langkah kegiatan memperlancar arus barang/jasa
adalah memilih saluran distribusi (Channel Of Distribution). Masalah pemilihan
saluran distribusi adalah masalah yang berpengaruh bagi marketing, karena
kesalahan dalam memilih dapat menghambat bahkan memacetkan usaha penyaluran produk/jasa
dari produsen ke konsumen.
Distributor-distributor
atau penyalur ini bekerja aktif untuk mengusahakan
perpindahan bukan hanya secara fisik tapi
dalam arti agar jasa-jasa tersebut dapat diterima oleh konsumen. Dalam memilih
saluran distribusi ini ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu
sebagai berikut:
a. Sifat pasar dan lokasi pembeli
b. Lembaga-lembaga pemasaran terutama
pedagang-pedagang perantara
c. Pengendalian persediaan, yaitu menetapkan
tingkat persediaan yang ekonomis.
d. Jaringan pengangkutan.
Saluran
distribusi jasa biasanya menggunakan agen travel untuk menyalurkan jasanya
kepada konsumen. Jadi salah satu hal yang penting untuk diperhatikan dalam
kebijaksanaan saluran distribusi itu sendiri dengan memperhitungkan adanya
perubahan pada masyarakat serta pola distribusi perlu mengikuti dinamika para
konsumen tadi.
4. Promosi ( Promotion)
Aspek
ini berhubungan dengan berbagai usaha untuk memberikan informasi pada pasar
tentang produk/jasa yang dijual, tempat dan saatnya. Ada beberapa cara
menyebarkan informasi ini, antara lain periklanan (advertising), penjualan
pribadi (Personal Selling), Promosi penjualan (Sales Promotion) dan Publisitas
(Publicity)
Periklanan (Advertising):
Merupakan alat utama bagi pengusaha untuk mempengaruhi konsumennya. Periklanan
ini dapat dilakukan oleh pengusaha lewat surat kabar, radio, majalah, bioskop,
televisi, ataupun dalam bentuk poster-poster yang dipasang dipinggir jalan atau
tempat-tempat yang strategis.
Penjualan Pribadi (Personal
selling): Merupakan kegiatan perusahaan untuk melakukan kontak langsung dengan
calon konsumennya. Dengan kontak langsung ini diharapkan akan terjadi hubungan
atau interaksi yang positif antara pengusaha dengan calon konsumennya itu. Yang
termasuk dalam personal selling adalah: door to door selling, mail order,
telephone selling, dan direct selling.
Promosi Penjualan (Sales
Promotion): Merupakan kegiatan perusahaan untuk menjajakan produk yang
dipasarkarlnya sedemikian rupa sehingga konsumen akan mudah untuk melihatnya
dan bahkan dengan cara penempatan dan pengaturan tertentu, maka produk tersebut
akan menarik perhatian konsumen.
Publsitas (Pubilicity): Meripakan
cara yang biasa digunakan juga oleh perusahaan untuk membentuk pengaruh secara
tidak langsung kepada konsumen, agar mereka menjadi tahu, dan menyenangi produk
yang dipasarkannya, hal ini berbeda dengan promosi, dimana didalam melakukan
publisitas perusahaan tidak melakukan hal yang bersifat komersial. Publisitas
merupakan suatu alat promosi yang mampu membentuk opini masyarakat secara
tepat, sehingga sering disebut sebagai usaha untuk
"mensosialisasikan" atau "memasyarakatkan ".
Dalam
hal ini yang harus diperhatikan adalah tercapainya keseimbangan yang efektif,
dengan mengkombinasikan komponen-komponen tersebut kedalam suatu strategi
promosi yang terpadu untuk berkomunikasi dengan para pembeli dan para pembuat
keputusan pembelian.
BAB III
FAKTOR-FAKTOR MIKRO
DAN MAKRO YANG MEMPENGARUHI
STRATEGI PEMASARAN
GLOBAL
A. RENCANA STRATEGI PERUSAHAAN
Satu
diantara berbagai tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang optimal
dari kegiatannya sehari-hari, khususnya kegiatan pemasaran. Untuk menjalankan
kegiatan pemasaran tersebut dengan baik, dan sesuai dengan sasaran yang
diharapkan, perusahaan harus menerapkan suatu strategi yang tepat sesuai dengan
lingkungan pemasaran perusahaannya.
Lingkungan
pemasaran suatu perusahaan terdiri dari para pelaku dan kekuatan-kekuatan yang
berasal dari luar fungsi manajemen pemasaran perusahaan yang mempengaruhi
kemampuan rnanajemen pemasaran untuk mengembangkan dan mempertahankan transaksi
yang sukses dengan para pelanggan sasarannya.
Keberhasilan
strategi pemasaran yang diterapkan oleh perusahaan tergantung pada analisa dan
pengamatan yang cermat oleh perusahaan terhadap faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi strategi pemasaran perusahaan.
Strategi
pemasaran adalah logika pemasaran, dan berdasarkan itu, unit bisnis diharapkan
untuk mencapai sasaran-sasaran pemasarannya. Strategi pemasaran perusahaan
terdiri dari pengambilan keputusan tentang biaya pemasaran dari perusahaan,
bauran pemasaran, dan alokasi pemasaran dalam hubungannya dengan keadaan
lingkungan yang diharapkan dalam kondisi persaingan.
Strategi
pemasaran menyeluruh perusahaan tercermin dalam rencana strategi pemasaran
perusahaan (Corporate Marketing Plan) yang disusun. Rencana strategi pemasaran
perusahaan adalah suatu rencana pemasaran jangka panjang yang bersifat
menyeluruh dan strategis, yang merumuskan berbagai strategi dan program pokok
dibidang pemasaran perusahaan pada suatu jangka waktu tertentu dalam jangka
panjang dimasa depan.
Ciri
penting rencana strategis pemasaran perusahaan ini adalah sebagai berikut:
a. Titik-tolak penyusunannya melihat
perusahaan secara keseluruhan
b. Diusahakan dampak kegiatan yang
direncanakan bersifat menyeluruh
c. Dalam penyusunannya diusahakan untuk
memahami kekuatan yang mempengaruhi perkembangan perusahaan
d. Jadual waktu/timing yang ditentukan adalah
yang sesuai dan mempertimbangkan fleksibilitas dalam menghadapi perubahan, dan
e. Penyusunan rencana dilakukan secara
realistis dan relevan dengan lingkungan yang dihadapi.
B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRATEGI
PEMASARAN PERUSAHAAN
Adapun
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi strategi pemasaran pada suatu perusahaan
adalah :
1. Lingkungan mikro perusahaan
Lingkungan
mikro perusahaan terdiri dari para pelaku dalam lingkungan yang langsung
berkaitan dengan perusahaan yang mempengaruhi kemampuannya untuk melayani
pasar, yaitu:
a. Perusahaan
Yaitu
struktur organisasi perusahaan itu sendiri. Strategi pemasaran yang diterapkan
oleh bagian manajemen pemasaran harus memperhitungkan kelompok lain di
perusahaan dalam merumuskan rencana pemasarannya, seperti manajemen puncak, keuangan
perusahaan, penelitian dan pengembangan, pembelian, produksi, dan akuntansi
serta sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan, karena manajer pemasaran
juga harus bekerja sama dengan para staff di bidang lainnya.
b. Pemasok (Supplier)
Para
pemasok adalah perusahaan-perusahaan dan individu yang menyediakan sumber daya
yang dibutuhkan oleh perusahaan dan para pesaing untuk memproduksi barang dan
jasa tertentu. Kadang kala perusahaan juga harus memperoleh tenaga kerja,
peralatan, bahan bakar, listrik dan faktor-faktor lain dari pemasok.
Perkembangan dalam lingkungan pemasok dapat memberi pengaruh yang arnat berarti
terhadap pelaksanaan pemasaran suatu perusahaan. Manajer pemasaran perlu
mengamati kecenderungan harga dari masukan-masukan terpenting bagi kegiatan
produksi perusahaan mereka. Kekurangan sumber-sumber bahan mentah, pemogokan
tenaga kerja, dan berbagai kcjadian lainnya yang berhubungan dengan pemasok
dapat mengganggu strategi pemasaran yang dilakukan dan dijalankan perusahaan.
a. Para Perantara Pemasaran
Para
perantara pemasaran adalah perusahaan-perusahaan yang membantu perusahaan dalam
promosi, penjualan dan distribusi barang/jasa kepada para konsumen akhir. Para
perantara pemasaran ini meliputi :
Perantara, adalah
perusahaan atau individu yang membantu perusahaan untuk menemukan konsumen.
Mereka terbagi dua macam, yaitu agen perantara seperti agen, pialang dan
perwakilan produsen yang mencari dan menemukan para pelanggan dan/atau
mengadakan perjanjian dengan pihak lain, tetapi tidak memiliki barang atau jasa
itu sendiri.
Perusahaan Distribusi Fisik,
perusahaan seperti ini membantu perusahaan dalam penyimpanan dan pemindahan
produk dari tempat asalnya ketempat-tempat yang dituju.
Para Agen Jasa Pemasaran,
seperti perusahaan atau lembaga penelitian pemasaran, agen periklanan,
perusahaan media, dan perusahaan konsultan pemasaran,kesemuanya membantu
perusahaan dalam rangka mengarahkan dan mempromosikan produknya ke pasar yang
tepat.
Perantara Keuangan, seperti
bank, perusahaan kredit, perusahaan asuransi, dan perusahaan lain yang membantu
dalam segi keuangan.
d. Para Pelanggan
Yaitu
pasar sasaran suatu perusahaan yang menjadi konsumen atas barang atau jasa yang
ditawarkan perusahaan apakah individu-individu, Iembaga-lembaga, organisasi-organisasi,
dan sebagainya.
e. Para Pesaing
Dalam
usahanya melayani kelompok pasar pelanggan, perusahaan tidaklah sendiri. Usaha
suatu perusahaan untuk membangun sebuah sistem pemasaran yang efisien guna
melayani pasar gelati disaingi oleh perusahaan lain. Sistem pemasaran dan
strategi yang diterapkan perusahaan dikelilingi dan dipengaruhi oleh sekelompok
pesaing. Para pesaing ini perlu diidentifikasi dan dimonitor segala gerakan dan
tindakannya didalam pasar.
f. Masyarakat Umum
Sebuah
perusahaan juga harus memperhatikan sejumlah besar lapisan masyarakat yang
tentu saja besar atau kecil menaruh perhatian terhadap kegiatan-kegiatan
perusahaan, apakah mereka menerima atau menolak metode-metode dari perusahaan
dalam menjalankan usahanya, karena kegiatan perusahaan pasti mempengaruhi minat
kelompok lain, kelompok-kelompok inilah yang menjadi masyarakai umum.
Masyarakat umum dapat memperlancar atau sebaliknya dapat sebagai penghambat
kemampuan perusahaan untuk mencapai sasarannya.
2. Lingkungan Makro
Lingkungan
makro terdiri dari kekuatan-kekuatan yang bersifat kemasyarakatan yang lebih
besar dan mempengaruhi semua pelaku dalam lingkungan mikro dalam perusahaan,
yaitu:
a. Lingkungan Demografis/Kependudukan
Lingkungan
demografis/kependudukan menunjukkan keadaan dan permasalahan mengenai penduduk,
seperti distribusi penduduk secara geografis, tingkat kepadatannya,
kecenderungan perpindahan dari satu tempat ke tempat lain, distribusi usia,
kelahiran, perkawinan, ras, suku bangsa dan struktur keagamaan. Ternyata hal
diatas dapat mempengaruhi strategi pemasaran suatu perusahaan dalam memasarkan
produknya karena publiklah yang membentuk suatu pasar.
a. lingkungan ekonomi
Lingkungan
ekonomi menunjukkan sistem ekonomi yang diterapkan, kebijakan-kebijakan
pemerintah yang berkenaan dengan ekonomi, penurunan dalam pertumbuhan
pendapatan nyata, tekanan inflasi yang berkelanjutan, perubahan pada pola
belanja konsumen, dan sebagainya yang berkenaan dengan perkonomian.
c. Lingkungan Fisik
Lingkungan
fisik menunjukkan kelangkaan bahan mentah tertentu yang dibutuhkan oleh
perusahaan, peningkatan biaya energi, peningkatan angka pencemaran, dan
peningkatan angka campur tangan pemerintah dalam pengelolaan dan penggunaan
sumber-sumber daya alam
d. Lingkungan Teknologi
Lingkungan
teknologi rnenunjukkan peningkatan kecepatan pertumbuhan teknologi, kesempatan
pembaharuan yang tak terbatas, biaya penelitian dan pengembangan, yang tinggi,
perhatian yang lebih besar tertuju kepada penyempurnaan bagian kecil produk
daripada penemuan yang besar, dan semakin banyaknya peraturan yang berkenaan
dengan perubahan teknologi.
e. Lingkungan sosial/budaya
Lingkungan
ini menunjukkan keadaan suatu kelompok masyarakat mengenai aturan kehidupan,
norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat, pandangan masyarakat
dan lain sebagainya yang merumuskan hubungan antar sesama dengan masyarakat
lainnya serta lingkungan sekitarnya.
BAB IV
STARATEGI GLOBAL
KOMPETITION
A. STRATEGI UNTUK SETIAP POSISI BISNIS
Pada
saat sekarang ini maupun saat kedepan, strategi pemasaran yang diterapkan oleh
suatu perusahaan harus disesuaikan tidak hanya pada sasaran konsumen semata,
tetapi juga pada para pesaing yang mengincar pasar sasaran konsumen yang sama.
Perusahaan sebelum menetapkan dan menjalankan strateginya hendaklah terlebih
dahulu malakukan analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunity and Treath)
yaitu melihat dan menganalisa kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang
dimilikinya sendiri dan juga yang dimiliki oleh para pesaingnya.
TABEL II
Strategi untuk Setiap Posisi Bisnis POSISI
|
REAKTIF
|
PROAKTIF
|
LEADER
|
- Balas
- Persaingan harga
|
- Pengembangan pasar
- Penelitian dan pengembanga
|
CHALLENGER
|
- Follow the leader
- Me too
|
- Menantang
- Menyerang
- Pengembangan produk baru
|
FOLLOWER
|
- Status Quo
- Me too
|
- Cari pasar baru
- Cari segmen pasar baru
- Market niche
|
Strategi
bersaing bergantung pada besar dan posisi masing-masing perusahaan dalam pasar.
Perusahaan besar mampu menerapkan strategi tertentu, yang jelas tidak bisa
dilakukan oleh perusahaan kecil. Tetapi hanya dengan sekala besar saja tidaklah
cukup, karena ada beberapa strategi bagi perusahaan besar yang mampu menjamin
keberhasilannya, akan tatapi ada juga strategi yang dapat merugikan dirinya
sendiri. Dan bukanlah merupakan sesuatu hal yang jarang terjadi bahwa
perusahaan kecil dengan strateginya sendiri mampu rnenghasilkan tingkat
keuntungan yang sama atau bahkan lebih baik daripada yang diperoleh perusahaan
besar.
Sehubungan
dengan besarnya usaha, maka dapat dibedakan menjadi empat kelompok usaha,
yaitu:
1. Market Leader menguasai 40% pasar
2. Market Challanger menguasai 30% pasar
3. Market Follower menguasai 20% pasar
4. Market Nicher menguasai 10% pasar
1. Market Leader
Perusahaan
seperti ini rnemegang bagian terbesar dalam pasar, biasanya
perusahaan-perusahaan lain mengikuti tindakan-tindakan perusahaan dalam hal
perubahan harga, pengenalan produk baru, pencakupan saluran distribusi, dan
intensitas promosi. Perusahaan ini menjadi titik pusat orientasi para pesaing.
Ia merupakan perusahaan yang ditantang, ditiru, atau dijauhi. Kehidupan
pemimpin pasar sungguh tidaklah mudah, terkecuali bila perusahaan itu memang memiliki
promosi resmi. Perusahaan tersebut senantiasa mempertinggi kewaspadaannya sebab
para pesaingnya selalu mencari dan mencoba memanfaatkan kelemahannya, meski
sekecil apapun. Perusahaan yang dominan selalu ingin tetap menjadi nomor satu,
oleh sebab itu, perusahaan-perusahaan seperti ini bjasanya mengembangkan
strategi:
a. Mengembangkan pasar keseluruhan, hal ini
dapat dilakukan dengan cara:
- Mencari konsumen baru dengan cara strategi
penerobosan pasar, strategi pasar baru, dan strategi perluasan geografis
- Mencari dan mengenalkan kegunaan baru suatu
produk
- Meyakinkan masyarakal konsumen agar
menggunakan produk lebih banyak pada setiap kesempatan.
b. Melindungi bagian-bagian pasar yang telah
dikuasai. Sementara mencoba memperkuat pasar. Perusahaan yang dominan tetap
harus melindungi usahanya secara terus menerus dari serangan
saingan-saingannya. Untuk itu yang harus dikerjakan oleh perusahaan pemimpin
dalam mempertahankan daerah kekuasaannya adalah inovasi (Pembaharuan ) yang
terus menerus.
c. Meningkatkan bagian pasar. Selain mencari
konsumen baru pada pasar yang baru, perusahaan juga dapat meningkatkan jumlah
konsumen pada bagian pasar yang sudah dikuasai.
2. Market Challanger
Perusahaan
yang mempunyai urutan kedua atau lebih rendah lagi didalam pasar bisa disebut
"runner up" atau "Penyusul". Mereka dapat menyerang Market
leader dan pesaing-pesaing lainnya dalam suatu usaha yang gencar merebut bagian
pasar, perusahaan inilah yang disebut Market Challanger. Dan mereka yang bersikap
asal rnenerima tidak menggoncangkan pasar, disebut juga Market Follower.
Beberapa
strategi penyerangan yang bisa digunakan oleh market challanger :
a. Menetapkan sasaran straregi lawan.
Langkah
awal yang harus dilakukan oleh penantang pasar adalah menetapkan sasaran strategis
dan memilih lawan yang dihadapi, untuk itu perusahaan harus melakukan analisis
persaingan yang sistematis. Sasaran strategis dari kebanyakan penantang pasar
adalah: peningkatan bagian pasar dengan harapan akan menghasilkan
profitabilitas yang lebih tinggi. Pada dasarnya, market challanger dapat
memilih salah satu dari tiga jenis perusahaan yang dapat diserang yaitu:
pimpinan pasar, perusahaan-perusahaan yang sama besarnya tetapi kurang berhasil
serta kekurangan dana, dan perusahaan regional yang lebih kecil.
b. Memilih strategi penyerangan.
Secara
umum ada lima strateg penyerangan yang dapat dipilih dan dilakukan market
challanger :
Serangan Frontal. Serangan ini
dilakukan dengan mengerahkan seluruh kekuatan yang dimiliki tepat berhadapan dengan
lawan. Serangan ini lebih bersifat menyerang kekuatan lawan ketimbang titik
lemahnya. Dalam serangan frontal ini, penyerang menandingi produk, iklan,
barga, dari lawannya, sehingga apabila lawan tidak kuat maka akan kalah.
Biasanya yang memakai strategi ini adalah market challanger yang kuat.
Serangan melambung. Prinsip pokok
dart serangan modern adalah Konsentrasi kekuatan untuk menyerang kelemahan. Market
challanger berpura-pura akan menyerang bagian yang kuat sehingga lawan
mengerahkan seluruh kekuatan ke bagian tersebut, tetapi serangan yang
sesungguhnya akan diarahkan kebagian kelemahannya. Ada dua strategi yang dapat
dilakukan oleh market challanger yaitu serangan geografis, yaitu
serangan-serangan yang ditujukan pada daerah-daerah pemasaran dimana pesaing
tidak menanganinya dengan baik. Dan kedua adalah serangan dengan menutup
segmen pasar yang selama ini belum dipenuhi oleh market leader.
Serangan mengepung. Serangan ini
merupakan usaha menembus daerah pemasaran lawan, yaitu dengan mengadakan
penyerangan secara besar-besaran terhadap seluruh pasar lawan dan pada saat
bersamaan perusahaan penantang memasarkan segala apa saja yang dipasarkan oleh
pesaing, dan melebihi apa yang dimiliki oleh pesaing, sehingga tawaran
perusahaan ini tidak mungkin ditolak oleh konsumen.
Serangan lintas. Strategi ini
adalah strategi yang paling tidak langsung, serta menjauhkan diri dari gerakan
yang mengarah kepemasaran pesaing. Ada tiga pendekatan, yaitu: diversifikasi ke
produk-produk yang tidak berkaitan, diversifikasi kepasar geografis yang baru
dan menciptakan produk yang lebih baik.
Serangan gerilya. Serangan ini
dilakukan perusahaan-perusahaan yang kekurangan modal dengan menyerang pada
berbagai wilayah lawan dengan serangan kecil yang tiba-tiba dan terputus-putus.
Tujuannya adalah untuk mengganggu konsentrasi lawan. Serangan dapat dilakukan
dengan tindakan memotong harga secara selektif, mengganggu persediaan, membajak
eksekutif, kegiatan promosi intensif dan berbagai tindakan ilegal lainnya.
Selain
ke lima strategi penyerangan secara umum tersebut, terdapat strategi yang lebih
spesitik lagi bagi market challanger yaitu: Strategi pemotongan harga, Strategi
produk yang lebih murah, Strategi produk prestise, Strategi pengembang biakan
produk, Strategi inovasi produk, Strategi penyempurnaan jasa pelayanan,
Strategi inovasi distribusi, Strategi penekanan biaya, Strategi promosi yang
intensif.
3. Market Follower
Perusahaan
seperti ini lebih suka menawarkan hal-hal yang serupa, biasanya dengan meniru
produk perusahaan yang memimpin. Setiap market follower selalu menonjolkan
sifat khasnya kepada target pasar, misalnya lokasi, jasa pelayanan, atau
keuangannya. Strategi umum yang biasa dilakukan oleh maeket follower yaitu:
Mengikuti dari dekat. Market follower
berusaha menyamai perusahaan pemimpin pasar pada sebanyak mungkin segmen pasar
dan wilayah bauran pemasaran.
Mengikuti dari jauh. Dalam
strategi ini market follower membuat beberapa differensiasi, namun tetap
mengikuti market leader dalam hal pembauran pasar.
Mengikuti secara selektif. Market
follower mengikuti dengan dekat beberapa hal yang dilakukan market leader,
namum pada hal-hal yang lain perusahaan berjalan dengan sendiri.
4. Market Nicher
Perusahaan
seperti ini, menyandang berbagai nama seperti; penggarap relung pasar,
spesialisasi pasar, perusahaan ambang pintu, atau perusahaan tumpuan. Market
nicher menempati sebagian kecil dari seluruh pasar yang ada. Perusahaan jenis
ini mencoba masuk kesatu atau lebih celah-celah pasar yang aman dan
menguntungkan yang dilupakan atau terlewatkan oleh perusahaan besar. Umumnya
market micher adalah perusahaan yang mempunyai spesialisasi tertentu dan
keahlian yang khas didalam pasar, konsumen, produk atau lini-lini dalam bauran
pemasaran.
Biodata penulis
Amin
Sinarjo dilahirkan 19 tahun lalu tepatnaya pada tanggal 29 juni 1993 dari
keluarga yang sederhana yang berdomisili salah satu daerah di INDONESIA
tepatnya diujung propinsi KALINTAN BARAT, kabupaten KAPUAS HULU, kecamatan
PENGKATAN, desa RIAMPANJANG, dusun NA. JAJANG, beliau menrupakan anak kedua
dari bapak Jawadi dan ibu Seloma Anita dari tiga bersaudara,
penulis merupakan sepupu laki-laki pertama dari keluarga ibunya dan sepupu ke
empat dari keluarga ayahnya, penulis tidak memiliki latar belakang politis, dan
prestasi akademis yang gilang gemilan.
Penulis
memiliki jenjang akademis yang biasa-biasa, beliau bersekolah dasar di madrasah
ibtidaiyah SYUHADA Na. Jajang, melajutkan pendidikan SLTP di madrasah
tsanawiyah AL-YAQIN Riampanjang, dan melanjutkan pendidikan SLTA di SMAN 1
Pengkadan sebelum beliau melanjutkan pendidikan di UNIVERSITAS TANJUNGPURA
Pontianak, dan dengan alasan ketertarikanya dalam dunia ekonomi dan bisnis
serta kepedulianya dengan dunia pendidikan beliau memilih studi PENDIDIKAN EKONOMI
sampai sekarang masih berstatus sebagai mahasiswa aktif.
Beliau
adalah orang yang lowprofile, terbukti, beliau tidak memiliki latar belakang
organisasi dan memilih sebagai kalangan independent yang berada dibelakang
layar dan tidak memiliki teterikatan, namun beliau sering diundang dan
menghadiri seminar dari berbagai elemen dan organisasi dikarenakaan sikap yang
mudah bergaul sebagai kunci sukses mendapatkan jaringan yang luas, suara jelas
dan statement yang tegas adalah ciri-ciri beliau, yang membuat beliau disegani
kawan dan lawanya dimanapun beliau diaberada.
Situs yang di sarankan untuk di baca:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar